Konten dari Pengguna

Jembatan Merah Bogor, Pusat Kuliner Malam Sejak 1880-an

Mufida Nisa
Mahasiswa Ilmu Komunikasi di UPN Veteran Jakarta
7 April 2022 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mufida Nisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keramaian di pusat kuliner malam, Jembatan Merah Bogor. Sumber: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Keramaian di pusat kuliner malam, Jembatan Merah Bogor. Sumber: dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Jembatan Merah Bogor merupakan kawasan bersejarah yang berada di Kota Bogor. Kawasan ini diberi nama Jembatan Merah karena terdapat sebuah jembatan berwarna merah yang menjadi ikon dari kawasan tersebut. Jembatan Merah telah ada sejak zaman penjajahan Belanda tepatnya pada tahun 1880-an. Dahulu kawasan ini merupakan tempat berkumpul bagi penduduk, khususnya yang berasal dari kalangan Belanda dan Eropa untuk menikmati kuliner khas Bogor. Bahkan para petinggi dan pejabat Hindia Belanda seringkali berkumpul di kawasan ini, seperti Gubernur Jenderal Hindia Belanda Gustaf Willem Baron van Imhoff.
ADVERTISEMENT
Dari dulu hingga sekarang Jembatan Merah dikenal sebagai pusat kuliner malam yang menyediakan berbagai makanan khas Bogor. Keunikan yang dimiliki oleh kawasan ini yaitu terdapat lebih dari satu pedagang yang menjual menu makanan yang sama secara berdampingan.

Apa saja makanan yang dijajakan di Jembatan Merah Bogor?

Makanan khas Bogor yang paling terkenal di kawasan ini yaitu doclang. Doclang merupakan makanan yang terdiri dari ketupat dengan bumbu kacang dan dilengkapi dengan kentang rebus, telur rebus, tahu, dan kerupuk. Nama Doclang sendiri merupakan singkatan yang berasal dari Bahasa Sunda, Bumbu Ledok Nganggo Kacang.
Makanan lain yang juga banyak dijajakan di kawasan ini diantaranya yaitu bubur ayam, Sate Madura, martabak, dimsum, gorengan, kue-kue tradisional, pisang aroma, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Makanan yang lezat dengan harga yang terjangkau membuat kawasan ini selalu ramai oleh pengunjung. Seperti harga doclang yang hanya Rp 12.000 per porsi, bubur ayam Rp 10.000 per porsi, martabak mulai dari Rp 15.000, Sate Madura mulai dari Rp 20.000 per 10 tusuk, gorengan Rp 1.000 per buah, dimsum Rp 2.500 per buah, dan sebagainya.
Lokasinya yang berada di pusat kota, tepatnya sekitar 200 meter dari Stasiun Bogor juga membuat kawasan ini selalu ramai dikunjungi.
Di siang hari kawasan ini merupakan pusat perbelanjaan yang terdiri dari berbagai pertokoan. Sementara di malam hari kawasan ini menjadi pusat kuliner malam di Bogor. Kuliner di Jembatan Merah Bogor mulai beroperasi pukul 17.00 s/d 24.00 WIB.
ADVERTISEMENT