Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
IRONIS, PERSOALAN SERIUS INI TAK PERNAH DIPIKIRKAN PEMERINTAH JATENG
14 Maret 2018 15:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Muammar Khadafi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemacetan saat ini tidak hanya pemandangan yang khas di Ibu Kota Jakarta. Di daerah-daerah, terutama di kota-kota besar, kemacetan jalan raya sudah menjadi pemandangan yang lumrah. Tentu saja, kita bisa mengaggap ini sebagai pertumbuhan ekonomi, namun juga sekaligus menunjukkan persoalan besar tersendiri.
ADVERTISEMENT
Kalau kita berkendara di kota-kota besar di Jateng, seperti di Semarang atau Solo, jalan-jalan sudah begitu macet. Padahal, kalau kita berkaca pada kota-kota besar di negara-negara maju, kecenderungannya adalah pengurangan penggunaan kendaraan mobil atau motor pribadi. Sebaliknya, masyarakat sudah berpindah ke moda transportasi publik seperti bis, kereta api, dan lain sebagainya.
Karena itu, persoalan kemacetan jalan raya sebenarnya tidak bisa dianggap sebagai pertumbuhan ekonomi, terlebih pertumbuhan daerah. Sebaliknya, pemandangan tersebut menjadi pertanda bahwa budaya warga di daerah-daerah tersebut belum berkembang selayaknya di negara-negara maju.
Cukup ironis juga bahwa persoalan ini juga tidak pernah diperhatikan secara sangat serius oleh pemerintah-pemerintah daerah. Padahal, kerugian secara sosial dan ekonomi akibat kemacetan sangat besar. Bahkan, di kota-kota besar di Indonesia, kerugian finansial akaibat kemacetan dapat mencapai ratusan triliun per tahun.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Sudirman Said menganggap bahwa pembangunan infrastruktur transportasi massal bukan hanya jalan untuk mengurai kemacetan di kota-kota besar, namun juga dapat dilihat sebagai investasi besar dan jangka panjang. Terlebih, ketika berbicara tentang transportasi, bukan hanya berbicara tentang transportasi an sich, namun juga dapat terkait dengan kesehatan, kebahagiaan hidup, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, Sudirman Said menyebut bahwa transportasi merupakan sektor yang sangat urgen dalam pembangunan Jateng. Pertama, urgensi ini terkait dengan kebutuhan untuk membangun infrastruktur transportasi yang dapat menjangkau semua kawasan dan menjadi jalur yang menghubungkan daerah-daerah di Jateng. Yang kedua adalah bagaimana infrastruktur transportasi mampu menjawab kebutuhan pada moda transportasi massal.
Menurut Sudirman Said, kita butuh belajar dari masyarakat di negara-negara maju di mana ukuran kemajuan atau kekayaan tidak terletak pada konsumsi kendaraan, namun pada aspek-aspek yang lebih produktif seperti pendidikan dan kesehatan. Dan kita berharap, jalan-jalan lebih banyak dilalui oleh moda transportasi massal daripada mobil-mobil pribadi.
ADVERTISEMENT