Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
PETUNJUK BAHWA RAKYAT JATENG MENGINGINKAN PERUBAHAN
14 Maret 2018 15:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Muammar Khadafi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di sela-sela kesibukannya sebagai tim sinkronisasi Anies-Sandi di Jakarta, Sudirman Said masih terus konsisten melakukan sosialisasi di Jawa Tengah. Target sosialisasi Sudirman Said adalah untuk mendekatkan diri pada semua elemen masyarakat Jateng.
ADVERTISEMENT
Kenapa semua elemen masyarakat adalah karena Sudirman Said memiliki pandangan bahwa persoalan negara ini dalam semua level merupakan hajat hidup rakyat banyak. Tidak seharusnya seorang pemimpin menganggap dirinya memahami segala persoalan atau mampu menyelesaikan semua tantangan.
Pemimpin yang merasa dirinya berada di pucuk kekuasaan dan karena itu menganggap dirinya sebagai yang paling berkuasa untuk melakukan perbaikan serta mendominasi kerja-kerja bersama merupakan awal dari pemerintahan yang otoriter. Pemerintahan semacam ini juga berpotensi jatuh pada korupsi karena mengabaikan tuntutan dan harapan rakyat banyak.
Karena itu, Sudirman Said menghindari dirinya dari hasrat untuk merasa paling mengetahui dan paling mampu membawa perubahan di Jateng. Baginya, hal tersebut hanya mungkin melalui kerja bersama dengan seluruh elemen masyarakat. Sebab, semua elemen masyarakat memiliki signifikansi masing-masing dalam bangunan berbangsa dan bernegara.
ADVERTISEMENT
Apa yang Sudirman Said temukan selama proses sosialisasi beberapa bulan terakhir adalah bahwa masyarakat Jateng memang menginginkan perubahan, terutama pada sektor-sektor yang paling dekat dengan kehidupan mereka. Misalnya, pada sektor pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan harga bahan pokok.
Semua sektor di atas memang persoalan mendasar yang dihadapai oleh masyarakat Jateng. Tingkat kemiskinan penduduk Jateng menjadi indikator sederhana betapa tidak ada progress yang signifikan dari kerja-kerja pemerintahan daerah selama ini.
Pasalnya, angka kemiskinan di Jateng termasuk yang tertinggi dari semua provinsi di Indonesia. Bahkan, melalui data yang telah disampaikan oleh berbagai lembaga terkait, angka kemiskinan di Jateng lebih tinggi dari angka kemiskinan nasional.
Oleh karena itu, Sudirman Said dianggap sebagai sosok yang tepat untuk menjadi pemimpin baru Jakarta karena dia dianggap memiliki semua kapasitas personal, seperti kompetensi, integritas, dan jaringan.
ADVERTISEMENT