Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Nak, Rumah Kita Nomor Sembilan
17 September 2023 20:05 WIB
Tulisan dari Mokhamad Alfian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Butuh waktu nyaris lima tahun untuk saya dan ibumu memiliki rumah yang sederhanadi pinggir Ibu kota. Waktu yang sama persis untuk mengunggumu berada di dalam perut istriku. Kini usiamu 33 minggu 2 hari, Nak, dan sebentar lagi kita bergegas pindah ke rumah kita, rumah nomor sembilan di pinggiran Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
Kelak ketika kau lahir, kau akan berkenalan dengan kucing-kucing kita yang menggemaskan terkadang menjengkelkan. Jika nanti kau bertanya mengapa kita memiliki keluarga yang bukan manusia, maka asal-mulanya adalah Ichiro.
Dulu ia ku hadiahkan untuk ibumu, sebagai pelipur lara jika saya pergi bekerja dan meninggalkannya dirumah sendirian, bertahun setelahnya datang seekor betina dan mereka terus beranak-pinak hingga jumlah kucing kita lima ekor. Jumlah yang cukup untuk merepotkan saya dan ibumu.
Saban hari kerja Ichiro adalah tidur, tapi jika waktu tengah malam tiba, ia bangun dan merangkak pelan sekali diantara saya dan ibumu. Kadang ia memeluk dengan manis, kadang juga menyentil wajahku, menjilat rambutku, atau menggigit ibumu. Ia selalu begitu, menggemaskan dan menjengkelkan sekaligus.
ADVERTISEMENT
Tapi ia selalu tahu tempatnya, tempat yang dipinjam darimu bertahun-tahun lamanya meski kalian belum pernah berkenalan. Konon kucing mampu menjelajah hingga ke masa depan seperti yang saya baca di artikel yang tidak ilmiah, mungkin karena alasan itu, Ichiro tahu kelak kau akan hadir diantara resah dan gelisah yang menanti-nanti kehadiranmu.
Ia selalu tangkas menjaga tempatmu di antara saya dan ibumu sembari memberikan latihan tata cara bangun tengah malam disaat tertidur sedang lelap-lelapnya, ia kadang-kadang meminta makan, kadang-kadang meminta bermain, kadang-kadang minta dielus saja, dan semua itu ia lakukan diisyarat-isyarat.
Cara-cara itu rupanya adalah cara Ichiro untuk membiasakan kami kelak denganmu ketika usiamu belum genap satu tahun. Jika waktu itu tiba, saya mungkin yang bertugas membuatkanmu susu atau mengambil asi yang sudah didinginkan ibumu di kulkas. Sementara ibumu menenangkanmu dengan mata yang setengah mati melek.
ADVERTISEMENT
Nak, kucing telah ada sejak kapan tau, mungkin berabad-abad lalu, atau diciptakan bersamaan dengan manusia pertama didunia, saya juga tidak tahu persis, tetapi cerita-cerita kucing telah ada disepanjang peradaban manusia. Misalnya, pada karya-karya sastra seperti yang ada ditulis oleh Wiliam Shakespare dalam ceritanya berjudul Romeo dan Juliet atau bahkan lebih dari itu, dulu, di Mesir kuno, kucing jadi simbol spiritual yang kuat.
Seiring dengan itu, orang-orang dibelahan dunia akrab dengan mitos tentang kucing yang bernyawa sembilan, tiga untuk bermain, tiga untuk berkeliaran dan tiga terakhir untuk tinggal. Kucing memang sedemikian rumit untuk dimengerti, Nak. Namun diatas itu semua, kau lah nak, yang paling sulit dan rumit untuk saya mengerti.
Kini, tinggal menghitung minggu lagi kau lahir, saya dan ibumu membekali diri dengan menyiapkan kebutuhan-kebutuhanmu, rumah sebagai tempat kau tumbuh berkembang, dan buku-buku montessori yang dibeli ibumu untuk dibaca setiap hari sebelum tidur lelap, saat kami asik membaca buku sesekali kau juga ikut terlibat dengan menendang begitu keras di dalam perut ibumu, dan setiap itu terjadi, ibumu meringis bahagia. Tentu tidak ada sakit hingga meringis yang membahagiakan, kecuali satu, meringis karena gerakanmu.
ADVERTISEMENT
Nak, perlu kau tahu, saya telah berkelana jauh, jauh sekali dan membawa ibumu kemana-mana, dari kontrakan yang satu ke kontrakan yang lain, dan pada semua tempat itu kami tak berhenti untuk mengupayakan kehadiranmu.
Setiap awal bulan dan tanggal datang bulan ibumu tiba, saya selalu menyiapkan kata-kata untuk membantu kami menghadapi kenyataan-kenyataan yang getir. Kala garis di testpack hanya satu.
Tetapi awal Februari 2023 itu, pada datang bulan yang kesekian dan kata-kata yang sudah ku siapkan, wajah ceria ibumu justru menghapus kata-kata itu. Ibumu menangis bahagia, dan konon perasaan paling bahagia adalah yang diiringi tangisan.
Saya telah melihat wajah bahagia itu dua kali Nak, pertama pada tanggal 8 September 2018 yang lalu, kedua pada saat kau hadir didalam perut ibumu di awal Februari itu. Nak, karena kebahagian yang seperti itu, saya berharap nyawamu sembilan agar kita dapat hidup berdekatan dalam waktu yang lama dan melihat kebahagian-kebahagian seperti itu di wajah ibumu. Kebahagian yang tidak ingin ku nikmati sendirian, tetapi denganmu.
ADVERTISEMENT
Nak, rumah kita nomor sembilan dan memiliki sembilan nyawa, tiga nyawa untuk melangkah ke masa depan, tiga untuk masa kini, dan tiga nyawa yang kita tinggalkan pada masa lalu. Karena itu, tumbuh dan berkembanglah Nak dengan berani, kelak kita akan bersama-sama melihat wajah bahagia milik ibumu, seperti bahagia karenaku, atau seperti karenamu.