Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ambisi Macan Asia Menjadi Pusat Produksi Vaksin Wilayah Asia Pasifik
6 Januari 2022 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mona Eva Oktavia Manalu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Pemerintah Indonesia harus meningkatkan kualitas SDM bidang kesehatan agar Indonesia menjadi tempat pusat produksi vaksin wilayah Asia Pasifik.
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 menimbulkan akibat yang sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Hal ini menjadi penyebab timbulnya beberapa masalah sosial yang sekaligus mempengaruhi sektor perekonomian suatu negara. Sehingga untuk memulihkan kondisi tersebut, diperlukan sebuah tindakan dengan cara menerapkan vaksinasi kepada seluruh warga negara di Indonesia. Asia Pasifik mencakup Asia Timur, Asia Tenggara, dan Australia. Jika dilihat dari kondisi geografi, Indonesia ingin menjadi pusat produksi vaksin untuk wilayah Asia Pasifik yang bertujuan untuk membantu negara – negara berpenghasilan rendah atau menengah, seperti contohnya kebanyakan negara yang berada di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah. Selain itu, tingkat kekebalan tubuh yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia terbilang sangat tinggi. Hal ini yang kemudian akan menjadi alasan terhadap tingginya kebutuhan dosis vaksin COVID-19 di negara Indonesia.
Di beberapa negara pemberlakuan peraturan mengenai syarat masuk hanya dengan beberapa vaksin pilihan. Contohnya, Uni Eropa yang hanya mengakui beberapa vaksin (Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson&Johnson). Hal ini menjadikan kekhawatiran bagi Indonesia, karena dianggap dapat menimbulkan diskriminasi vaksin di sejumlah negara. Alasan Indonesia menginginkan menjadi salah satu pusat produksi vaksin di wilayah Asia Pasifik karena ingin mencegah hal tersebut terjadi. Dikarenakan aturan tersebut juga yang menyebabkan menurunnya minat masyarakat untuk divaksin. Menurut Indonesia, negara-negara dengan vaksin berlebih seharusnya mau berbagi dengan negara lain dan menjadi lebih transparan dalam pembagiannya.
ADVERTISEMENT
Dalam setiap aspek kehidupan, kualitas sumber daya manusia menjadi komponen utama untuk setiap prosesnya. Tidak dapat dipungkiri, kualitas sumber daya manusia yang tinggi menjadikan proses pembangunan suatu negara menjadi cepat dan berkualitas. Kualitas pendidikan yang tergolong rendah menjadi salah satu penyebab utama rendahnya kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia. Tingkat pendidikan masih didominasi oleh lulusan SMP ke bawah sebanyak 65%, diikuti lulusan SMA 25%, dan lulusan perguruan tinggi hanya 10%. Rendahnya tingkat literasi di Indonesia juga menjadi faktor berikutnya yang menyebabkan masyarakat kurang pengetahuan dan menghambat kualitas sumber daya manusia.
Ditambah tumbangnya tenaga-tenaga kesehatan dalam masa pandemi COVID-19 semakin menurunkan angka tenaga ahli di bidang kesehatan. Masih terbatasnya anggaran kesehatan, adanya disparitas pelayanan kesehatan yang relatif tinggi di antara satu daerah dengan daerah lainnya karena faktor geografis, lemahnya sistem monitoring dan evaluasi terhadap program-program kesehatan akibat dari kurangnya koordinasi antara berbagai tingkatan pemerintah, menjadi faktor lain ketidaksiapan Indonesia menjadi pusat produksi vaksin.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari kesiapan teknologi dan sumber daya, Indonesia memang kurang memadai. Kualitas sumber daya manusia yang rendah membuat penulis meragukan Indonesia cocok menjadi pusat produksi vaksin wilayah Asia Pasifik. Kemudian, kualitas bidang kesehatan sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti ini, namun pemerintah kurang menaruh perhatian terhadap kesejahteraan dalam bidang kesehatan di negeri ini. Melihat ada banyak negara di wilayah Asia Pasifik yang mumpuni dalam segala aspek sehingga diyakini lebih siap menjadi pusat produksi vaksin.
Kesan yang terlintas ke pemerintah Indonesia, dinilai terlalu menggebu dengan urusan eksternal dan mengabaikan urusan internal. Pemerintah Indonesia harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan agar Indonesia menjadi tempat pusat produksi vaksin wilayah Asia Pasifik. Sebaiknya pemerintah meningkatkan anggaran kesehatan, serta melakukan pemerataan pelayanan kesehatan di semua wilayah Indonesia tanpa terkecuali, dan antar tingkatan pemerintah saling melakukan koordinasi untuk dapat mengontrol dan mengevaluasi program-program kesehatan yang ada.
ADVERTISEMENT
Referensi :
Kelemahan Kualitas SDM Indonesia, utira ibek, 19 Juni 2020, https://utira-ibek.ac.id/kelemahan-kualitas-sdm-indonesia/
Peningkatan Kualitas SDM Indonesia, Dataacademy, 19 Juli 2020, https://dataacademy.co.id/peningkatan-kualitas-sdm-indonesia-dan-penguasaan-teknologi-en/#:~:text=Peningkatan%20Kualitas%20SDM%20Indonesia%20dan%20Penguasaan%20Teknologi,-Posted%20on%2019&text=Berdasarkan%20riset%20dari%20Bank%20Dunia,dari%20beberapa%20negara%20Asia%20Tenggara.
Fathiyah Wardah, Indonesia Khawatirkan Tren Diskriminasi Vaksin di Sejumlah Negaara, 29 September 2021, https://www.voaindonesia.com/a/indonesia-khawatirkan-tren-diskriminasi-vaksin-di-sejumlah-negara/6249977.html