news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jangan Sembarangan Menggunakan Visa Schengen

Dondhy Fahlensyah
Sesdilu 67, enjoys food, travels, and binge-watching
Konten dari Pengguna
21 Agustus 2020 17:21 WIB
comment
24
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dondhy Fahlensyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya baru saja akan keluar makan siang dengan teman-teman di KJRI Frankfurt ketika telepon berdering. Suara di seberang terdengar panik ketika saya jawab. Penelepon adalah sekretaris direktur di salah satu perusahaan swasta Indonesia. Dia memberi tahu kalau atasannya, kita sebut saja pak Budi, bersama istri tengah ditahan polisi di Bandara Frankfurt dan meminta supaya KJRI bisa membantu pak Budi. Pak Budi tiba di Frankfurt dengan maskapai Singapore Airlines pagi tadi sekitar pukul 06.40. Ini artinya proses pemeriksaan pak Budi kemungkinan sudah selesai.
ADVERTISEMENT
Saya pun segera meluncur ke bandara bersama seorang rekan. Dalam pikiran kami, ini pasti masalah yang sama yang sering kami temui: menggunakan visa schengen dari perwakilan negara schengen yang bukan tujuan perjalanan.
visa schengen. Foto: Schengenvisainfo.net
Kami akhirnya bertemu dengan pak Budi dan istri di kantor polisi bandara. Setelah memastikan kondisi keduanya baik-baik saja, saya pun menanyakan kronologi penahanan dan kasus yang dikenai kepada pak Budi.
Dugaan kami benar, pak Budi dan Istri ditahan karena menggunakan visa schengen yang dikeluarkan oleh Kedubes Portugal sementara mereka tidak ada rencana ke sana. pak Budi mengakui bahwa mereka menggunakan jasa agen perjalanan untuk tiket dan pengajuan visa. Rencananya, di Frankfurt mereka transit untuk ke Oslo. Setelah satu minggu di Oslo, mereka akan menuju Dortmund untuk bergabung dengan rombongan dari perusahaan yang akan berpartisipasi dalam sebuah pameran. Jadi, Portugal sama sekali tidak masuk dalam rencana perjalanan mereka.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, tidak ada informasi yang kami dapatkan dari pak Budi dan istri yang bisa dijadikan argumen dalam membantu posisi mereka. Kami malah mendapat informasi kalau rombongan perusahaan yang akan ikut pameran di Dortmund juga memakai agen perjalanan yang sama dan visa schengen mereka juga sudah jadi. Bisa ditebak visa schengen dari negara mana yang mereka pakai.
ilustrasi: Kepolisian Federal Jerman - Bandara Frankfurt (twitter @bpol_air_fra)
Kami pun berbicara dengan petugas yang menangani kasusnya. Petugas memberitahu kalau visa schengen Pak Budi dan istri sudah dibatalkan dan mereka akan dideportasi malam itu juga. Kepolisian sudah menghubungi Singapore Airlines untuk memastikan mereka berdua bisa diangkut. Selain dua hal tadi, mereka juga dikenai denda sebesar 1000 euro per orang. Selama pemeriksaan, mereka didampingi penerjemah tersumpah yang disediakan oleh kepolisian tapi tidak gratis. Pak Budi harus mengeluarkan uang untuk biaya penerjemah sebesar 200 euro.
ADVERTISEMENT
Walaupun prosesnya sudah selesai, pak Budi dan istri masih harus menunggu 10 jam untuk penerbangan kembali ke Singapura dan selama itu mereka tidak diperbolehkan keluar dari kantor polisi. Kami bahkan tidak diperbolehkan untuk membawa pak Budi dan Istri untuk makan di salah satu warung di airside bandara. Polisi meminta agar kami membelikan saja dan makan di salah satu ruangan kantor polisi. Tidak hanya itu, pada saat akan menaiki pesawat yang akan membawa mereka ke Singapura, Pak Budi dan istri “diantar” oleh satu regu (4 orang) petugas polisi dengan atribut lengkap sampai naik ke pesawat.
