Konten dari Pengguna

Cara Mengatasi Modus Penipuan Lewat Telepon Rumah

Mugniar
Seorang ibu yang tinggal di Makassar dan menemukkan passion-nya dalam dunia menulis sebagai blogger dan digital creator. Awalnya tergerak menulis sebagai catatan harian tahun 2001, mulai ngeblog 2006, lalu jatuh cinta hingga sekarang dan nanti.
5 Maret 2023 12:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
Tulisan dari Mugniar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tulisan saya di blog pribadi mengenai sebuah modus penipuan yang marak tahun 2022 lalu telah dibaca sebanyak lebih dari 45.000 kali sejak diterbitkan 5 bulan lalu. Di luar ekspektasi karena saya hanya ingin membagikan pengalaman ditelepon oleh penipu yang mengaku dari internet provider besar di Indonesia. Bersyukur jika bisa membantu mereka yang punya pengalaman serupa sehingga terhindar dari penipuan.
Mengatasi Modus Penipuan Lewat Telepon Rumah
zoom-in-whitePerbesar
Mengatasi Modus Penipuan Lewat Telepon Rumah
Saya tak menyangka banyak sekali yang mengakses tulisan yang saya published tanggal 3 Oktober 2022 itu. Lebih dari 100 komentar masuk dan kebanyakan mereka mengaku sudah curiga dengan modus telepon rumah diblokir. Penipu itu mengatakan data penerima telepon telah disalahgunakan oleh seseorang dan orang itu menunggak pembayaran IndiHome selama 2 bulan dengan nominal jutaan rupiah. Dia juga mengatakan ingin membantu dan akan menghubungkan dengan kantor polisi.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari kecurigaan itu, mereka mencari informasi mengenai penipuan dan ketemulah tulisan bertopik penipuan atas nama Telkom Indonesia yang saya buat. Mereka menemukan tulisan saya melalui layanan internet provider yang digunakan via mesin pencari. Sedihnya, dari banyak komentar yang masuk itu, ada satu orang yang terpedaya dan sempat mentransfer sejumlah uang kepada penipu dan dia tersadar setelah membaca tulisan saya.
Dalam 5 bulan, tulisan di mugniar.com mendapatkan >45.000 page views.

Beberapa Kejanggalan Penipuan Blokir Telepon Rumah

Jika teliti menyimak pembicaraan penipu selama menelepon, sebenarnya kita bisa dapat 4 kejanggalan modus penipuan ini yang sudah bisa dijadikan dasar untuk memutus sambungan telepon. Kejanggalan-kejanggalan tersebut adalah:

1. Meminta Data.

“Pelanggan yang terhormat nomor Anda akan segera diblokir,” itulah kalimat pertama yang diucapkan oleh penelepon. Seolah customer care, dia meminta penerima telepon untuk menekan angka 0 atau 9 lalu meminta data berupa nama lengkap hingga NIK si penerima telepon. Nah, ini kejanggalan pertama sebab customer service asli dari IndiHome tak mungkin meminta data lawan bicaranya terlebih dulu. Prosedur resmi di customer care itu lebih dulu mengonfirmasi nama pelanggan bukannya meminta pelanggan menyebutkan namanya sendiri.
ADVERTISEMENT

2. Dihubungi Oleh Operator Mesin

Sebenarnya sudah harus menyadari hal ini merupakan kejanggalan begitu mendengar suara operator mesin yang berbicara terlebih dulu. Tidak ada sejarahnya operator mesin internet provider menghubungi pelanggan lebih dulu!
Jika dihubungi operator mesin bukan manusia, curigai sebagai bentuk penipuan!

3. Menghubungkan dengan Kepolisian

Saya tersadar yang menelepon penipu ketika dia terdengar agak memaksa menghubungkan dengan kepolisian dan saya disuruh menjelaskan kronologi detailnya kepada petugas polisi abal-abal. Saya tidak mau dibodohi karena saya tahu tidak ada prosedur di instansi mana pun yang langsung menghubungkan penerima telepon dengan kepolisian!

4. Menghubungkan dengan Jaksa dan PPATK

Kejanggalan terakhir, berdasarkan penuturan seorang korban di kolom komentar menyebutkan bahwa yang terjadi selanjutnya adalah … si penelepon “menghubungkan” dengan PPATK dan jaksa yang akan membantu proses pembersihan nama baik. Untuk proses penyelidikan maka korban diminta mentransfer uang dalam jumlah besar sekaligus menyerahkan data berupa nomor rekening dan bukti transfer. Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh operator telekomunikasi mana pun. Btw, turut prihatin kepada korban dan terima kasih sudah bersedia membagikan pengalamannya. Semoga Allah mengganti uang yang hilang dengan yang rezeki lebih baik.
ADVERTISEMENT

Langkah-Langkah Mengatasi Modus Penipuan Mengaku dari Internet Provider

Guna mengatasi modus “penipuan blokir telepon rumah”, lakukan langkah-langkah berikut ini untuk mengantisipasinys:

