Apakah Baby Boom Kembali Terjadi?

Armansyah
Peneliti dan penulis di Pusat Riset Kependudukan BRIN
Konten dari Pengguna
24 Maret 2021 22:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Armansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: Free-Photos dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Free-Photos dari Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kurun waktu 10 tahun (2010-2020), pertambahan jumlah penduduk Indonesia hampir menyamai pertambahan penduduk dalam waktu 20 tahun pada periode 1950-1970.
ADVERTISEMENT

Apa yang Terjadi?

Baby boom merupakan salah satu penyebab jumlah penduduk pada periode 1950-1970 bertambah secara pesat, yaitu sebanyak 36 juta jiwa. Dari 77,2 juta pada 1950 menjadi 118 juta pada 1970 (Darwin, 2010).
Untuk menahan laju pertumbuhan penduduk, khususnya di bidang kelahiran, maka pemerintah menjalankan program KB sejak tahun 1970-an.
Alhasil, angka kelahiran bayi menurun dari 5,6 pada 1970 menjadi 2,4 pada 2000. Akan tetapi, meskipun angkanya menurun, jumlah bayi yang dilahirkan per tahun masih mencapai 4 sampai 5 juta per tahun (Adieotomo, 2018).
Hal ini terjadi karena baby boom telah membuat jumlah wanita usia subur di Indonesia meningkat secara drastis. Bayi-bayi produk baby boom, khususnya yang berjenis kelamin perempuan, kini telah memasuki usia dewasa dan produktif, bahkan menjelang lansia.
ADVERTISEMENT

Klasifikasi Generasi

Jika dilihat berdasarakan klasifikasi generasi, baby boomer merupakan penduduk dengan tahun kelahiran 1946-1964.
Menurut David Stillman dan Jonah Stillman (2018), dalam bukunya yang berjudul “Generasi Z Memahami Karakter Generasi Baru yang Akan Mengubah Dunia”, ada lima klasifikasi sesuai penamaan generasi (Tabel 1).
Tabel 1. Klasifikasi Penamaan Generasi Sesuai Tahun Lahir
Sumber: Stillman dan Stillman (2018)
Pengklasifikasian ini juga hampir sama dengan yang digunakan oleh BPS, di mana, 1) Pre Boomer (Lahir pra 1945); 2) Baby Boomer (1946-1964); 3) Generasi X (1965-1980); 4) Millenial (1981-1996); 5) Generasi Z (1997-2012); dan Post Generasi Z (Pasca 2013).
Jika kembali ke pembahasan awal, pada 1970-an, jumlah kelahiran bayi mencapai 5,6, dan menurun pada 2000-an menjadi 2,4. Itu artinya, generasi yang lahir antara 1970-1999, dapat dikelompokkan ke dalam generasi transisi (proses menurunnya baby boomer).
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Generasi X, Millenial, dan sebagian dari Generasi Z, merupakan produk dari transisi baby boomer.
Jika dilihat berdasarkan data Sensus Penduduk 2020 per generasi, diketahui urutan dari jumlah tertinggi ke terendah adalah sebagai berikut:
Jika dikalkulasikan, total Generasi Millenial dan Gen X saja berjumlah 47,75 persen, belum ditambah dengan sebagian generasi Z.
Perkiraan, saat ini Generasi Millenial berumur 24-39 tahun, Generasi X antara 40-55 tahun. Jika dilihat dari kelompok umur, perempuan yang berada pada rentang usia 20-55 tahun berjumlah 71 juta jiwa atau 26 persen dari total penduduk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, berdasarkan konsep BKKBN, Pasangan Usia Subur (PUS) adalah wanita dan laki-laki telah menikah yang berusia 15-49 tahun. Itu artinya, jika kita menggunakan kategori usia 15-49 tahun, jumlah perempuan pada usia subur lebih kurang mendekati jumlah yang sama dengan kategori berdasarkan generasi.
Dengan jumlah tersebut, wajar saja jika angka kelahiran bayi di Indonesia masih terbilang tinggi. Namun, perlu dicatat, bahwa tidak semua perempuan pada usia tersebut telah menikah dan punya anak. Akan tetapi, jumlah di atas, telah cukup mengambarkan kemunkinan tingginya angka kelahiran bayi di Indonesia.

