Konten dari Pengguna

Ragam Hoaks Corona, Akademisi Ajak Masyarakat Melek Informasi Kesehatan

Mohammad Shihab
Dosen Ilmu Komunikasi di President University, Cikarang.
17 April 2021 12:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohammad Shihab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembicara kunci sesi pertama suarakan isu komunikasi digital dan kesehatan dalam konferensi Dynamic Media, Communication, and Culture (DiMCC) 2021, Kamis (15/4/2021) (Foto: Dokumentasi).
zoom-in-whitePerbesar
Pembicara kunci sesi pertama suarakan isu komunikasi digital dan kesehatan dalam konferensi Dynamic Media, Communication, and Culture (DiMCC) 2021, Kamis (15/4/2021) (Foto: Dokumentasi).
ADVERTISEMENT
Ragam hoaks corona telah banyak beredar di kalangan masyarakat. Bila tidak hati-hati, masyarakat akan mendapatkan informasi yang kurang valid dan bahkan tidak menyehatkan. Hal ini membuat literasi media dan kesehatan menjadi isu penting yang perlu disadari oleh masyarakat. Isu ini menjadi salah satu topik yang hangat dibicarakan dalam konferensi Dynamic Media, Communication, and Culture (DiMCC) yang digelar oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi President University secara virtual pada Kamis (15/4/2021).
ADVERTISEMENT
Salah satu pembicara kunci, Dr. Puji Lestari, dalam presentasinya merasa prihatin dengan ragam hoaks corona dan informasi kesehatan yang tidak valid beredar di kalangan masyakat. Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak ikut menyebarkan informasi yang belum tentu benar.
Untuk itu, Puji mengajak masyarakat untuk proaktif memeriksa informasi yang beredar di media sosial lewat media massa yang kredibel, website resmi, dan juga aplikasi-aplikasi pencari fakta.
Selain Dr. Puji Lestari, pembicara kunci yang juga turut berpartisipasi adalah Dr. Ulani Yunus, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, Dr. Rustono Farady Marta, Prof. Wang Changsong, dan Nicholas Charah, Ph.D.
Konferensi DiMCC kedua ini mengangkat tema "Message, Meaning, Media in 2021: From COVID-19 Pandemic to Society 5.0". Kegiatan ini dihadiri lebih dari 200 peserta secara virtual dan diikuti oleh 70 pemakalah dari kalangan mahasiswa dan akademisi dari berbagai universitas di Indonesia, Malaysia, dan Australia.
ADVERTISEMENT