Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
3 Makanan Populer di Jerman ini Baru Muncul setelah Perang Dunia ke-2
3 Maret 2019 18:49 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
Tulisan dari Masdit (Moinblog) Food Content Creator Currently living in Germany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jerman, negara yang terletak di tengah benua Eropa ini sempat mengalami krisis dan keterpurukan di akhir Perang Dunia ke-2 karena kekalahannya melawan sekutu. Namun di beberapa tahun berikutnya negara yang cukup tertutup terhadap kaum imigran ini mulai membuka pintu masuk untuk para pendatang dari seluruh penjuru dunia.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan masuknya para pendatang dari negara sekitar Jerman datang juga imigran dari luar Eropa. Pada akhirnya selain revolusi ekonomi terjadi juga revolusi industri makanan di Jerman.
Makanan Jerman seperti sosis dan pretzel menjadi lebih dikenal di berbagai negara dan melalui proses akulturasi, muncul makanan baru seperti Döner kebab dan makanan lainnya di berbagai sudut kota Jerman.
Berikut ini beberapa makanan populer di Jerman yang bisa kamu temui hampir setiap sudut kota Jerman:
Kebab atau dikenal dengan nama lain Schisch Kebab adalah makanan traditional khas Turki. Kalau kalian pernah liat, kebab ini berbentuk seperti sate hanya saja dagingnya lebih besar dan dimakan bersama salad sayur, saus yoghurt-bawang putih dan nasi Turki.
ADVERTISEMENT
Di akhir tahun 1970an seorang pendatang dari Turki bernama Kadir Nurman di Berlin menemukan makanan baru berdasarkan hasil pengamatannya melihat orang Jerman yang selalu tidak punya waktu untuk menikmati makanannya di restoran, karena sedang sibuk-sibuknya dengan pekerjaan restorasi sehabis perang dunia ke 2.
Maka ia berfikir: "Mungkin nasi tidak terlalu cocok untuk orang Jerman yang makanan utamanya roti dan saya harus membuat makanan yang bisa dimakan sambil berjalan."
Lalu lahirlah Döner Kebab, roti dengan irisan daging yang dipanggang vertikal, dengan saus yoghurt dan salad dan ditaruh kedalam roti. Protein, sayur, dan karbohidrat dalam sekali lahap. Tren baru makanan ini begitu cepat menjamur ke seluruh penjuru Jerman, apalagi saat itu belum ditemukan makanan berkonsep fast food seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
Saat ini di Jerman bisa ditemukan lebih dari 18.000 toko Döner dengan kebutuhan daging yang bisa mencapai 500 ton perhari. Luar biasa banget gak sih?
Sosis Jerman sudah terkenal sampai ke seluruh dunia. Tapi kamu tau ngga kalau Currywurst baru muncul di tahun 1949?
Buat yang belum tau apa itu Currywurst, currywurst adalah sosis yang di panggang/bakar, dipotong-potong lalu diberi saus tomat/pedas, ditaburi bubuk kari diatasnya dan Worchestersire sauce atau kecap Inggris.
Biasanya dilengkapi dengan kentang goreng sebagai pelengkap. Nah, bubuk kari dan kecap inggris adalah bumbu yang asing bagi orang Jerman sampai ketika Perang Dunia ke-2, bumbu-bumbu ini dibawa oleh pasukan Inggris ketika menduduki Jerman, tepatnya Berlin waktu itu. Campuran bubuk kari dan kecap inggris asal muasalnya diciptakan oleh orang-orang India di Inggris.
ADVERTISEMENT
India yang merupakan negara kolonial Inggris waktu itu mengirim beberapa pasukan yang beranggotakan orang India ke Jerman dan dari situ beberapa bahan makanan ikut juga dibawa selama perang termasuk diantaranya kecap Inggris yang berasal dari fermentasi bawang bombay dan bubuk kari yang merupakan campuran garam masala dan kunyit.
Baru di tahun 1949 seorang koki perempuan bernama Hertha Heuwer di Berlin, Charlottenburg, mempopulerkan makanan ini di tokonya dan menjadi populer dalam sekejap di seluruh Jerman. Baru di tahun 1959 penggunaan saus tomat atau chillup (Chilli and Ketchup) menjadi popular dan dipatenkan oleh perusahaan Kraft.
Saat ini Currywurst menjadi salah satu jajanan paling populer di Jerman dan terjual sekitar 800 juta porsi setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Udah gak usah ditanya lah ya, setiap berkunjung ke luar negeri pasti asian food bisa ditemui di mana-mana. Sama seperti halnya makanan yang lain, makanan asia mengalami proses akulturasi dari berbagai aspek untuk menyesuaikan dengan lidah orang Jerman.
Di Jerman sendiri restoran Asia/chinese yang Masdit kunjungi bukan dikelola orang Cina melainkan Vietnam dan Thailand, bahkan tak jarang juga orang Indonesia. Di Dusseldorf misalnya, terdapat juga Japan town yang sangat terkenal di Jerman di mana banyak banget terdapat restoran otentik Jepang semenjak akhir tahun 1960-an dengan chef asli orang Jepang. Di sana juga terdapat Japan Tag atau “Hari Jepang” di mana di hari itu terdapat festival kembang api Jepang dan street food khas Jepang.
ADVERTISEMENT
Kembali lagi ke makanan asia, sebenarnya kenapa makanan asia begitu jarang di Jerman sampai akhir Perang Dunia ke-2 adalah karena keterbatasan bahan masakannya dan kesulitan untuk impor. Setelah Perang Dunia ke-2 ketika muncul kebijakan-kebijakan politik baru dan Jerman yang semakin terbuka mulai muncul restoran-restoran baru yang menyediakan makanan Asia.
Salah satunya adalah ketika tahun 1960 restoran Jepang bernama Waffenschmied untuk pertama kalinya dibuka di Thuringen, Jerman, oleh Rolf Anschütz dan diikuti ditahun 1978, Thomau Shaufuss membuka restoran Goldener Stern yang makanan utamanya berasal dari Asia tenggara seperti Vietnam, Thailand, hingga Indonesia.
Sampai sekarang makanan-makanan asia ini menjadi sangat sangat populer di Jerman dan salah satu contoh makanan akulturasi Jerman-Asia adalah ayam goreng crispy asam-manis yang Masdit sempat post resepnya kemarin.
ADVERTISEMENT
Nah, ini ada contoh fotonya yaitu, Mee Goreng (serius tulisan di menunya begitu di toko Asia-nya, haha) Mit Gebackene Hänchen (dengan ayam goreng) dan Mee Goreng Mit Knusprige Entenbrust (Dada Bebek goreng krispi).
Semoga cerita barusan bisa menambah pengetahuan kalian ya soal sejarah makanan!