1. Meningkatkan Kewaspadaan dan Kesadaran

Tingkatkan kewaspadaan dan kesadaran dengan cara browsing atau mencari informasi terkait usai menerima telepon mencurigakan. Sadari 4 macam kejanggalan yang saya paparkan di atas. Rasa curiga merupakan bentuk alarm yang perlu ditindaklanjuti agar kesadaran mengenai modus penipuan meningkat dan bisa diatasi jika – amit-amit – dihubungi lagi di lain waktu. Selain itu dengan meningkatnya kewaspadaan dan kesadaran, kita bisa membagikan pengetahuan terkait hal ini kepada orang-orang terdekat agar tak tertipu.

2. Meningkatkan Wawasan

Tingkatkan wawasan dengan banyak membaca dan browsing. Buka mata lebar-lebar untuk mengamati informasi terbaru di grup-grup Whatsapp. Dengan demikian, ada kemungkinan mendapatkan informasi terkait modus penipuan yang dicurigai karena pada zaman ini, berbagai pengalaman penipuan bisa diperoleh di internet.
ADVERTISEMENT

3. Hubungi Customer Care Resmi

Jika merasa ada yang aneh, segera hubungi customer care resmi untuk konfirmasi. Kalau tidak tahu nomor atau akunnya, gampang. Tinggal browsing saja, kita bisa menemukan sederetan nomor dan akun resmi dari internet provider tersebut. Browsing pula informasi lain terkait modus penipuan yang dialami untuk mengonfirmasi kecurigaanmu.
Laporan mengenai gangguan bisa melalui aplikasi.

4. Gunakan Aplikasi Resmi

Aplikasi myIndiHome tidak hanya untuk membayar tagihan bulanan. Jika malas mencari tahu nomor dan akun resmi customer care IndiHome, gunakan aplikasi resmi IndiHome ini untuk melaporkan gangguan yang terjadi pada internet atau telepon rumah.
Sayangnya belum ada informasi mengenai penipuan yang yang mengatasnamakan Telkom Indonesia di aplikasi ini. Akan sangat membantu mengedukasi para penggunanya jika di dalam aplikasi juga disisipkan informasi mengenai modus penipuan yang marak terjadi.
ADVERTISEMENT
Saya sendiri menggunakan aplikasi ini untuk membayar tagihan bulanan. Belum lama sih karena dulu kapasitas smartphone saya tidak memadai, setelah ganti perangkat baru saya leluasa menginstalasi aplikasi myIndiHome.
Ternyata proses pembayaran tagihan menggunakan aplikasi myIndiHome ini mudah, Gaes. Asalkan punya saldo myIndiHome, mudah dilakukan. Atau bisa juga menggunakan kartu debet atau kartu kredit atau akun LinkAja yang dihubungkan dengan aplikasi myIndiHome.
Saya menghubungkan aplikasi myIndiHome dengan akun LinkAja dan memilih opsi pembayaran “LinkAja”. Tentunya saldo LinkAja-nya harus diisi dulu. Saya mengisinya melalui salah satu aplikasi “transfer antar bank tanpa biaya”. Aplikasi ini juga menyediakan fitur transfer ke berbagai akun ewallet seperti LinkAja.
Pembayaran tagihan IndiHome dengan saldo LinkAja juga bebas biaya. Jumlah tagihan yang dibayarkan sama persis dengan yang tertera di myIndiHome. Pembayaran yang dilakukan melalui aplikasi myIndiHome ini yang paling murah dibandingkan aplikasi lainnya. Jika melalui aplikasi lain masih ada tambahan biaya administrasi lagi.
ADVERTISEMENT
Selain kemudahan pembayaran tagihan dan pengaduan, melalui aplikasi myIndiHome dapat diakses kemudahan layanan untuk upgrade akun dan upgrade speed. Ada pula penawaran-penawaran terbaru yang bisa ditambahkan layanannya seperti Hybrid Box STB Tambahan, Smooa, Pijar Belajar, Cloud Storage, Netflix, Minipack, Vidio Home of Sports, Catchplay+, Speed On Demand, dan Wifi.id Seamless.
***
Well, apakah kalian pernah ditelepon penipu seperti dalam tulisan ini? Jika iya, pasti dongkol ya saat tahu itu penipuan, apalagi kalau selalu bayar tagihan tepat waktu, menggunakan aplikasi myIndiHome pula. Dengan adanya aplikasi ini tentunya membuat kita lebih aware karena informasi mengenai sudah atau belum bayar tagihan letaknya di sebelah kiri atas layar handphone sampai bulan berikutnya, hingga tagihan bulan berikutnya muncul. Dalam hal ini, harus diakui bahwa literasi digital berperan penting dalam kehidupan kita, baik itu terkait peningkatan wawasan, keuangan maupun keamanan digital.
ADVERTISEMENT