Polisi Federal Jerman unit Bandara Frankfurt dengan atribut lengkap. Foto: Worldpic Facebook
Kasus seperti pak Budi ini sering terjadi dan tidak hanya di Jerman. Kurangnya pemahaman mengenai ketentuan visa schengen ditambah adanya stigma bahwa aplikasi visa schengen di satu perwakilan schengen lebih sulit atau lebih lama dibanding aplikasi di perwakilan schengen lain mendorong terjadinya kasus seperti ini. Stigma ini muncul hanya karena ada negara yang lebih banyak dikunjungi sehingga aplikasi yang masuk ke perwakilannya pun lebih banyak dibandingkan negara lainnya. Akibatnya waktu pemrosesan aplikasi di perwakilan negara itu menjadi lebih lama dibanding perwakilan negara lainnya. Untungnya saat ini aplikasi visa Schengen tidak lagi ditangani oleh Perwakilan, namun oleh VFS Global. Ini seharusnya membuat waktu pemrosesan visa lebih seragam dari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tapi, kenapa ini menjadi masalah? bukannya pemegang visa schengen bisa berkunjung ke negara anggota schengen mana pun selama visa itu masih berlaku? Betul sekali, tapi yang dipermasalahkan di sini adalah penggunaan dokumen yang tidak benar dan memberikan informasi yang tidak benar dalam permohonan visa schengen. Jika anda perhatikan, pada bagian akhir formulir terdapat pernyataan yang diminta untuk ditandatangani. Pernyataan itu menyebutkan kalau penandatangan bertanggung jawab atas kebenaran data dan dokumen yang disampaikan saat pengajuan aplikasi.
Pernyataan pada formulir aplikasi visa Schengen 2020
Dari sisi petugas, pak Budi dan istri telah melakukan kebohongan (fraud) pada saat mengajukan permohonan kepada Kedubes Portugal. Untuk bisa mendapatkan visa schengen yang dikeluarkan oleh Kedubes Portugal, pak Budi harus menyebutkan dalam aplikasi bahwa dia akan berkunjung ke Portugal dan melampirkan bukti reservasi tiket pesawat ke Portugal dan reservasi hotel di Portugal. Ketika petugas di loket imigrasi menanyakan rencana kunjungannya ke Portugal, pak Budi tidak bisa memberikan penjelasan.
ADVERTISEMENT
Mungkin sampai di sini anda berpikir “ah, nanti gue bawa aja cetakan bookingan hotel yang dipake waktu aplikasi“ walaupun sebenarnya bookingan itu sudah dibatalkan. Ini ide yang buruk. Di kasus lain yang sempat saya tangani, ada yang mencoba trik itu dan mendapat “kejutan” ketika petugas menghubungi hotel dimaksud. Yup, saat anda akan melewati imigrasi, petugas akan memeriksa semua dokumen dan terkadang sampai melakukan verifikasi ulang seperti menelepon hotel, klinik, atau apapun yang terkait dengan kunjungan anda.
Loket imigrasi di bandara Frankfurt. foto: Facebook Frankfurt Airport
Supaya tidak mengalami kejadian seperti yang dialami pak Budi, sebaiknya pengurusan visa schengen anda lakukan sendiri. Mulai dari pengisian formulir dan pengumpulan persyaratan lainnya. Jika menggunakan agen perjalanan, pastikan pengajuan visa schengen dilakukan ke perwakilan negara schengen yang menjadi tujuan utama perjalanan. Untuk memudahkan identifikasi negara tujuan utama, anda bisa berpedoman pada urutan ini:
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan visa schengen multiple entry yang sudah pernah dipakai dan masih berlaku? Misalnya, visa schengen multiple entry yang dikeluarkan oleh Kedubes Prancis yang sebelumnya sudah digunakan untuk kunjungan ke Prancis kemudian dipakai untuk masuk ke Jerman. Untuk kasus seperti ini, petugas akan mencari stempel imigrasi yang berkorelasi dengan tanggal pengeluaran visa anda. Selama anda bisa menunjukkan dan menjelaskan penggunaan pertama kali visa tersebut, maka anda aman.
Anda mungkin merasa tindakan petugas imigrasi di sini berlebihan. Tapi itu sudah menjadi tugas mereka sebagai penjaga pintu masuk ke negara mereka. Lagipula di formulir juga sudah dicantumkan peringatan bahwa dokumen anda dapat diverifikasi ulang saat memasuki wilayah schengen. Dengan menandatangani formulir, anda sudah menjamin semua informasi dan dokumen yang anda sampaikan saat aplikasi sudah benar. Petugas imigrasi hanya memastikan kalau anda menggunakan visa sesuai dengan apa yang anda sampaikan saat pengajuan. Jadi, jangan sembarangan dalam menggunakan visa schengen.
ADVERTISEMENT