Waspada Penyakit Ménière: Vertigo, Telinga Berdengung, dan Gangguan Pendengaran

Moqsa Izzatun Nisa
Mahasiswa Kedokteran di FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
25 November 2023 12:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Moqsa Izzatun Nisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Woman With Vertigo Young Female Patient Suffering From Dizziness Stock Photo
zoom-in-whitePerbesar
Woman With Vertigo Young Female Patient Suffering From Dizziness Stock Photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Telinga merupakan salah satu pancaindra yang memiliki fungsi yang amat penting bagi manusia. Telinga memiliki dua fungsi utama, di antaranya sebagai organ pendengaran dan keseimbangan. Apabila terjadi gangguan pada organ telinga, maka salah satu fungsi atau bahkan kedua fungsi tersebut dapat terganggu. Sebelum mengetahui gangguan pada organ telinga, alangkah lebih baik untuk kita ketahui anatomi dan fisiologi telinga.
ADVERTISEMENT

Anatomi Telinga

Anatomi Telinga: Telinga Luar, Telinga Tengah, dan Telinga Dalam
Telinga dibagi menjadi tiga bagian besar, di antaranya telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam. Pada telinga bagian luar dapat ditemukan adanya daun telinga dan saluran telinga luar atau meatus akustikus eksternus. Pada telinga tengah ditemukan adanya membran timpani atau yang biasa disebut gendang telinga, dan ditemukan pula tulang-tulang pendengaran, yaitu maleus, inkus, dan stapes. Kemudian, pada telinga bagian dalam terdiri dari kanalis semisirkularis dan koklea. Pada kanalis semisirkularis, ditemukan jendela oval yang menempel dengan kaki stapes. Di dalam koklea ditemukan adanya sel-sel rambut atau hair cells yang berfungsi sebagai reseptor gelombang suara yang akan dibahas pada bagian fisisologi pendengaran. Selain itu, pada kanalis semisirkularis dan koklea terdapat cairan yaitu perilimf dan endolimf. Perilimf terdapat pada skala vestibuli dan skala timpani, sedangkan endolimf terdapat pada skala media.
ADVERTISEMENT

Fisiologi Pendengaran dan Keseimbangan

Apabila terdapat gelomabang bunyi atau gelombang suara, gelombang tersebut akan melewati daun telinga dan dihantarkan melalui saluran telinga luar sehingga menggetarkan membran timpani atau gendang telinga. Kemudian, membran timpani menggetarkan tulang-tulang pendengaran yaitu maleus, inkus, dan stapes. Selanjutnya kaki stapes akan menggetarkan jendela oval kemudian menggetarkan cairan di dalam kanalis semisirkularis dan koklea. Bila cairan di kanalis semisirkularis bergetar atau bergerak maka akan ditangkap oleh reseptor keseimbangan kemudian rangsangan dibawa ke otak yang memicu persepsi keseimbangan, sedangkan bila cairan pada koklea bergetar atau bergerak akan ditangkap oleh reseptor hair cells yang terdapat pada skala media, sehingga terjadi potensial aksi dan selanjutnya diteruskan oleh saraf koklear lalu dibawa ke otak sebagai persepsi pendengaran.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui anatomi telinga dan fisiologi pendengaran dan keseimbangan secara singkat, perlu diketahui beberapa penyakit terkait organ telinga, baik telinga bagian luar, telinga bagian tengah, maupun telinga bagian dalam. Salah satu penyakit pada telinga pada bagian dalam adalah Penyakit Ménière.

Apa Itu Penyakit Ménière?

Penyakit Ménière atau Ménière Disease adalah gangguan pada telinga bagian dalam yang menyebabkan gejala utama, yaitu vertigo atau pusing berputar, tinnitus atau telinga berdengung, dan gangguan pendengaran.
Penyakit Ménière terjadi sekitar 50 hingga 200 per 100.000 orang dewasa dan paling sering terjadi pada usia antara 40 hingga 60 tahun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prevalensi Penyakit Ménière pada wanita cenderung lebih tinggi dibandingkan pada pria.

Penyebab Penyakit Ménière

Perbedaan Telinga Normal dan Telinga dengan Penyakit Ménière
Penyakit Ménière tidak memiliki penyebab yang diketahui. Terdapat gangguan pada membran labirin dan gangguan biokimia pada cairan endolimf sehingga terjadi penambahan volume endolimf. Ada beberapa teori, yaitu
ADVERTISEMENT
1. Terjadi kecacatan pada kantung endolimf. Terjadinya peningkatan tekanan endolimf mungkin disebabkan oleh penyerapan kantung endolimf yang buruk.
2. Gangguan vasomotor. Aktivitas saraf simpatis yang berlebihan dapat menyebabkan kejang pada arteri pendengaran internal yang menyebabkan gangguan fungsi neuroepitel sensorik koklea. Hal ini dapat menyebabkan ketulian.
3. Alergi. Alergen berupa makanan atau terhirup lewat pernapasan (Inhalasi). Hampir 50% pasien Penyakit Ménière mengalami alergi makanan atau inhalasi.
4. Retensi natrium dan air. Hidrops endolimf disebabkan meningkatnya jumlah cairan berlebihan.
5. Hipotiroidisme. Hipotiroidisme menyumbang sekitar 3% kasus Penyakit Ménière.
6. Autoimun dan virus.

Gejala Penyakit Ménière

Penyakit ini biasanya menyerang satu sisi atau unilateral telinga, tetapi setelah beberapa tahun dapat memengaruhi telinga lainnya. Terdapat tiga gejala utama Penyakit Ménière yang dikenal sebagai Trias Ménière yaitu vertigo atau pusing berputar, tinnitus atau telinga berdenging, dan gangguan pendengaran sensorineural.
ADVERTISEMENT
Selain tiga gejala utama Penyakit Ménière tersebut, terdapat gejala penyerta lainnya, seperti sensasi telinga penuh atau tertekan, serta mual dan muntah.

Upaya Pencegahan Penyakit Ménière

1. Kenali Pemicunya. Mungkin ada berbagai macam penyebab seperti stres emosional, kepekaan terhadap makanan, atau alergi.
2. Diet rendah garam. Selain asupan garam dapat memengaruhi tekanan darah, hal tersebut juga dapat memengaruhi tekanan pada telinga bagian dalam. Penderita Penyakit Ménière sering mengeluh terdapat serangan 12 hingga 48 jam kemudian setelah konsumsi garam berlebih.
3. Pengurangan stres. Sama seperti poin satu, stres dapat menjadi pemicu Penyakit Ménière. Oleh karena itu, pengurangan stres dapat mencegah Penyakit Ménière.
ADVERTISEMENT
4. Hindari zat tertentu. Kafein, alkohol, dan rokok adalah beberapa zat yang memicu terjadinya Penyakit Ménière.

Referensi

Sherwood L. Human physiology: From cells to systems. Boston, MA, USA: Cengage Learning; 2016.
Dhingra PL, Dhingra S, Dhingra D. Diseases of Ear, Nose and Throat & Head and Neck Surgery. 7th Ed. New Delhi, India: Elsevier; 2016.
Millennie HE, Munir B, Afif Z, Damayanti R, Kurniawan SN. Meniere’s disease. Journal of Pain, Vertigo and Headache; 2021.1:18-21