Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
SUDIRMAN SAID; SEANDAINYA RAHASIA SUKSES MASYARAKAT TEGAL DAPAT DICONTOH DAERAH LAIN
14 Maret 2018 15:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Muammar Khadafi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sudirman Said mendapatkan kesempatan untuk berkeliling ditemani oleh Pak Sastoro di kampung Warung Tegal, di desa Cabawan, Tegal. Pak Sastoro sendiri merupakan tokoh kota Tegal dan Ketua Koperasi Warung Tegal (Kowarteg). Kesempatan ini sangat bermakna bagi Sudirman Said karena ia dapat memahami bagaimana kekuatan sesungguhnya yang dimiliki masyarakat dalam menjalankan hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Dapat dibayangkan jumlah uang yang beredar di desa ini dari aktivitas perdagangan para penduduknya yang merantau ke berbagai daerah dengan membuka warung Tegal atau biasa disebut Warteg. Warung asal daerah Tegal ini terkenal karena karakternya yang merakyat, yakni sangat terjangkau oleh kantung rakyat kecil. Bahkan, di setiap kampus warteg menjadi tempat makan paling laris sebab sangat sesuai dengan keuangan para mahasiswa.Artinya, Warteg bukan semata-mata aktivitas ekonomi, melainkan juga membantu meringankan kebutuhan dasar masyarakat untuk memperoleh makanan murah.
Sudirman Said yang mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan hasil jerih payah para perantau Tegal merasakan betapa besar kontribusi para perantauan kampung Warteg dalam membangun perekonomian masyarakat Tegal secara umum. Dia juga merasa salut dengan peran Warteg dalam membangun lapangan kerja bagi masyarakat Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Hal ini tidak berlebihan karena di daerah Jabodetabek saja jumlah Warteg diperkirakan mencapai 35.000 warung. Jika setiap Warteg ini mempekerjakan 5 orang, maka ada sekitar 175.000 pekerja yang terserap oleh Warteg. Di samping itu, Warteg juga menjadi penyerap produk pertanian sehingga berkontribusi pada tumbuhnya ekonomi pedesaan.
Oleh karena itu, Sudirman Said dengan sangat bangga menyebut bahwa masyarakat Tegal adalah orang-orang yang hebat. Mereka adalah contoh tentang bagaimana manusia hidup dengan jerih-payahnya, dengan segala usaha, dan keberanian mereka untuk melawan kesusahan di perantaun. Mereka juga contoh tentang hidup yang harus dijalani dengan penuh martabat dan harga diri.
Hal ini tentu saja berbanding terbalik dengan kecenderungan para pejabat yang hanya ingin hidup enak dengan sedikit jerih payah. Mereka bahkan tak mau berkeringat untuk bersenang-senang. Akibatnya, harta yang mereka gunakan untuk berfoya-foya justru dikeruk dari keringan masyarakat. Berbanding terbalik dengan warga Tegal yang menjalankan hidup mereka dengan usaha sendiri, para pejabat koruptor di negeri ini justru menjual harkat diri mereka demi sikap materialistis yang sangat tak elok.
ADVERTISEMENT
Memang, seperti sering dikatakan Sudirman Said, pelajaran tentang hidup yang luhur itu seringkali hadir justru bukan dari para pejabat, tetapi dari masyarakat bawah. Mungkin karena masyarakat tulus menjalankan hidup mereka.