Konten dari Pengguna

Bom Fosfor Putih: Senjata Terlarang yang Muncul di Medan Perang

Masayoshi Suryavanditya
Mahasiswa semester 3 Universitas Dian Nuswantoro.
23 Oktober 2023 6:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Masayoshi Suryavanditya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ledakan bom fosfor putih, senjata terlarang yang masih muncul di medan perang. Foto: Wiki Images/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ledakan bom fosfor putih, senjata terlarang yang masih muncul di medan perang. Foto: Wiki Images/Pixabay
ADVERTISEMENT
Dalam serangan yang dilancarkan Israel ke Gaza pada Rabu (11/10) lalu, Israel dituduh menggunakan bom fosfor putih di medan perang karena pihak medis Palestina menyebut banyak korban yang terkena dampak bom fosfor putih. Aksi kontroversial tersebut membuat Israel menjadi sorotan dunia internasional. Penggunaan bom fosfor putih merupakan hal yang terlarang sejak tercantum dalam Konvensi Jenewa 1980.
ADVERTISEMENT
Bom fosfor putih adalah senjata yang menggunakan fosfor putih sebagai bahan bakar. Bom fosfor putih termasuk ke dalam jenis senjata incendiary, atau senjata yang dirancang untuk menciptakan api untuk membakar sasaran yang diinginkan.
Bom fosfor putih pertama kali populer digunakan pada Perang Dunia I oleh pasukan Kerajaan Inggris dan sekutunya karena dinilai efektif untuk mengamankan parit-parit musuh di front barat Perang Dunia I. Bom fosfor putih kemudian sering digunakan di berbagai medan pertempuran, mulai dari Perang Dunia II dan Perang Vietnam hingga akhirnya dilarang pada 1980.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melarang penggunaan bom fosfor untuk digunakan karena dinilai sangat berbahaya bagi lingkungan dan tidak memenuhi langkah pencegahan jatuhnya korban sipil. Bahaya tersebut disebabkan oleh karakter fosfor putih yang memiliki kemampuan membakar yang sangat kuat.
ADVERTISEMENT
Kandungan fosfor putih dapat mencapai suhu 800 derajat celsius dan sangat sulit untuk dipadamkan, sehingga bagian tubuh otomatis akan terbakar dan dapat mencapai luka bakar tingkat 2 bahkan 3 jika terkena kandungan tersebut.
Selain berbahaya bagi manusia dan hewan, kemampuan membakar bom fosfor putih pun tentunya berbahaya bagi vegetasi di sekitar area ledakan. Bom fosfor putih dapat menyebabkan kebakaran yang berkepanjangan jika diledakkan di daerah seperti hutan dan padang rumput.
Kehancuran yang dapat dihasilkan dari ledakan bom fosfor putih. Foto: Hosny Salah/Pixabay
Selain bahaya dari panas yang dihasilkan, asap dari bom fosfor putih juga menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan. Asap dengan kandungan fosfor putih yang terhirup dapat menyebabkan sesak napas yang hebat, apalagi jika korban memiliki gangguan pernapasan bawaan seperti asma.
ADVERTISEMENT
Asap fosfor putih juga dapat mengiritasi mata dan selaput lendir hidung, sehingga mata dan hidung terasa perih. Jika asap fosfor putih masuk ke dalam tubuh melalui luka bakar, fosfor putih dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, dan jantung.
Meskipun sudah dilarang oleh PBB dalam Konvensi Jenewa 1980, penggunaan bom fosfor putih ternyata masih kerap muncul di medan perang.
Penggunaan bom fosfor putih ditemukan pada Perang Falkland/Malvinas (1982), Perang Chechnya I (1994-1996), Perang Chechnya II (1999-2009), Perang Rusia-Ukraina (2014-sekarang), dan konflik Gaza sendiri. Hal ini tentunya menjadi sebuah pertanyaan, mengapa penggunaan bom fosfor putih masih kerap dilakukan padahal sudah dilarang oleh hukum internasional?
Mengais sisa-sisa harta benda di reruntuhan ledakan. Foto: Hosny Salah/Pixabay.
Chemical Weapons Convention (CWC) atau Konvensi Senjata Kimia 1992, menyatakan fosfor putih tidak termasuk ke dalam senjata kimia yang dilarang. CWC menilai kandungan fosfor putih tidak termasuk zat kimia yang mematikan.
ADVERTISEMENT
CWC menganggap penggunaan asap fosfor putih boleh digunakan untuk menyamarkan pergerakan pasukan. Penggunaan fosfor putih untuk pengalih perhatian (decoy) memang kerap digunakan oleh awak tank atau pesawat tempur ketika bertempur.
Hal inilah yang membuat fosfor putih masih dapat diproduksi di bidang industri militer, meskipun kenyataan di lapangan berkata lain. Masih ada pihak-pihak yang menggunakan fosfor putih dalam bentuk bom di medan perang hingga saat ini.
Penggunaan bom fosfor putih telah menimbulkan banyak kontroversi, terutama ketika digunakan dalam konflik di wilayah yang dihuni oleh warga sipil seperti Gaza. Oleh karena itu, PBB sebaiknya dapat membuat regulasi yang lebih tegas lagi dalam hal pelarangan penggunaan senjata kimia seperti bom fosfor putih, agar langkah pencegahan korban sipil di medan perang berjalan lebih efektif.
ADVERTISEMENT