Cara Membangun Hubungan Yang Sefrekuensi Hingga "Asmalibrasi"

Mohammad Shihab
Dosen Ilmu Komunikasi di President University, Cikarang.
Konten dari Pengguna
20 Februari 2023 1:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohammad Shihab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Membangun hubungan yang sefrekuensi hingga "asmalibrasi" membutuhkan empat elemen penting (Photo by Jonathan Borba/Pexels).
zoom-in-whitePerbesar
Membangun hubungan yang sefrekuensi hingga "asmalibrasi" membutuhkan empat elemen penting (Photo by Jonathan Borba/Pexels).
ADVERTISEMENT
Lagu "Asmalibrasi", singkatan dari asmara terkalibrasi, yang didendangkan oleh Soegi Bornean menjadi viral di media sosial Tiktok dan Instagram. Lagu ini menceritakan tentang keinginan sepasang kekasih yang hendak membangun hubungan ke jenjang yang lebih serius.
ADVERTISEMENT
Video alunan lagu ini pun telah dimainkan sebanyak lebih dari 45 juta kali di platform Youtube.
Lewat lagu ini, Soegi Bornean mengisahkan bagaimana sepasang kekasih ingin mengikat hubungan asmara mereka karena sudah merasa memiliki frekuensi yang sama.
Pada kenyataannya, membangun hubungan asmara yang sefrekuensi tidaklah mudah. Banyak hal yang dapat menyebabkan sebuah hubungan berakhir, di antaranya perselisihan dan kekerasan.
Meskipun tidak mudah, bukan berarti membangun hubungan yang sefrekuensi tidak dapat dilakukan. Topik ini pun menjadi salah satu bahasan pada matakuliah Interpersonal Communication yang saya ampu di President University, Cikarang, Jawa Barat.
Julia T. Wood dalam buku Interpersonal Communication: Everyday Encounters menjabarkan empat hal dasar yang perlu kamu ketahui untuk membangun hubungan asmara yang sehat dan sefrekuensi.
ADVERTISEMENT

Hubungan membutuhkan investasi

Eits, investasi yang dimaksud di sini bukan investasi emas atau saham ya. Investasi ini adalah segala hal yang kita berikan ke dalam hubungan dengan orang lain yang tidak dapat kita ambil kembali bila hubungan tersebut berakhir.
Saat kita membangun hubungan dengan orang lain, kita menginvestasikan banyak hal, seperti waktu, energi, pikiran, dan perasaan. Terkadang kita juga memberikan materi untuk membangun hubungan, misalnya dengan memberikan uang atau hadiah.
Apa yang telah kita berikan dalam hubungan ini tidak dapat kita minta kembali. Karena itu, ketika hubungannya berakhir maka kita akan kehilangan apa yang kita investasikan.
Hubungan asmara yang sefrekuensi memiliki investasi yang seimbang. Para pasangan kekasih dan pasangan suami istri yang bahagia merasa bahwa mereka berinvestasi secara seimbang.
ADVERTISEMENT
Bila kita merasa berinvestasi lebih banyak daripada pasangan kita, kita akan cenderung merasa tidak puas. Sebaliknya bila pasangan kita berinvestasi lebih, kita akan merasa bersalah.
Oleh sebab itu, kamu dan pasanganmu perlu proaktif berinvestasi agar hubunganmu menjadi lebih sehat. Misalnya, dengan menikmati waktu luang bersama, melakukan aktivitas yang sama, dan memberikan hadiah kecil untuk mengapresasi capaian pasanganmu.

Hubungan membutuhkan komitmen

Komitmen adalah sebuah keputusan untuk menjalani sebuah hubungan. Orang-orang yang berkomitmen pada sebuah hubungan menganggap bahwa hubungan mereka akan terus berjalan.
Apa pun yang terjadi pada hubungan tersebut, mereka akan tetap menjalani hubungan itu. Karena mereka memandang hubungan interpersonal sebagai sebuah proses yang terus berjalan, maka masalah dan perselisihan yang terjadi tidak akan menjadi alasan untuk mengakhiri hubungan mereka.
ADVERTISEMENT
Komitmen menarik tanggung jawab ke dalam hubungan interpersonal. Dengan komitmen, kamu dan pasanganmu bertanggung jawab untuk tetap menginvestasikan diri pada hubunganmu serta peduli dengan ikatan hubungan asmara yang sudah terjalin. Karena itulah komitmen juga sering dianggap sebagai “semen” yang dapat merekatkan suatu hubungan asmara.

Hubungan membutuhkan kepercayaan

Hubungan interpersonal yang memuaskan membutuhkan tingkat kepercayaan (trust) yang tinggi. Kepercayaan melibatkan rasa percaya pada kemampuan serta usaha orang lain dalam membangun suatu hubungan.
Kepercayaan dalam hubungan tidak terbangun secara otomatis. Namun, bisa didapatkan seiring berjalannya waktu. Kamu akan belajar mempercayai setelah pasanganmu mampu menunjukkan bahwa dia dapat diandalkan, peduli, dan berinvestasi untuk membangun hubungan asmaramu. Bila kamu tidak percaya kepada pasanganmu, maka hubunganmu tidak akan berkembang dan dapat berakhir.
ADVERTISEMENT
Ketika kepercayaan telah terbangun, kamu dan pasanganmu akan merasa lebih aman menjalani hubunganmu. Kepercayaan yang tinggi akan membuat orang menjadi diri sendiri dan menjadi lebih terbuka sehingga hubungan menjadi lebih intim serta berkualitas.

Hubungan akan menciptakan dialektika

Hubungan interpersonal yang sehat memiliki dialektika yang positif. Dialektika adalah segala perselisihan yang timbul dalam sebuah hubungan interpersonal.
Perselisihan merupakan hal yang wajar dalam sebuah hubungan, terutama dalam hubungan asmara, karena setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Namun, perselisihan bisa menjadi tidak normal bila kamu tidak dapat memahami penyebab perselisihan yang terjadi. Bahkan, perselisihan yang akut dan terus menerus dapat mendorong terjadinya kasus kekerasan yang berdampak pada perceraian.
Saat perselisihan terjadi, hal yang dapat kamu lakukan untuk menguraikannya adalah dengan cara menegosiasikan perselisihan yang terjadi bersama pasanganmu dan membangun iklim komunikasi yang positif. Dengan mengakui kehadiran pasangan, memahami serta menerima segala pikiran dan perasaannya dapat membangun suasana komunikasi yang bermanfaat terhadap kualitas hubungan asmara.
ADVERTISEMENT