Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Preeliminary Survey, Audit Program, Audit Field Work I
9 November 2024 14:25 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Monica Latief tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
A. Preeliminary Survey (Survey Pendahuluan)
Dalam tahap survei pendahuluan, auditor internal melakukan studi awal dengan menganalisis kertas kerja tahun sebelumnya, temuan audit, struktur organisasi, dan dokumen lainnya untuk memahami subjek audit. Pertemuan dilakukan dengan klien guna menjelaskan tujuan, sasaran, risiko, dan gaya manajemen yang digunakan, dengan auditor internal menggunakan keterampilan wawancara dan komunikasi yang efektif. Pengumpulan bukti dimulai dengan perencanaan yang melibatkan penetapan tujuan audit, pemahaman terhadap kebijakan dan anggaran, penentuan studi kasus, perencanaan tindakan lanjut, serta pengorganisasian struktur organisasi. Auditor juga mempelajari instruksi operasional, mengidentifikasi kontrol yang dibutuhkan, dan menelaah laporan keuangan operasional. Selama survei, auditor internal melakukan observasi dan sesi tanya jawab guna menetapkan tujuan, mengevaluasi kontrol yang diperlukan, mengidentifikasi risiko, serta menilai gaya manajemen. Data yang terkumpul pada tahap survei memberikan dasar penting untuk penyusunan laporan audit dan rekomendasi perbaikan sebelum dilakukan pengujian substantif. Estimasi waktu survei, sekitar 10%-20% dari total waktu audit, mempertimbangkan pemahaman auditor terhadap aktivitas, rotasi audit, dan perubahan signifikan dalam tujuan, prosedur, dan manajemen. Dengan pendekatan yang terstruktur ini, auditor internal bisa melakukan pemeriksaan audit secara terarah dan komprehensif, memberikan manfaat optimal bagi organisasi.
ADVERTISEMENT
B. Audit Program (Program Audit)
Audit program merupakan seperangkat pedoman yang menjadi panduan bagi auditor dan timnya dalam melaksanakan audit dengan tepat. Setelah merencanakan audit, auditor menetapkan alokasi pekerjaan dan menyusun program audit yang menguraikan langkah-langkah dan prosedur audit secara rinci. Tujuannya adalah untuk menjaga keterkaitan antara berbagai tugas yang dilakukan dalam audit, baik itu terkait manajemen sumber daya manusia maupun keuangan. Program audit harus disesuaikan dengan karakteristik institusi atau bisnis yang sedang diaudit, memperhatikan sifat, ukuran, komposisi bisnis, standar pengendalian internal, dan ruang lingkup pekerjaan yang diberikan. Audit program juga harus dilaksanakan secara berkala untuk memastikan kesesuaian dengan kondisi aktual yang berlaku. Selain itu, audit program harus tetap berada dalam ruang lingkup dan batasan penugasan yang telah ditetapkan, sehingga memastikan fokus dan efisiensi dalam pelaksanaan audit. Pentingnya penentuan bukti yang cukup dan identifikasi bukti terbaik menjadi landasan dalam menyusun audit program, yang harus mempertimbangkan semua kemungkinan kesalahan yang mungkin terjadi selama audit. Selain itu, koordinasi prosedur yang akan diterapkan pada item terkait juga menjadi aspek penting dalam audit program, untuk memastikan keberhasilan dan konsistensi dalam hasil audit. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip audit program, auditor dapat memastikan bahwa audit dilakukan dengan standar yang tinggi, efektif, dan efisien, sehingga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi institusi atau bisnis yang sedang diaudit.
ADVERTISEMENT
C. Audit Field Work I (Pekerjaan Lapangan Audit I)
Proses pekerjaan lapangan dalam audit merupakan langkah yang dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan bukti audit yang objektif mengenai operasi yang diaudit, serta mengevaluasinya untuk memastikan kesesuaian dengan standar dan tujuan yang ditetapkan. Auditor internal harus menerapkan langkah-langkah audit terencana dengan persyaratan profesional dalam mengumpulkan, menyusun, mencatat, dan mengevaluasi bahan bukti audit. Semua bahan bukti harus dikumpulkan dengan skeptisisme profesional yang sehat, dianggap meragukan hingga dapat diverifikasi secara tidak bias. Auditor harus menguji asersi dengan ketidakpastian dan skeptisisme, serta mengumpulkan bahan bukti objektif untuk memberikan opini profesional. Namun, skeptisisme harus digunakan secara bijak agar tidak menghambat proses audit. Tujuan pekerjaan lapangan adalah membantu memberikan keyakinan dengan melaksanakan prosedur audit yang ada, sesuai dengan tujuan audit yang ingin dicapai. Seorang auditor internal harus memiliki beragam keterampilan, seperti keterampilan wawancara, analitis, pengujian, dokumentasi, komunikasi, negosiasi, serta komitmen untuk terus belajar. Implementasi teknik audit seperti SMART, Control Self Assessment (CSA), teknik stop and go auditing, dan penggunaan metode audit fungsional, audit organisasional, studi manajemen, serta audit atas program, membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi audit internal. Dengan penerapan teknik-teknik audit yang sesuai, auditor internal dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi organisasi yang diaudit. Proses audit yang sistematis dan profesional dalam pekerjaan lapangan merupakan landasan yang penting untuk memastikan bahwa audit dilakukan dengan akurat, efisien, dan memberikan manfaat yang optimal bagi organisasi.
ADVERTISEMENT