Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Budaya Hedonisme dan Konsumtif di Kalangan Remaja
16 Juli 2021 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Mouza Afifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap perubahan sosial masyarakat terutama di kalangan remaja. Kondisi ini pastinya memunculkan beberapa perubahan sifat terutama yang paling terlihat adalah sifat hedonisme. Sifat hedonisme ini merupakan salah satu bagian dari identifikasi perubahan sosial seseorang. Sifat hedonisme ini lebih mengacu kepada remaja karena dapat diketahui bahwa remaja memiliki peranan penting dalam perkembangan zaman dan kondisi mental mereka yang masih labil, sehingga menjadikan mereka jauh lebih mudah terpengaruh terhadap perubahan sosial yang ada.
ADVERTISEMENT
Sifat atau budaya hedonisme ini merupakan sebuah gaya hidup yang semakin marak memberikan pengaruh bagi kehidupan para remaja. Menurut saya, budaya hedonisme dapat tercermin dari perilaku keseharian mereka. Rasa haus akan suatu hal yang baru menjadikan mereka juga memiliki gaya hidup konsumtif yang cukup tinggi.
Di mana gaya hidup konsumtif ini menjadikan para remaja berusaha untuk selalu menggali dan memanfaatkan waktu mereka untuk melakukan suatu hal yang baru tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu. Akhirnya, budaya hedonisme dan gaya hidup yang konsumtif menjadikan remaja selalu ingin hidup mewah dan serba kecukupan.
Kehidupan berfoya-foya, "nongki" dengan teman-teman di cafe yang hits lalu berfoto dan kemudian diunggah di sosial media menjadikan mereka memiliki rasa atau keinginan untuk selalu memperlihatkan kehidupan mereka ke seluruh masyarakat lewat dunia maya. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan status sosial mereka lewat postingan di sosial media tersebut. Budaya ini menjadikan remaja memiliki tingkat gaya hidup kelas menengah ke atas yang melekat dengan adanya modernisasi.
ADVERTISEMENT
Pilihan budaya hedonisme sangat menarik bagi kalangan remaja. Dengan gaya hidup hedonisme ini, remaja memiliki kecenderungan sifat untuk selalu merasakan hidup yang jauh lebih enak, mewah, nyaman dan pastinya serba berkecukupan tanpa harus bekerja keras. Remaja penganut budaya hedonisme menjadikan mereka memiliki standarisasi terhadap kondisi pergaulannya saat ini.
Dapat kita amati, ketika remaja sudah mampu dikatakan 'gaul' dan mengikuti 'trend' maka mereka merasa puas dan cenderung mengapresiasi diri mereka sendiri secara berlebih. Fashion yang selalu mengikuti trendy, handphone yang canggih serta selalu membagikan history mengenai kunjungan mereka ke tempat hits atau tempat-tempat yang banyak diminati lewat sosial media mereka, hal ini menimbulkan rasa kepuasan tersendiri bagi para remaja.
ADVERTISEMENT
Beruntung bagi mereka yang memang sudah terlahir dari keluarga kelas menengah ke atas sehingga mereka dapat memenuhi tuntutan kebutuhan modernisasi ini tanpa harus bekerja keras. Akan tetapi, bagi mereka yang lahir dalam keluarga golongan kelas menengah ke bawah menjadikan mereka harus menempuh jalan pintas untuk dapat memenuhi standardisasi kehidupan yang berkembang saat ini.
Budaya hedonisme dan juga gaya hidup konsumtif pastinya memiliki dampak yang sangat berpengaruh di kalangan remaja. Menurut saya, jika dibiarkan maka dampak ini akan menjadikan para remaja menjadi generasi yang hanya mementingkan kepuasan diri sendiri.
Hal ini akan menghancurkan cara berpikir para generasi muda yang cenderung kritis menjadi hanya berpikir egois dan cenderung apatis akan segala bentuk perubahan lingkungan. Maka peranan orang tua dan teman-teman lingkungan sangat berpengaruh bagi perubahan sifat sosial mereka. Mereka harus saling mengingatkan satu sama lain dan kontrol diri harus dikedepankan. Jangan terburu-buru dan selalu mempertimbangkan terhadap segala dampak yang mungkin dapat terjadi.
ADVERTISEMENT