Konten dari Pengguna

Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Resmi Meluncur

Mohammad Shihab
Dosen Ilmu Komunikasi di President University, Cikarang.
24 Februari 2025 21:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohammad Shihab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana resmi diluncurkan pada hari Sabtu, 22 Februari 2024. (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana resmi diluncurkan pada hari Sabtu, 22 Februari 2024. (Foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Universitas Mercu Buana (UMB) meresmikan program Doktor Ilmu Komunikasi pada hari Sabtu (22/2/2025), di Gedung Doktoral UMB, Meruya, Jakarta. Acara peresmian ini dipimpin oleh rektor dan turut disaksikan oleh komunitas akademik serta sejumlah organisasi profesi komunikasi.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, rektor Universitas Mercu Buana, Dr. Andi Adriansyah, M.Eng., menyebutkan pentingnya ilmu komunikasi di era teknologi.
Menurutnya, pemimpin yang tidak cakap komunikasi tidak akan dapat mengelola organisasi dengan maksimal. Ia berharap program Doktor Ilmu Komunikasi ini mampu menghasilkan inovasi riset mendalam tentang ilmu komunikasi yang bermanfaat untuk masyarakat.
Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana mengusung karakter kepemimpinan digital (digital leadership) agar para mahasiswa terampil memanfaatkan teknologi untuk kebermanfaatan yang lebih luas.
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UMB, Prof. Ahmad Mulyana, dalam sambutannya berpesan agar para mahasiswa doktor angkatan pertama bisa berinovasi dalam riset, menemukan celah keilmuan yang belum banyak dieksplorasi untuk menghadirkan perspektif kajian komunikasi yang baru dan berani menantang paradigma lama.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga mendorong pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI), mahadata (big data), dan teknologi lainnya untuk penguatan riset agar hasilnya lebih relevan dan berdampak luas.
Dr. Eriyanto memaparkan teknik dan etika penggunaan AI dalam riset ilmu komunikasi. (Foto: Shihab)
Acara peluncuran ini dirangkaikan dengan seminar hibrida tentang digital leadership dan konvergensi riset dan AI yang disampaikan oleh pakar ilmu komunikasi Prof. Dr. Mite Setiansah (Universitas Jenderal Soedirman), Assoc. Prof. Dr. Azman Azwan Azmawati (Universiti Sains Malaysia), dan Dr. Eriyanto (Universitas Indonesia).
Dr. Eriyanto dalam paparannya menekankan bahwa penggunaan AI dapat menjadi alat bantu yang bermanfaat dalam penelitian. Meskipun demikian, hasil teknologi AI seperti ChatGPT sudah pasti tidak original dan tidak otentik.
“AI merupakan tools yang merangkum jutaan informasi yang tersedia di Internet. Karena itu, AI sudah pasti tidak original dan tidak otentik. AI masih bisa bias, misinformasi, dan berhalusinasi,” tegas Eriyanto.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengingatkan 10 mahasiswa angkatan pertama doktor ilmu komunikasi UMB untuk menggunakan AI dalam penelitian dengan hati-hati dan menghasilkan gagasan yang original dan otentik.