Konten dari Pengguna

Rute Administrasi Obat pada Hewan Coba

MOHAMMAD RIZKI MUBAROK
Saya adalah seorang mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang ingin menjadi apoteker terbaik dan ilmunya bisa bermanfaat untuk orang lain
30 Mei 2024 11:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MOHAMMAD RIZKI MUBAROK tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar. penelitian uji coba (foto asli penulis saat melakukan praktikan)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar. penelitian uji coba (foto asli penulis saat melakukan praktikan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hewan coba merupakan hewan yang sengaja untuk dipelihara untuk dikembangkan sebagai hewan model dalam rangka mempelajari, meneliti, dan mengembangkan berbagai ilmu, khususnya dalam ruang lingkup eksperimen di laboratorium. Untuk mencapai tujuan percobaan menggunakan hewan coba secara optimal, perlu mempertimbangkan beberapa hal meliputi: cara pemeliharaan dan pengelolaan hewan coba; penandaan hewan coba; pembiusan/anestesi hewan coba, mengorbankan hewan coba, serta aspek bioetik pada hewan coba.
ADVERTISEMENT
Penggunaan obat pada hewan, seperti pada manusia, memerlukan rute administrasi yang tepat untuk mengoptimalkan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Rute administrasi obat pada hewan meliputi berbagai cara penggunaan obat, seperti injeksi, oral, atau topikal, yang dipilih berdasarkan jenis obat, kondisi hewan, dan tujuan pengobatan. Dalam artikel ini, akan membahas rute-rute administrasi obat pada hewan yang penting untuk diketahui oleh para peternak dan dokter hewan.
Injeksi adalah rute administrasi obat yang paling umum digunakan pada hewan. Cara ini melibatkan penggunaan jarum untuk menginjeksikan obat ke dalam otot, jaringan subkutan, atau vena. Injeksi biasanya digunakan untuk mengobati penyakit seperti rabies, distemper, dan brucellosis. Namun, injeksi harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk dokter hewan untuk menghindari komplikasi.
ADVERTISEMENT
Rute administrasi yang kedua yaitu obat oral yang melibatkan penggunaan obat dalam bentuk tablet, kapsul, atau sirup yang dikonsumsi oleh hewan. Cara ini biasanya digunakan untuk mengobati penyakit seperti gastroenteritis, diare, dan infeksi saluran pernafasan. Obat oral harus dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dokter hewan dan dalam dosis yang tepat untuk menghindari efek sampingan.
Rute administrasi berikutnya yaitu obat topikal yang melibatkan penggunaan obat dalam bentuk krim, gel, atau lotion yang diterapkan langsung pada area yang terinfeksi. Cara ini biasanya digunakan untuk mengobati penyakit seperti dermatitis, infeksi kulit, dan luka. Obat topikal harus diterapkan sesuai dengan petunjuk dokter hewan dan dalam dosis yang tepat untuk menghindari efek sampingan.
Dalam rangka mencapai tujuan penelitian/percobaan pada hewan coba dengan optimal, perlu diketahui beberapa rute pemberian sediaan uji pada hewan coba di antaranya yakni: rute pemberian secara peroral (intragastrik), subkutan, intraperitoneal, intravena, intramuskular, intraplantar, intracerebroventricular, dan intratekal. Hal ini dikarenakan potensi suatu obat atau bahan uji sangat ditentukan oleh rute pemberiannya.
ADVERTISEMENT
Menentukan rute pemberian obat yang tepat pada hewan coba memerlukan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu dalam menentukan rute yang tepat antara lain yaitu:
Pertama kondisi fisik dan mental hewan coba harus dipertimbangkan sebelum memilih rute pemberian obat. Hewan coba yang sehat dan tidak stres lebih cocok untuk pemberian obat oral, sedangkan hewan coba yang sakit atau stres lebih cocok untuk pemberian obat intravena atau intramuskular.
Kedua Jenis obat yang akan diberikan juga mempengaruhi pilihan rute pemberian. Obat yang harus diserap cepat dan efektif, seperti obat analgesik, lebih cocok untuk pemberian obat intravena atau intramuskular, sedangkan obat yang tidak harus diserap cepat, seperti obat antibakteri, lebih cocok untuk pemberian obat oral.
ADVERTISEMENT
Ketiga dosis obat yang akan diberikan juga harus dipertimbangkan. Dosis yang besar lebih cocok untuk pemberian obat intravena atau intramuskular, sedangkan dosis yang kecil lebih cocok untuk pemberian obat oral.
Keempat Keterampilan perawat dalam melakukan pemberian obat juga mempengaruhi pilihan rute. Perawat yang berpengalaman dalam melakukan pemberian obat intravena atau intramuskular lebih cocok untuk pemberian obat tersebut, sedangkan perawat yang tidak berpengalaman lebih cocok untuk pemberian obat oral.
Kelima Ketentuan etika dalam penelitian harus dipertimbangkan. Pemberian obat harus dilakukan dengan cara yang tidak menyebabkan stres atau kesakitan pada hewan coba. Keenam Keterampilan hewan coba dalam menerima pemberian obat juga mempengaruhi pilihan rute. Hewan coba yang mudah menerima pemberian obat oral lebih cocok untuk pemberian obat tersebut, sedangkan hewan coba yang sulit menerima pemberian obat oral lebih cocok untuk pemberian obat intravena atau intramuskular.
ADVERTISEMENT
Terakhir ketersediaan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pemberian obat juga mempengaruhi pilihan rute. Pemberian obat yang memerlukan peralatan khusus, seperti jarum suntik, lebih cocok untuk pemberian obat intravena atau intramuskular, sedangkan pemberian obat yang tidak memerlukan peralatan khusus lebih cocok untuk pemberian obat oral.
Selain itu, Sebelum melakukan berbagai perlakuan pada hewan coba, perlu dipahami teknik handling hewan coba yang benar. Berikut ini merupakan teknik handling pada beberapa hewan coba Hewan coba rodent ditangani dengan teknik handling sehingga hewan tidak bisa bergerak bebas lagi (restraint). Kemudian, dimasukkan sonde (suntikan oral) ke dalam mulut hingga esophagus dengan posisi awal tegak lurus dan setelah mencapai pangkal esophagus sonde sedikit dimiringkan ke arah kiri secara perlahan (tanpa pemaksaan). Setelah sonde oral masuk ke dalam esophagus, ujung spuit sonde ditekan agar sediaan uji teradministrasikan ke dalam lambung.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan, rute administrasi obat pada hewan memerlukan perhatian yang lebih dalam dan mempengaruhi efektivitas pengobatan. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi rute administrasi obat dan menentukan rute yang tepat, perawat dapat memberikan pengobatan yang efektif dan aman pada hewan coba.
Nama: Mohammad Rizki Mubarok
Prodi: Fakultas Farmasi Universitas Airlangga