Konten dari Pengguna

Penggunaan NIK sebagai NPWP dalam Administrasi Perpajakan

Muh Pungki Nur Setiawan
Penulis merupakan lulusan Jurusan Perpajakan dan akuntansi dari Politeknik Keuangan Negara STAN yang berkerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Direktorat Jenderal Pajak.
24 Juni 2023 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muh Pungki Nur Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto adalah ilustrasi dari penulis mengenai KTP dan NPWP
zoom-in-whitePerbesar
Foto adalah ilustrasi dari penulis mengenai KTP dan NPWP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pajak memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. Sebagai sumber pendapatan utama APBN, penerimaan pajak digunakan untuk membiayai berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Untuk memastikan optimalisasi penerimaan pajak, serta menjaga kepastian hukum dan keadilan dalam sistem perpajakan, Undang-Undang No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) diberlakukan. Salah satu perubahan signifikan yang diatur dalam UU HPP adalah penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
ADVERTISEMENT

Penggunaan NIK sebagai NPWP

Penggunaan NIK sebagai NPWP diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 112/PMK.03/2022 yang dikeluarkan untuk melaksanakan ketentuan UU HPP. PMK ini menjelaskan secara rinci tata cara penggunaan NIK dalam administrasi perpajakan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mengintegrasikan data perpajakan dengan data kependudukan, serta menjaga keamanan data pribadi wajib pajak.
Penggunaan identitas kependudukan sebagai nomor perpajakan bukanlah konsep baru. Di Amerika Serikat, mereka menggunakan Social Security Number (SSN) sebagai identitas perpajakan. Contoh ini menunjukkan arah administrasi yang efektif dan sukses. Sistem SSN telah membantu pemerintah Amerika Serikat dalam pengumpulan pajak yang efisien, memperkuat keadilan perpajakan, dan menyediakan data yang akurat untuk kepentingan negara.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk memastikan penggunaan NIK sebagai NPWP berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah antara lain:
ADVERTISEMENT
Pertama, DJP perlu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan NIK sebagai NPWP dan tata cara penggunaannya. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat akan dapat mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku.
Kedua, DJP harus memastikan ketersediaan infrastruktur dan teknologi yang memadai untuk mendukung implementasi penggunaan NIK sebagai NPWP. Sistem perpajakan yang modern, aman, dan dapat diandalkan akan memastikan keberhasilan penerapan NIK sebagai NPWP.
Ketiga, pengawasan dan audit yang ketat perlu dilakukan oleh DJP untuk memantau implementasi penggunaan NIK sebagai NPWP. Dengan pengawasan yang ketat, DJP dapat memastikan kepatuhan wajib pajak dan mencegah praktik penghindaran pajak yang merugikan negara.

Persiapan Masyarakat dalam Rangka Implementasi NIK sebagai NPWP

Dalam mendukung penerapan NIK sebagai NPWP, masyarakat sebagai wajib pajak juga memiliki peran penting. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat antara lain:
ADVERTISEMENT
Pertama, memahami ketentuan perpajakan yang berlaku dengan baik. Dengan pemahaman yang benar, masyarakat akan dapat melaksanakan kewajiban perpajakan dengan tepat.
Kedua, melaporkan pajak dengan tepat waktu dan akurat. Pelaporan perpajakan yang benar akan memperkuat administrasi perpajakan dan memastikan keadilan dalam sistem perpajakan.
Ketiga, mengikuti program edukasi dan sosialisasi perpajakan yang diselenggarakan oleh DJP. Dengan meningkatkan pemahaman mengenai perpajakan, masyarakat dapat lebih siap dalam mendukung implementasi penggunaan NIK sebagai NPWP.
Keempat, mengutamakan ketaatan dalam membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketaatan perpajakan merupakan bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terakhir, melaporkan pelanggaran perpajakan yang diketahui. Melalui pelaporan ini, masyarakat turut berperan dalam menjaga integritas sistem perpajakan dan mendorong keadilan dalam pemungutan pajak.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka membangun sistem perpajakan yang efisien, adil, dan berkeadilan, penggunaan NIK sebagai NPWP melalui UU HPP dan PMK No. 112/PMK.03/2022 memberikan landasan yang kuat. Dengan kerjasama antara DJP, masyarakat, dan wajib pajak, diharapkan implementasi penggunaan NIK sebagai NPWP dapat berjalan lancar, memberikan manfaat yang signifikan, dan memperkuat sistem perpajakan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.