Konten dari Pengguna

Pura Segara Wukir, Destinasi Religi di Selatan Kabupaten Gunung Kidul

Muammar Iqbal Khadafi Tarwaca
Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gajah Mada
3 Desember 2022 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muammar Iqbal Khadafi Tarwaca tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Yogyakarta merupakan provinsi yang berada di tengah-tengah pulau Jawa bagian selatan. Letaknya yang begitu strategis menjadikan daerah ini memiliki berbagai macam kekayaan baik alam maupun budaya. Selain dikenal sebagai kota pelajar, Yogyakarta kerap disebut sebagai kotanya para wisatawan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya destinasi wisata yang tersebar di setiap kabupaten yang ada di Provinsi Yogyakarta. Destinasi wisata yang ditawarkan pun memiliki ciri khas dan jenisnya tersendiri sesuai dengan minat wisatawan yang ingin berkunjung. Jenis-jenis destinasi wisata tersebut mulai dari wisata alam, budaya, edukasi, religi, dan sebagainya. Dengan banyaknya pilihan jenis destinasi wisata tersebut, wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta diharapkan memiliki beragam referensi tujuan wisata yang sesuai dengan minatnya.
ADVERTISEMENT
Pura Segara Wukir
Jika ingin merasakan sensasi berwisata yang tidak biasa, wisatawan dapat mencoba untuk berkunjung ke salah satu destinasi wisata religi yang berada di selatan Kabupaten Gunung Kidul. Destinasi wisata ini dikenal dengan nama Pura Segara Wukir. Lokasi pura tersebut berada di Jalan Ngobaran Ngrenehan, Gebang, Kanigoro, Kec. Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pura yang berdiri di kawasan Pantai Ngobaran ini menjadi salah satu tempat persembahyangan umat Hindu. Berdirinya pura Segara Wukir dimulai dengan pembangunan pada tahun 2004-2005 yang diinisiasi oleh perkumpulan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan disetujui oleh pihak Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat karena sering dijadikan sebagai tempat berlangsungnya melasti (Upacara yang dilakukan oleh umat Hindu untuk membersihkan peralatan yang digunakan dalam acara persembahyangan dan juga diri manusia yang dilakukan sebelum Hari Raya Nyepi untuk menyambut Tahun Baru Caka) dan lokasinya yang strategis dekat dengan air. Struktur bangunan pada Pura Segara Wukir dibagi menjadi tiga bagian yakni: Nista Mandala, Madya Mandala, dan Utama Mandala. Bagian-bagian tersebut dibedakan berdasarkan kegunaannya masing-masing. Yang boleh diakses oleh wisatawan pada umumnya hanya pada bagian terluar pura yaitu di bagian Nista Mandala dan Madya Mandala. Sedangkan bagian Utama Mandala hanya diperuntukkan untuk keperluan ibadah umat Hindu maupun Kejawen. Seiring berjalannya waktu, kini Pura Segara Wukir selain sebagai tempat religi juga menjadi salah satu destinasi wisata bernuansa religi yang ramah dan toleran terhadap berbagai umat beragama dengan didukung pilar-pilar kepariwisataan.
ADVERTISEMENT
Berbicara pilar kepariwisataan, salah satu dari keempat pilar kepariwisataan yang dirasa menarik untuk dibahas jika dikaitkan dengan destinasi Pura Segara Wukir yakni, pilar destinasi. Pada pilar destinasi, terkandung empat aspek elemen pendukung. Aspek elemen tersebut biasa dikenal dengan 4A pariwisata: Attraction, Accessibility, Amenities, and Ancillary.
1. Attraction (Daya Tarik)
Seorang wisatawan yang sedang melakukan ritual keagamaan. (Foto: Dokumen pribadi)
Ketika berkunjung ke Pura Segara Wukir, hal yang mungkin dilakukan oleh wisatawan yakni melihat pura (Something to see). Tidak hanya melihat-lihat pura, wisatawan juga dapat berfoto mengingat di Pura Segara Wukir tersebut tersedia jasa layanan foto yang berada di sekitar area Nista Mandala dan Madya Mandala. Sedangkan wisatawan yang mempunyai niat untuk bersembahyang bisa menghubungi abdi dalem penjaga pura agar dapat diberikan izin masuk kawasan utama pura (Utama mandala) yang sakral (Something to do). Kegiatan terakhir yang dapat dilakukan wisatawan yakni membeli suvenir khas pura maupun peralatan ibadah (Something to buy).
ADVERTISEMENT
2. Accessibility (Aksesibilitas)
Akases menuju Pura Segara Wukir yang sudah diaspal. (Foto: Dokumen pribadi)
Akses jalan untuk menuju Pura Segara Wukir mudah untuk dilalui. Wisatawan cukup memerlukan waktu kurang lebih 2 jam dari pusat Kota Yogyakarta dengan kendaraan pribadi. Jalan yang akan digunakan wisatawan untuk menuju Pura Segara wukir juga sudah layak, mengingat seluruh ruas jalan yang sudah diaspal dan terdapat penunjuk arah jalan di beberapa titik sehingga tidak perlu khawatir jika tersesat.
3. Amenities (Fasilitas)
Salah satu ketersediaan fasilitas toilet yang bersih dan nyaman. (Foto: Dokumen pribadi)
Fasilitas yang tersedia di kawasan Pura Segara Wukir dan Pantai Ngobaran cukup lengkap dan layak pakai. Wisatawan yang memiliki niat untuk stay lebih lama dapat memesan homestay yang sudah tersedia di sekitar kawasan Pantai Ngobaran. Untuk mencoba mencicipi makanan khas pesisir, di sekitar lokasi Pura Segara Wukir sudah tersedia berbagai warung makan dengan olahan khas lautnya. Ketersediaan mushola, toilet, lahan parkir, dan tempat sampah juga lengkap tersebar di titik-titik kawasan lokasi Pantai Ngobaran dan Pura Segara Wukir.
ADVERTISEMENT
4. Ancillary (Kelembagaan)
Pura Segara Wukir dikelola dibawah pengempon pura, Bapak Kadarismanto (Selaku abdi dalem utusan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat) dengan bekerjasama dan dibantu oleh Pokdarwis desa setempat. Dalam melakukan pemasaran kepada masyarakat luas, Pura Segara Wukir memiliki beberapa akun media sosial yang digunakan. Media sosial yang digunakan oleh pengelola yakni menggunakan sarana seperti instagram dan facebook.
Melihat kelengkapan pilar kepariwisataan terutama di bagian pilar destinasinya, jadi wisatawan nggak perlu ragu untuk mengunjungi destinasi wisata religi di selatan Kabupaten Gunung Kidul ini!