Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Konsep SI-AKIN dalam Mengasah Sikap Profesional Akuntan di Era Digital
9 Agustus 2022 17:43 WIB
Tulisan dari Mohammad Fattahul Alim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini, dunia mulai berangsur-angsur bertransformasi ke era digital. Digitalisasi muncul sebagai akibat berkembang pesatnya teknologi atau yang lebih kita kenal dengan istilah Revolusi Industri 4.0. Pola pikir manusia yang semakin berkembang serta mengedepankan kemajuan sains dan teknologi, telah melahirkan pembaruan-pembaruan yang kompleks dan menyeluruh. Berbagai sendi kehidupan manusia kini telah menerapkan teknologi digital dalam menunjang pengoptimalan kualitas, efektivitas, dan efisiensi suatu pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, konektivitas antara pekerjaan dan teknologi digital kini telah membawa dampak yang struktural dan progresif terhadap tatanan di hampir sebagian besar aspek bangsa. Layanan transportasi, perekonomian, pendidikan, kesehatan, aktivitas sosial, bahkan sistem perpolitikan memperlihatkan perubahan dan kemajuan yang signifikan dari tahun ke tahun. Tidak mengherankan jika manusia semakin dimanjakan dengan berbagai kemudahan yang diberikan dalam mengakses segala hal yang dibutuhkan.
Tetapi, terlepas dari dampak positif yang ditimbulkannya, kehadiran era digital ini secara tidak langsung juga menuntut berbagai profesi untuk senantiasa beradaptasi. Era digital ini menuntut profesi akuntan untuk senantiasa adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi terkini. Pemanfaatan teknologi berupa mesin dan robot canggih dalam sektor perekonomian termasuk pembuatan sistem laporan keuangan bisnis, semakin banyak diminati oleh para pemilik entitas.
ADVERTISEMENT
Di samping menghemat biaya dan tenaga manusia, pembuatan laporan keuangan secara digital akan lebih efektif, efisien, serta menghasilkan informasi laporan keuangan yang lebih akurat dan faktual. Oleh karena itu, profesi jasa akuntan menjadi kian terancam dan tersisihkan dari dunia kerja jika akuntan sendiri tidak mampu menjaga profesionalismenya di era digital ini.
Para akuntan perlu melakukan upaya-upaya dalam mempertahankan eksistensinya sebagai penyedia jasa laporan keuangan. Dalam menunjang profesional akuntan pada Revolusi Industri 4.0 yang serba digital, diperlukan fundamen-fundamen kuat dan kokoh yang harus dimiliki oleh seorang akuntan profesional. Contoh skema yang saya gagas dalam hal ini yaitu konsep “SI-AKIN” (Sinergi, Integritas, Adaptif, Kompetitif, dan Inovatif). Untuk lebih jelasnya, mari kita simak pembahasannya bersama-sama di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Seorang akuntan dengan akuntan yang lain harus saling bersinergi agar dapat menguatkan posisi profesi akuntan di tengah hirap-hirup digitalisasi. Hal ini dapat terjalin dengan mengadakan kerja sama atau membentuk organisasi khusus yang menaungi para akuntan profesional. Contoh organisasinya yang kita tahu di Indonesia seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Organisasi para akuntan juga perlu mengadakan hubungan kerja sama dengan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, baik skala nasional maupun internasional. Langkah ini berguna untuk memperkuat jaringan para akuntan profesional di seluruh dunia agar bersama-sama mengkaji dan mendiskusikan isu-isu terkait profesi akuntan terkini.
Seorang akuntan harus menjalankan kode etik sebagai seorang akuntan profesional dalam menjalankan setiap tugasnya membuat dan menyusun laporan keuangan. Akuntan harus jujur, berperilaku baik, independen, dan terbebas dari segala bentuk intervensi pihak mana pun. Akuntan juga harus memiliki komitmen dan tanggung jawab atas segala tugas yang dilakukannya. Untuk itu, para akuntan diharapkan tetap mempertahankan tingkat integritas yang tinggi demi menjaga kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan keuangan mereka.
ADVERTISEMENT
Dalam era globalisasi ini, seorang akuntan harus bisa bersikap adaptif sesuai perkembangan zaman agar tidak kalah bersaing dengan teknologi mesin atau robot. Sikap adaptif akuntan memungkinkan mereka beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi zaman secara cepat dan efektif terhadap tekanan dan tuntutan baik internal maupun eksternal.
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital yang canggih, akuntan dapat meningkatkan kualitas kinerja, pola pikir, dan membangun hubungan budaya yang baik antara organisasi dan lingkungan eksternalnya. Kunci utama dalam hal ini, seorang akuntan harus cakap dan fasih mengenai dunia teknologi dengan bekal keterampilan softskill yang mumpuni. Kolaborasi antara akuntan dan teknologi diharapkan tercipta hubungan yang humanis dalam menghasilkan informasi laporan keuangan yang semakin berkualitas sesuai kebutuhan para pihak terkait.
ADVERTISEMENT
Seorang akuntan profesional dalam mengarungi era digital ini harus kompetitif. Diharapkan para akuntan Indonesia memiliki kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing global sehingga tidak kalah dengan para akuntan luar negeri lainnya. Langkah ini dapat dilakukan dengan membekali para akuntan berbagai keahlian, kompetensi multidisipliner, keterampilan analisis data, dan keterampilan problem solving.
Pemahaman dan keterampilan mengenai penerapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) secara baik dan benar ditambah penguasaan informasi, komunikasi, dan teknologi akan mendorong lahirnya seorang akuntan profesional. Selain itu, guna mencetak akuntan yang berdaya saing global, diperlukan memperbanyak program pelatihan dan sertifikasi akuntan di tanah air. Akuntan juga harus dapat menguasai bahasa asing terutama bahasa Inggris yang merupakan bahasa komunikasi internasional.
ADVERTISEMENT
Fundamen yang tidak kalah penting bagi akuntan profesional adalah berpikir inovatif. Kemajuan teknologi digital harus benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin untuk bisa menciptakan berbagai inovasi, khususnya di bidang akuntansi. Contohnya dengan membuat aplikasi laporan keuangan bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan membantu merancang inovasi pemasaran produknya. Pola pikir inovatif ini tentunya harus dipersiapkan secara matang mulai dari tingkat pendidikan sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Demikian pembahasan terkait cara mengasah fundamen profesional akuntan di era digital melalui konsep “SI-AKIN”. Profesi-profesi yang ada sekarang ini diharapkan dapat beradaptasi dan berintegrasi dengan dunia digital terkini agar senantiasa eksis ke depannya.