Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kecemasan Remaja Menghadapi Masa Depan
24 Oktober 2024 9:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Mona Nurlela Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kita pernah merasa khawatir dengan apa yang akan terjadi di esok hari? Apakah kita pernah merasakan cemas hingga telapak tangan berkeringat saat memikirkan pertemuan yang akan kita hadapi? Apakah kita sering merencanakan skenario pada berbagai situasi yang berpotensi muncul di kemudian hari?
ADVERTISEMENT
Jika hal tersebut pernah kita alami, bisa jadi kita mengalami kecemasan antisipatori. Kecemasan antisipatori merupakan kondisi peningkatan kecemasan karena memikirkan suatu peristiwa atau situasi di masa depan. Mencemaskan hal-hal yang akan terjadi di masa depan memang normal. Namun, jika kecemasan tersebut berlebihan, dapat berdampak besar bagi kehidupan kita. Kekhawatiran ini melibatkan perasaan cemas tingkat tinggi terhadap peristiwa atau situasi di masa depan. Hal tersebut biasa disebut dengan Anticipatory Anxiety.
Umumnya seseorang pada saat ini seringkali tergesa-gesa dalam menentukan atau memilih jalur pendidikan atau pekerjaan yang akan ditekuninya. Bahkan terkadang terdapat seseorang yang sama sekali tidak memiliki perencanaan dan pemikiran yang matang terlebih dahulu. Akibatnya semakin lama, semakin tidak puas dengan pilihannya dan bahkan akan mengalami kekecewaan dan gejolak jiwa yang tidak mudah untuk dikendalikan. Agar hal tersebut tidak terjadi, sebisa mungkin untuk kita memikirkan secara matang mengenai masa depan dengan baik dan benar. Tetapi, banyak orang yang memikirkan masa depannya dengan suatu kecemasan. Hal tersebut wajar apabila terjadi, namun jika kecemasan terhadap masa depan berlebihan akan membawakan dampak yang tidak baik.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran terhadap masa depan mungkin merupakan masalah umum. Namun, pada kecemasan antisipatif, tingkat kekhawatirannya berlebihan dan cenderung berfokus pada hasil negatif. Orang dengan kecemasan antisipatif mungkin akan merasa cemas selama berjam-jam, bahkan berhari-hari sebelum suatu peristiwa terjadi.
Kecemasan antisipatif dapat terjadi misalnya seperti:
ADVERTISEMENT
Kecemasan remaja terhadap masa depan menjadi isu penting yang perlu diperhatikan, mengingat banyak faktor yang memengaruhi kondisi ini. Dalam konteks sosial, ekonomi, dan budaya yang terus berubah, remaja menghadapi berbagai tantangan yang dapat memicu kecemasan.Peran orang tua, guru, dan masyarakat sangat penting dalam memberikan dukungan, bimbingan, dan pendidikan yang tepat untuk membantu remaja mengatasi kecemasan dan meraih potensi terbaik mereka.Dengan dukungan yang tepat, remaja dapat belajar mengelola kecemasan mereka dan menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri.