Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Cukupkah Makan Siang di Jerman dengan Rp 20 Ribu?
16 Januari 2019 17:33 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Masdit (Moinblog) Food Content Creator Currently living in Germany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa bulan enggak terasa sudah terlewati semenjak Masdit pulang dari Indonesia pada November lalu. Masih terngiang aroma nasi uduk, bubur, dan lontong sayur di pagi hari langsung bikin nafsu makan naik walaupun baru bangun tidur.
ADVERTISEMENT
Belum lagi siangnya kalau enggak ada makanan di rumah bisa langsung beli di warung nasi padang terdekat atau enggak warteg! Murah dan ngenyangin banget cuma dengan Rp 15 ribu-20 ribu sudah sama minum dan lauknya banyak banget.
Kemudahan akses makanan dan murahnya harga makanan di Indonesia adalah satu hal yang bikin gue semakin kangen buat pulang kampung (padahal baru beberapa bulan balik ke Jerman, dasar manja! haha).
Walaupun sebenarnya di Jerman pun ada lho makanan murah yang biasanya jadi pilihan sarapan/makan siang orang-orang Jerman. Selain karena ringkas, piihannya yang banyak, makanannya pun sudah ditaruh di lemari kaca bersama 'lauknya', mirip seperti makanan di warteg.
Tinggal bilang ibunya, "Bu, saya mau yang isi ayam ya!" walaupun pakainya roti sih bukan nasi hehe. Nama makanannya 'Brötchen'.
ADVERTISEMENT
Brötchen sendiri sebenernya berasal dari kata Bröt yang berarti roti. Namun mengalami proses dimunitive atau penurunan makna menjadi sesuatu yang lebih kecil atau bisa dibilang jadi lebih imut, dengan kata belakang -chen. Jadi Brötchen artinya roti kecil.
Roti kecil yang merupakan makanan khas daerah Jerman utara dan tengah ini dibuat dari berbagai macam bahan: ada yang dari tepung gandum hitam, tepung terigu, dicampur dengan susu, dan lain-lain. Dibanding roti pada umumnya, tekstur Brötchen ini lebih keras.
Isinya pun macam-macam, dari yang vegetarian, vegan, isi sosis, bahkan daging mentah. Di artikel kali ini Masdit akan menjelaskan 4 variasi Brötchen yang cukup umum dijual di 'warteg' ala Jerman.
1. Eierkäsebrötchen (Brötchen keju isi telur)
ADVERTISEMENT
Ini salah satu Brötchen favorit Masdit nih! Jadi rotinya itu dicelup ke dalam keju cair sampai melapisi seluruh permukaan Brötchen-nya, lalu dipanggang sampai kejunya mengeras. Kebayang enggak gurihnya.
Ditambah lagi salad dan telur di dalamnya buat menambah energi sebelum beraktifitas. Ngenyangin banget dan enak! Telur yang dipakai adalah telur yang matang, lalu dipotong tipis-tipis. Biar ada getir-getirnya biasanya dikasih potongan daun bawang yang dicampur sama fresh cheese juga di dalamnya. Mantul! Mantap betul!
2. Käse-Tomaten-Brotchen (Brötchen isi keju dan tomat)
Buat yang suka makanan simple, Brötchen ini bisa jadi pilihan yang pas buat kalian. Isinya simple banget: cuma tomat dan keju Gouda/Emmentaler yang lembaran. Tapi jangan salah, ternyata kombinasi rasanya maknyus juga lho! Creamy kejunya (Gouda/Emmentaler punya kandungan lemak 40-45 persen) ditambah umami tomat segar bisa langsung bikin muka kamu berseri-seri.
ADVERTISEMENT
Apalagi kalau rotinya masih hangat! Nyam! Uenaknya poll! Rasanya light dan segar, tanpa perlu dikasih saus atau dressing apapun. Jadi pas di perut dan enggak bikin terlalu kenyang juga.
3. Mettbrötchen (Brötchen isi daging cincang mentah)
Nah ini buat yang pengin coba pengalaman makanan baru nih. Makan daging cincang mentah sama roti. Sebenarnya Mett ini agak sedikit berbeda dengan daging cincang pada umumnya. Tiap daerah punya resep tersendiri. Ada Rindermett yang dari daging sapi, ada Schweinmett yang berasal dari daging babi.
Tapi yang membedakan Mett dengan daging cincang pada umumnya adalah biasanya Mett ini dicincang dan dikasih bumbu rempah ala Jerman. Jadi daging cincang ini ada rasanya. Walaupun enggak disarankan makan sering-sering karena, seperti kita tahu, makan daging mentah bisa menyebabkan bahaya salmonella atau hepatitis-E.
ADVERTISEMENT
Untuk megurangi bahaya ini, pemerintah Jerman menggunakan kontrol daging yang super ketat dan daging yang dipakai untuk Mettbrötchen ini pun biasanya daging lokal Jerman, bukan impor. Untuk penyajiannya biasanya ditaruh di dalam roti bersama potongan bawang merah. Sesederhana itu.
Kalau kalian pernah ngerasain beef atau tuna tartare, rasanya enggak jauh beda kok. Sama-sama chewy dan creamy, bedanya ini dimakan dengan roti.
4. Bratwurst im Brötchen
Salah satu street food dan makan siang favorit orang Jerman: sosis panggang dan roti. Gampang ditemui di mana-mana dan harganya relatif murah: Rp 20 ribu-30 ribu. Ini sebenarnya bisa dibilang versi Jerman-nya hotdog sih.
Karena sama-sama sosis panggang yang ditaruh di roti lalu dikasih saus tomat/mustard di atasnya. Lecker! Nikmat banget dimakan hangat pas baru selesai dipanggang sosisnya.
ADVERTISEMENT
Jadi, di antara keempat roti ini, kamu pilih yang mana nih?