Toleransi Fatamorgana: Upaya Menjaga Harmoni dan Persatuan di Indonesia

Fauzinuddin Faiz
Dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember dan Ketua Lembaga Informasi, Komunikasi dan Publikasi Nahdlatul Ulama
Konten dari Pengguna
9 Maret 2023 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fauzinuddin Faiz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto Istimewa
ADVERTISEMENT
Buku "Toleransi Fatamorgana" merupakan salah satu karya akademis yang amat penting untuk dibaca dan dikaji secara serius oleh siapa saja yang peduli dengan nasib NKRI. Dalam buku ini, Habib Prof. Dr. Idrus Al-Hamid, seorang akademisi dan aktivis ormas keagamaan, mengajak pembaca untuk merenungkan kembali makna toleransi, serta urgensi dan kompleksitas dalam menjaga toleransi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam pembukaannya, penulis menjelaskan bahwa buku ini merupakan hasil refleksi sekaligus kajian mendalam yang dilakukan olehnya selama beberapa tahun terakhir. Sebagai seorang akademisi dari kampus Islam (PTAIN), sang penulis telah mempelajari berbagai wacana ilmiah dalam lingkup Islamic Studies dan pendekatan ilmu sosial yang mendalam. Pengetahuan ini menjadi modal yang sangat penting untuk menelaah isu toleransi dengan perspektif yang luas dan menyeluruh.
Namun, penulis juga menyadari bahwa pengetahuan teoritis saja tidak cukup untuk menjawab tantangan yang dihadapi dalam menjaga toleransi di Indonesia. Oleh karena itu, penulis juga melengkapi kajiannya dengan realitas sosial yang berkembang di masyarakat. Dengan begitu, hasil riset yang dituangkan dalam buku ini tidak hanya teoritis, tetapi juga berangkat dari pengalaman langsung dan observasi terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam buku ini, penulis mengupas dengan mendalam tentang aspek-aspek penting dalam menjaga toleransi di Indonesia, seperti pluralitas, keberagaman, perspektif Islam terhadap toleransi, dan juga tantangan-tantangan yang dihadapi dalam menjaga toleransi di era digital. Selain itu, penulis juga membahas tentang isu-isu penting seperti radikalisme dan terorisme, serta hubungannya dengan tindakan intoleran di masyarakat.
Melalui buku "Toleransi Fatamorgana", penulis mengajak pembaca untuk merenungkan kembali makna toleransi, serta pentingnya menjaga toleransi sebagai modal utama dalam membangun harmoni dan persatuan di Indonesia. Penulis juga menegaskan bahwa spirit toleransi sejatinya memiliki akar budaya yang mendalam pada tradisi bangsa kita, dan oleh karena itu, upaya menjaga toleransi harus dilakukan secara konsisten dan terus-menerus.
Salah satu kelebihan utama dari buku ini adalah penggunaan pendekatan ilmu sosial dan perspektif Islam yang luas dan mendalam. Dalam buku ini, penulis menjelaskan dengan jelas tentang makna toleransi dan peran toleransi dalam membangun harmoni dan persatuan di Indonesia. Dibahas secara komprehensif aspek-aspek penting dalam menjaga toleransi, seperti pluralitas, keberagaman, dan tantangan yang dihadapi dalam menjaga toleransi di era digital. Hal ini membuat buku ini sangat relevan dengan situasi sosial dan politik di Indonesia saat ini, di mana isu intoleransi kerap muncul dan menjadi masalah latent di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam buku ini, penulis juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tidak terlalu teknis, sehingga dapat diakses oleh pembaca dari berbagai kalangan. Hal ini membuat buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh siapa saja, baik akademisi, aktivis, agamawan, maupun masyarakat umum yang peduli dengan isu-isu toleransi dan persatuan di Indonesia.
Buku "Toleransi Fatamorgana" memiliki nilai tambah yang cukup signifikan karena diberi prolog oleh Kepala BPIP RI (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia), Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D dan epilog oleh Sekretaris Utama BNPT RI (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia), Marsekal Muda TNI Dr. A. Ahmad Adang Supriyadi. Hal ini menunjukkan bahwa buku ini dianggap sebagai sumber rujukan yang sangat penting dalam upaya menjaga toleransi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam prolognya, Kepala BPIP menyebutkan bahwa buku ini memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya pembinaan ideologi Pancasila di Indonesia, khususnya dalam upaya menjaga toleransi dan persatuan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Prolog ini menunjukkan bahwa buku ini sangat relevan dengan upaya pembinaan ideologi Pancasila dan dapat menjadi sumber rujukan bagi para pembina ideologi dan pemerintah dalam upaya menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan damai.
Sementara itu, dalam epilognya, Sekretaris Utama BNPT menegaskan bahwa buku ini sangat relevan dengan upaya penanggulangan terorisme di Indonesia. Dalam buku ini, penulis membahas tentang isu-isu penting seperti radikalisme dan terorisme, serta hubungannya dengan tindakan intoleran di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa buku ini sangat relevan dengan upaya penanggulangan terorisme dan dapat menjadi sumber rujukan bagi pihak-pihak terkait dalam upaya memerangi terorisme di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meskipun buku ini memiliki banyak kelebihan, namun ada juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah satu kekurangan buku ini adalah terlalu fokus pada perspektif Islam dalam menelaah isu toleransi, sehingga kurang memberikan ruang pada perspektif lain yang juga relevan, seperti perspektif budaya dan sosial-politik
Identitas Buku
Judul Buku : Toleransi Fatamorgana, Belajar dari Piagam Madinah untuk NKRI – Pendekatan Historis Fenomenologis
Penulis : Habib Prof. Dr. Idrus Al-Hamid, M.Si.
Editor : Muhammad Fauzinuddin Faiz
Prolog : Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D
(Kepala BPIP RI)
ADVERTISEMENT
Epilog : Marsekal Muda TNI Dr. A. Ahmad Adang Supriyadi
(Sekretaris Utama BNPT RI)
Tahun Terbit : 2020
Tebal : 146 Halaman
Penerbit : Pustaka Ilmu Yogyakarta
ISBN : 978-623-7066-48-4
Peresensi : Muhammad Fauzinuddin Faiz
(Dosen UIN Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember & Ketua Lembaga Informasi, Komunikasi dan Publikasi Nahdlatul Ulama)