Mengintip Bisnis Food Truck Indonesia di Washington DC

Mukti Romadona Setianto
Into Tea, Digital Diplomacy and Visual Design.
Konten dari Pengguna
3 Maret 2019 13:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mukti Romadona Setianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warga Washington DC mengantri makanan Indonesia di depan salah satu Food Truck milik Diaspora Indonesia. Foto: KBRI Washington DC
zoom-in-whitePerbesar
Warga Washington DC mengantri makanan Indonesia di depan salah satu Food Truck milik Diaspora Indonesia. Foto: KBRI Washington DC
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Termasuk di Washington DC, food truck sangat populer. Jika anda berkesempatan berkunjung, jangan lewatkan makan siang santai di taman Farragut Square, tempat food truck kerap mangkal, dua blok dari White House, dengan menu antara lain Taco Pedas, Kebab, Sate Ayam, atau Nasi Rendang. Iya, diaspora Indonesia juga ada yang berbisnis Food Truck makanan Indonesia di Ibu Kota AS ini.
Food Truck Indonesia di Washington DC
Saat ini setidaknya terdapat lebih dari 4 (empat) food truck milik diaspora Indonesia di Washington DC, diantaranya Sate Truck, Sambal Truck, Galanga, dan Java Cove. Keempatnya menawarkan berbagai menu khas asia, khususnya makanan Indonesia. Ketika saya bertugas selama 3 tahun di AS, keempat food truck itu menjadi solusi saya ketika rindu makanan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dihubungi melalui telepon, pemilik food truck Java Cove; Ibu Dewi Masfar menyampaikan bahwa dia terjun ke bisnis food truck ini karena belum banyak pesaing yang menawarkan masakan asia, khususnya menu Indonesia. Dia juga menceritakan bahwa saat ini semakin banyak orang Amerika yang menyukai makanan yang berbumbu dan juga pedas.
Dengan bersemangat, dia menceritakan bagaimana dia kerap menemui warga AS yang sangat senang ketika menemukan makanan Indonesia otentik di Washington, DC. Mereka banyak yang sudah pernah tinggal atau bertugas di Indonesia, ada juga pelanggan yang datang ke food truck Indonesia karena mendengar cerita rekan dan koleganya yang pernah merasakan lezatnya makanan Indonesia.
Menu Kuliner Indonesia yang disajikan oleh Sate Truck. Salah satu food truck di Washington DC. (Foto: satetruck.com)
Pelanggan Food Truck Indonesia mengantri sembari membaca informasi tentang Indonesia (Foto: KBRI Washington, DC)
ADVERTISEMENT
Deretan food truck bertuliskan “Indonesia” juga secara tidak langsung mempromosikan bangsa ini di negeri Paman Sam. Kerap saya iseng menitipkan brosur berisikan informasi tentang Indonesia kepada warga Washington DC yang sedang mengantri dan menunggu pesanan rendang atau sate ayamnya.
Bahkan, dalam kesempatan kunjungan kerjanya ke AS, Wapres Jusuf Kalla sempat menikmati jajan Food Truck Indonesia di AS, waktu itu menu yang dipilihnya adalah Sate Padang. Tak ayal, pengamanan diplomatik AS yang mendampingi pun sempat merasakan pedasnya bumbu Minang yang pedas menyengat namun nikmat.
Di sela kunjungan kerja ke AS pada tahun 2016, Wapres Jusuf Kalla menyempatkan jajan di salah satu food truck milik diaspora Indonesia. (Foto: KBRI Washington, DC)
Piknik Makan Siang dan Food Truck
Ada satu kebiasaan warga Washington DC di waktu makan siang kala udara cerah. Mereka akan mencari area dimana food truck berkumpul, mengantri makanan dengan tertib dengan satu jalur antrian yang tidak mengganggu pejalan kaki. Lalu duduk-duduk di taman sambil menikmati beragam makanan food truck, sembari bersendagurau dengan teman, kolega, pasangan, atau makan sendirian meratapi kejombloan sembari membaca buku. Siapa tahu ada jodoh datang membawa sepiring Mie Ayam mengajak kenalan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara mencari tahu lokasi food truck itu mangkal? Melalui Twitter seperti di Film “Chef”! Iya, rata-rata pemilik food truck akan memberitahukan posisi mangkal mereka melalui twitter, termasuk jam dan juga menu yang ada hari itu. Hal ini menjadi keseruan sendiri untuk “mencari” lokasi food truck. Dengan harga murah kisaran US$8-25, kita bisa makan berbagai menu nikmat, sembari menghirup udara segar Washington, DC.
Kerumunan orang berkumpul untuk makan siang dari truk makanan di Farragut Square di Washington, DC (Foto: Bonnie Jo Mount/Washington Post)
Soal kebersihan tidak perlu khawatir, karena food truck di AS wajib mendapatkan standar sertifikat dari Departemen Kesehatan AS. Untuk keamanan, semua food truck juga harus dilekapi dengan alat pemadam api ringan. Sama seperti restoran biasa lainnya, food truck juga diinspeksi secara rutin oleh Departemen Kesehatan AS.
ADVERTISEMENT
Sejarah Food Truck di AS
Dikutip dari mobile-cuisine.com, bisnis makanan jalanan mulai diregulasi di New York (saat itu disebut New Amsterdam) pada tahun 1691. Tidak ada yang tahu pasti siapa yang pertama kali mengenalkan model bisnis food truck ini, tapi banyak sumber yang meyakini bahwa Raul Martinez pada tahun 1974 menjadi pelopor lahirnya food truck. Dia mengubah truk es krimnya menjadi truk taco pertama di Los Angeles, bahkan mungkin juga pertama di Amerika Serikat. Mungkin itu mengapa truk es krim bentuknya mirip dengan food truck modern saat ini.
Bisnis Food Truck dan Ekonomi Lokal
Menurut data dari DMV Food Truck Association (DMVFTA), sejak 2009 setidaknya 20 bisnis food truck telah melebarkan sayap menjadi restoran. Artinya bisnis food truck bisa menjadi solusi terjangkau bagi para koki muda berbakat yang ingin memulai bisnis tapi tidak memiliki modal besar. Secara umum, biaya ijin usaha food truck di Washington DC berkisar US$1000 atau sekitar 14 juta rupiah.
ADVERTISEMENT
Industri food truck juga memiliki efek gulir positif bagi ekonomi yang juga menumbuhkan bisnis pemasok bahan makanan, bahkan bisnis bengkel dan modifikasi kendaraan (truk) juga menikmati trend ini. Data DMVFTA menunjukkan sekitar 200 food truck yang ada di kawasan DMV (DC, Maryland, dan Virginia) telah menciptakan hampir 1000 pekerjaan tetap. Data DC Chief Financial Officer menunjukan kontribusi pajak food truck yang cukup besar, hingga US$3,4 juta.