Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Penerapan Prinsip Zero Waste dengan Mengubah Limbah Kulit Pisang Menjadi Pupuk
16 Februari 2023 12:00 WIB
Tulisan dari Mona Priyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Boyolali (06/01/2023) – Salah satu dari berbagai jenis potensi alam yang dapat ditemukan di Desa Wonoharjo – sebuah desa di Kabupaten Boyolali – adalah pisang. Tidak hanya untuk konsumsi pribadi, pisang telah menjadi bagian penting bagi masyarakat desa. Sebagian masyarakat Desa Wonoharjo memproduksi berbagai olahan pisang untuk membantu perekonomian, salah satunya adalah keripik pisang. Selain itu pisang rebus, pisang goreng, dan berbagai jenis olahan pisang lainnya menjadi makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat desa. Meskipun demikian, pemanfaatan pisang masih terbatas pada daging buahnya saja; pemanfaatan kulit buahnya masih sangat minim. Beberapa masyarakat menggunakan kulit pisang sebagai pakan ternak, tetapi mayoritas kulit buah pisang hanya menjadi limbah yang tidak digunakan.
Kandungan kalium pada kulit pisang, di mana kadar K2O-nya mencapai 46-57% basis kering, merupakan elemen nutrisi yang paling dominan. Kalium merupakan nutrisi yang berperan menguatkan jaringan tanaman; membantu produksi protein, karbohidrat, dan gula; membantu transportasi gula dari daun ke buah, dan meningkatkan resistensi terhadap penyakit. Oleh karena itu, kulit pisang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk organik cair (POC).
ADVERTISEMENT
Kegiatan edukasi pembuatan POC dari kulit pisang dilaksanakan oleh Mona Priyanti (21) – seorang mahasiswa KKN Universitas Diponegoro – terhadap warga Desa Wonoharjo. Tujuan dari edukasi pembuatan POC ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai khasiat kulit pisang sebagai bahan baku dalam pembuatan POC. Melalui pembuatan POC, kulit pisang tidak hanya berakhir sebagai limbah sehingga permasalahan sampah organik dapat dikurangi. Di samping itu, bagi warga yang memiliki tanaman di pekarangan rumahnya atau bermatapencaharian di bidang pertanian, penggunaan POC dapat menjadi komplemen untuk mengurangi penggunaan pupuk sintetis.
Inisiatif ini dilaksanakan melalui dua tahap: pembuatan POC dan edukasi kepada warga. Untuk memastikan POC telah selesai mengalami proses fermentasi sebelum dikenalkan kepada masyarakat, tahap pembuatan diselesaikan satu minggu sebelumnya. Kegiatan edukasi pembuatan POC dilaksanakan dengan menjelaskan mengenai potensi kulit pisang untuk diterapkan sebagai POC, tahap-tahap pembuatan POC, serta penggunaan POC pada tanaman.
Kegiatan edukasi pembuatan POC telah dilaksanakan dengan lancar di Balai Desa Wonoharjo yang dihadiri oleh perwakilan berbagai kelompok masyarakat Desa Wonoharjo, di antaranya perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapotan), kelompok UMKM, kelompok petani ikan, karang taruna, beserta perangkat Desa Wonoharjo. Para hadirin memperhatikan pemaparan dengan seksama dan antusias dalam belajar lebih lanjut mengenai aplikasi POC selama keberjalanan acara.
ADVERTISEMENT