Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mau Jadi Desainer Sempat Ditentang Ortu, Ini Sepak Terjang Karier Robby Tumewu
14 Januari 2019 15:17 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
Tulisan dari MoneySmart.id tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia kembali kehilangan seorang pelawak dan aktor seniornya. Kali ini, lelaki yang juga dikenal sebagai fashion designer, Robby Tumewu, dipanggil yang Maha Kuasa pada umur 65 tahun.
ADVERTISEMENT
Wajah Robby Tumewu sudah pasti diingat oleh anak-anak yang mengalami masa muda di era tahun 90-an. Ya, tingkahnya yang lucu dan orisinil menghiasi sejumlah sinetron dan program lawak di televisi di masa tersebut.
Memang Robby dikenal sebagai pelawak. Tapi pasti kamu bakal kaget kalau tahu fakta bahwa lelaki yang lahir pada tahun 1953 di hari keempat bulan Desember itu bukanlah keturunan orang seni. Kendati begitu, ia malah dapat nama besar di bidang itu.
Pasti kamu kaget kan? Nah, mendingan simak deh cerita perjalanan karier dari Robby Tumewu berikut ini.
ADVERTISEMENT
Robby Tumewu anak pegawai pabrik Pindad
Robby Tumewu (Okz)
Kamu tahu Pindad kan? Ya betul, Robby adalah anak dari seorang karyawan PT Pindad Persero. PT Pindad ini adalah pabrik senjata bikinan anak bangsa. Pusatnya ada di Bandung. Nah, ibunya sendiri kabarnya adalah pengajar Bahasa Jerman.
Meski begitu, sedari kecil, sudah terlihat bahwa Robbu punya kegemaran mendesain. Bakatnya paling mencolok saat merancang busana. Gak cuma itu, Robby juga demen bernyanyi juga tampil dalam pementasan drama.
Maunya terjun ke bidang rancang busana, tapi dapat penolakan dari ortu
Robby Tumewu
Jago mendesain baju, Robby Tumewu pengin banget berkarier di bidang mode. Namun, ibunya, Emmy Tumewu, melarang. Saat itu, sang ibu ingin putranya kerja di bisnis perhotelan.
ADVERTISEMENT
Robby menurut pada permintaan orangtua. Ia lantas belajar di sekolah perhotelan. Ia pun menjadi pegawai trainee di hotel Hyatt pada tahun 1974.
Tapi gak lama. Ia lantas benar-benar beralih profesi dan memulai jadi fashion designer. Bersama temannya, ia menggelar fashion show dengan dana ngepas.
Pada tahun 1976, dia juga berhasil jadi asisten perancang Henry Passage hingga memberanikan buka bisnis kecil-kecilan di bidang fesyen.
Pindah ke ibu kota dan menekuni bidang pekerjaan anyar
Robby Tumewu (Instagram)
Setelah pindah ke Jakarta, dia mulai mencicipi kesuksesan dalam usahanya di dunia mode. Dia akhirnya mendapat kepercayaan, dan kehormatan menjadi wakil Indonesia dalam berbagai event, dan peragaan busana di manca negara.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Robby Tumewu juga aktif di Teater Koma. Dan, tanpa disadari, teater itulah yang akhirnya menjadi batu loncatan Robby untuk berkarier di dunia akting.
Diajak main serial bersama Boim
Robby Tumewu (Kpl)
Salah satu orang yang cukup berpengaruh pada kesuksesan Robby di dunia akting adalah pelawak Harry de Fretes atau yang kerap disapa Boim. Dia yang mengajak Robby bergabung di Lenong Rumpi pada tahun 1991.
Berawal dari serial Lenong Rumpi, Robby Tumewu jadi tenar. Dia pun sering muncul di televisi, dan membintangi serial komedi lain.
ADVERTISEMENT
Sebut saja seperti Keluarga Van Danoe, Flamboyan 108, Cepot dan Copet Kepepet, Oke-Oke Bos, dan Kecil-kecil Jadi Manten. Dari situlah nama Robby makin dikenal masyarakat di Indonesia.
Tampil di film layar lebar tahun 2000-an
Robby Tumewu (IG Bektum)
Karier Robby Tumewu di dunia akting semakin cemerlang memasuki tahun 2000. Gak cuma sinetron saja yang dibintanginya, melainkan juga film layar lebar di bioskop.
Beberapa film yang dibintangi sahabat Becky Tumewu itu antara lain, Ca Bau Kan (2002), Belahan Jiwa (2005), Gie (2005), Tri Mas Getir (2008), Laskar Pelangi, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Kondisi finansialnya ikut berantakan
Robby Tumewu saat terbaring sakit stroke (Instagram)
Saat jatuh sakit, kepopuleran Robby Tumewu semakin sirna seiring dengan berjalannya waktu. Sempat tersiar kabar di media yang mengungkapkan bahwa Robby terpaksa jual rumah di Cilandak, Jakarta Selatan, untuk biaya berobat.
Bisa dibilang, Robby yang wafat di usia 65 tahun ini memang hidup sendiri. Dia dirawat oleh asistennya yang bernama Sri, mengingat keluarganya banyak yang tinggal di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Demikianlah perjalanan karier Robby Tumewu dari yang dulu dilarang jadi desainer fesyen, hingga sukses menjadi selebriti.
Pada intinya, kisah beliau mengajari masa depan kita ada di tangan diri sendiri. Terlepas dari rintangan apa yang ada di depan, tapi kalau memang kita niat, pasti bisa menjadi apa yang kita inginkan.
Selain itu, kisah perjalanan hidup Robby juga mengingatkan kita pentingnya asuransi kesehatan dan dana darurat untuk biaya pengobatan.
Kalau sampai hunian harus dijual, gak kebayang tentunya di mana kita akan bertahan hidup di masa yang akan datang.