Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Cegah Stunting! Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Edukasi PHBS Cuci Tangan Pakai Sabun
21 Februari 2023 17:04 WIB
Tulisan dari Inneke Monica Salman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kabupaten Batang (28/01/2023) – Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 Tahun 2022/2023 menggelar edukasi sekaligus demonstrasi yang bertemakan “Pengenalan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Mencuci Tangan Pakai Sabun” ke anak SD di Desa Gumawang, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang. Edukasi dilaksanakan di 2 dari 3 SD yang berada di Desa Gumawang. Edukasi ini dilaksanakan karena banyak warga di Desa Gumawang yang masih menyepelekan pentingnya cuci tangan dengan baik dan benar. Sasaran kegiatan ini merupakan anak SD karena pengetahuan tentang pentingnya cuci tangan harus ditanamkan sejak usia dini.
ADVERTISEMENT
Gerakan PHBS dengan cuci tangan pakai sabun merupakan aktivitas dasar yang mudah dilakukan tanpa memerlukan biaya yang mahal. Hal dasar seperti mencuci tangan dengan sabun merupakan kegiatan penting yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang terutama siswa di Sekolah Dasar. Dengan membiasakan diri mencuci tangan menggunakan sabun, tubuh akan terhindar dari segala macam jenis bakteri dan kuman dan yang paling penting penerapan kebiasaan tersebut dapat mencegah terjadinya stunting.
Stunting merupakan kondisi dimana anak berusia dibawah 2 tahun mengalami pertumbuhan yang terganggu akibat kekurangan gizi kronis. Terdapat 3 pilar untuk mencegah terjadinya stunting diantaranya pola makan, pola asuh, serta sanitasi yang sehat. Mencuci tangan menggunakan sabun merupakan kegiatan yang berkaitan dengan sanitasi. Kegiatan tersebut dapat mencegah kuman masuk kedalam tubuh. Kuman yang masuk kedalam tubuh dapat menimbulkan berbagai penyakit pencernaan yang menyebabkan proses penyerapan nutrisi terganggu sehingga mengakibatkan stunting. Oleh karena itu, tim KKN UNDIP berinisiatif untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat desa terutama siswa SD untuk membiasakan diri untuk cuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah melaksanakan aktivitas.
Kegiatan edukasi diawali dengan pemaparan materi terkait pentingnya cuci tangan, dampak yang terjadi jika tidak membiasakan diri mencuci tangan, waktu – waktu yang dianjurkan untuk mencuci tangan, waktu efektif mencuci tangan, serta perbedaan mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan handsanitizer. Setelah pemaparan materi, mahasiswa KKN memperagakan gerakan 7 langkah cuci tangan pakai sabun yang diiringi dengan lagu yang berkaitan dengan 7 langkah cuci tangan agar siswa SD dapat dengan mudah mengingat langkah – langkahnya. Kegiatan diakhiri dengan permainan mengoper bola yang diiringi lagu. Siswa SD dibagi menjadi 2 kelompok, kelas 1,2 dan 3 dan kelas 4,5, dan 6. Permainan oper bola diberikan oleh mahasiswa KKN ke salah satu siswa SD, kemudian bola terus dioper selama lagu masih menyala. Ketika lagu berhenti, siswa yang terakhir memegang bola maju memperkenalkan diri serta memperagakan 7 langkah cuci tangan pakai sabun menggunakan alat cuci tangan sederhana yang telah dipersiapkan oleh mahasiswa KKN UNDIP. Permainan terus diulang selama 3 kali pada masing – masing kelompok, sehingga total terpilih 6 siswa untuk memperagakan 7 langkah cuci tangan pakai sabun. Alat cuci tangan sederhana yang dirangkai oleh KKN Tim 1 UNDIP diberikan kepada SD Gumawang 01 dan SD Gumawang 02 lengkap beserta stiker “7 langkah cuci tangan” yang ditempel pada prototype tersebut. Mahasiswa KKN UNDIP juga memberikan poster “7 langkah cuci tangan” yang ditempelkan di masing – masing kelas SD Gumawang 01 dan SD Gumawang 02.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan siswa SD Desa Gumawang akan lebih sadar akan pentingnya mencuci tangan dengan cara yang benar menggunakan sabun. Jika kegiatan ini telah menjadi kebiasaan harapannya Desa Gumawang dapat menekan angka stunting dan menjadi desa yang sejahtera.
Penulis: Inneke Monica Salman,Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
.