Kondisi Saat Ini

Proyeksi Bappenas, Angka Kelahiran pada periode 2020-2025 adalah 2,2, sedangkan proyeksi jumlah penduduk pada 2020 diperkirakan lebih dari 271 juta jiwa. Faktanya, hasil Sensus Penduduk telah menunjukkan jumlah penduduk Indonesia pada 2020 berada pada angka 270 juta jiwa, lebih rendah dari perkiraan.
ADVERTISEMENT
Itu artinya, dalam waktu sepuluh tahun (2010-2020), jumlah penduduk Indonesia telah bertambah sebanyak 33 juta jiwa, lebih cepat daripada periode 1950-1970.
Sebenarnya, gejala ini telah terjadi sejak periode 2000-2010, di mana jumlah penduduk Indonesia bertambah sebanyak 31 juta jiwa, dari 206 juta pada 2000 menjadi 237,6 juta pada 2010. Pertanyaanya, apakah baby boom kembali terulang?
Jika dilihat dari angka kelahiran (TFR), saat ini Indonesia berada pada angka 2,45 naik dari 2018, yaitu 2,38 (Manafe, 2020).
ADVERTISEMENT
Lebih tinggi daripada proyeksi Bappenas, itu artinya dengan jumlah wanita usia subur yang tinggi, ditambah angka kelahiran yang mengalami kenaikan, ada asumsi bahwa baby boom kembali terulang. Namun, kali ini disebabkan karena jumlah wanita usia subur atau pasangan usia subur yang tinggi.

Apa yang Harus Dilakukan?

Pemerintah harus semakin gencar menyosialisasikan program KB ke masyarakat, khususnya pasangan usia subur. Sosialisasi harus melibatkan berbagai kalangan, khususnya dari kalangan pemuka agama dan medis.
Pengetahuan tentang program KB harus masuk dalam tataran pembelajaran siswa, khususnya tingkat SMA, sehingga kesadaran akan perencanaan kelahiran akan tertanam sejak dini.
Sejatinya kedua hal tersebut telah dilaksanakan oleh pemerintah dan jajarannya, namun dalam kondisi saat ini, pelaksanaannya harus dioptimalkan, sehingga upaya menurunkan angka kelahiran bayi dapat berbuah maksimal.
ADVERTISEMENT
Melahirkan bayi adalah hal baik. Namun melahirkan bayi, lalu merawatnya sampai tumbuh dewasa dengan keterjaminan nutrisi, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya, adalah hal-hal yang harus dipikirkan secara matang.

Referensi

Adioetomo, Sri Moertaningsih. 2018. Bonus Demografi dan Jendela Peluang Meletakkan Dasar Pembangunan Manusia. Dalam Adioetomo, Sri Moertaningsih & Pardede, Elda Luciana. Editor. Memetik Bonus Demografi Membangun Manusia Sejak Dini. Depok: Rajawali Pers.
BPS dan Kemendagri. 2021. Berita Resmi Statistik Hasil Sensus Penduduk 2020. Jakarta: BPS.
Darwin, Muhajir. 2010. Relevansi Kependudukan dalam Pembangunan di Era Governance. Dalam Darwin, Muhajir. Editor. Dinamika Kependudukan dan Penguatan Governance. Yogyakarta: Media Wacana.
Manafe, Dina. 2020. BKKBN Ungkap Dua Tantangan Turunkan Angka Kelahiran. https://www.beritasatu.com/kesehatan/599871/bkkbn-ungkap-dua-tantangan-turunkan-angka-kelahiran, Diakses 24 Maret 2021, Pukul 20:14 WIB.
ADVERTISEMENT
Stillman, David dan Jonah Stillman. 2018. Generasi Z Memahami Karakter Generasi Baru yang Akan Mengubah Dunia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
https://www.bappenas.go.id/files/5413/9148/4109/Proyeksi_Penduduk_Indonesia_2010-2035.pdf Diakses, 17 Maret 2021, Pukul 19:47 WIB.
https://www.bkkbn.go.id/detailpost/survei-pasangan-usia-subur-pus-15-49-tahun-terhadap-pemakaian-kontrasepsi-pada-masa-pandemi-covid-19 Diakses, 24 Maret 2021, Pukul 20:00 WIB.