Konten dari Pengguna

Serotonin, dan Fungsinya Sebagai Mediator Pembentuk Suasana Hati

Mona Shalim
Berfokus pada dunia psikologi dan berkarir di dunia bisnis. Memiliki passion dalam bahasa Jepang dan menulis, saya aktif berbagi pengetahuan serta berkomitmen memberi dampak positif bagi masyarakat.
21 September 2024 17:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 9 November 2024 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mona Shalim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: pexels/Tara Winstead
zoom-in-whitePerbesar
sumber: pexels/Tara Winstead
ADVERTISEMENT
Di Dalam otak, terjadi mekanisme kerja otak yang dikenal dengan neurotransmiter. Neurotransmiter terbagi menjadi dua kata, yaitu “neuro” yang berarti saraf otak, dan “transmitter” yang artinya transmisi atau memancarkan. Dengan begitu, arti neurotransmiter sendiri adalah zat kimia pada otak kita yang berfungsi membawa sinyal saraf ke seluruh bagian tubuh kita. Neurotransmitter terdiri dari Acetylcholine, Dopamine, Norepinephrine, Epinephrine, Serotonin, Glutamate, dan lain-lain. Maka ketika zat kimia ini terganggu, dapat memicu depresi dan gangguan lainnya. Esai ini akan mengkaji karakteristik utama serotonin dan mengeksplorasi bagaimana neurotransmitter terlibat dalam proses biologi dan psikologis seperti berpikir, belajar, emosi, serta perilaku seorang manusia.
sumber: pexels/Andre Furtado
zoom-in-whitePerbesar
sumber: pexels/Andre Furtado
Serotonin merupakan salah satu hormon dan neurotransmiter yang memiliki peran penting dalam mengatur berbagai fungsi biologis dan psikologis manusia. Tugas serotonin yaitu mengendalikan perasaan, suasana hati, tidur, kecemasan, seksualitas, dan nafsu makan. Serotonin dapat ditemukan di dalam otak dan berasal dari triptofan, yaitu sebuah asam amino. Asam amino ini penting dikonsumsi di makanan sehat. Jika tubuh kekurangan triptofan, maka hormon serotonin seseorang dapat menurun juga.
ADVERTISEMENT
Kehidupan manusia diatur oleh tiga hal, yaitu neuron, neurotransmitter, dan hormon. Cara kerja neurotransmitter dalam kehidupan seseorang adalah dengan menerima rangsangan dari luar tubuh yang ditangkap oleh indra lalu diteruskan ke otak untuk diproses. Saat serotonin dilepaskan ke dalam celah sinapsis, hormon ini akan mengikat reseptor pada neuron penerima, yang akan memicu serangkaian proses kimia di otak. Sehingga menciptakan informasi dan respon yang mengatur berbagai fungsi tubuh.
Dalam perannya, serotonin bertugas sebagai neurotransmiter, yaitu sebagai mediator kimia yang mentransmisikan sinyal antar neuron. Selain mempengaruhi suasana hati, serotonin juga mengambil peran penting dalam pencernaan, proses pembekuan darah, pembentukan tulang, dan fungsi seksual. Setelah makan, tubuh akan memproduksi hormon serotonin secara alami, hal inilah yang menyebabkan kantuk sesudah makan.
ADVERTISEMENT
Serotonin memainkan peran penting dalam fungsi biologis seseorang. Terutama dalam pengaturan pencernaan. Serotonin juga dapat kita temukan di usus, dimana hormon ini berperan dalam mengatur kontraksi otot usus untuk membantu pencernaan. Serotonin yang berada di usus juga dapat mempengaruhi metabolisme tulang. Hormon serotonin diketahui dapat membantu proses pembekuan darah, dengan cara serotonin dilepaskan oleh trombosit darah ketika terjadi cedera. Sehingga penyempitan darah terjadi dan memudahkan proses pembekuan darah. Selain itu, serotonin berfungsi untuk mempengaruhi fungsi reproduksi seseorang, maka ketidakseimbangan serotonin dapat menyebabkan masalah dalam fungsi reproduksi.
Selain itu, ketidakseimbangan kadar hormon serotonin biasanya dikaitkan dengan gangguan kecemasan, seperti depresi dan gangguan tidur seseorang. Neurotransmiter ini berfungsi sebagai penyeimbang dalam mengurangi emosi negatif seperti ketakutan, amarah, dan agresif, sehingga menjaga individu tetap tenang dan mampu untuk menghadapi suatu situasi. Disamping itu, serotonin dapat mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang sehingga kadar serotonin yang seimbang dapat membantu seseorang untuk memiliki fungsi kognitif yang tinggi, seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan lain-lain. Serotonin berperan penting dalam mengontrol suasana hati seseorang, sehingga memudahkan pembentukan memori jangka panjang. Sehingga ketidakseimbangan hormon serotonin dapat mengakibatkan gangguan pada memori baru dan mengurangi kemampuan belajar seseorang. Dengan suasana hati yang bahagia, seseorang akan mudah untuk merasa nyaman mempelajari hal baru.
sumber: pexels/juan mendez
Serotonin juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manusia, terutama dalam perilaku sosial. Seseorang dengan kadar serotonin yang rendah dapat memunculkan perilaku yang impulsif dan agresif. Sementara seseorang dengan kadar serotonin yang rendah cenderung memiliki perilaku sosial yang baik dan positif. seseorang dengan kadar serotonin yang tinggi cenderung lebih mampu untuk mengendalikan diri sehingga mendorong perilaku positif tercapai. Dengan demikian, serotonin berfungsi sebagai pengatur, pengontrol, dan bertanggung jawab dalam perilaku sosial seseorang.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa serotonin adalah neurotransmiter yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan fungsi biologis dan psikologis seseorang. Serotonin dapat mengatur banyak aspek penting, termasuk suasana hati, tidur, kecemasan, pembelajaran, hingga perilaku seseorang. Ketidakseimbangan serotonin dapat mengakibatkan gangguan emosi, seperti depresi, kecemasan, hingga mengganggu pola pikir dan belajar seseorang. Kadar serotonin yang baik dapat membantu untuk memperkuat pengendalian suasana hati. Memahami fungsi serotonin sangat penting dalam menjaga kesehatan mental dan perilaku manusia. Maka, makanlah makanan yang sehat agar kadar serotonin tetap terjaga dan tubuh mampu memproduksi serotonin yang cukup, sehingga kesehatan mental dan fisik kita dapat terjaga dengan baik.