Konten dari Pengguna

Elemen Budaya Moral Positif di Sekolah

11 September 2017 8:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muh.Wahyuddin S. Adam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana sekolah menciptakan budaya moral yang positif?saya percaya bahwa enam elemen ini penting.
ADVERTISEMENT
1. Kepemimpinan moral dan akademis dari kepala sekolah
Jika kita melihat sekolah dengan lingkungan moral yang sehat dan program pengajaran yang bagus, kita akan menemukan pengurus atau pemimpin yang memimpin untuk melakukannya atau mendukung para stakeholders memiliki nilai moral yang tinggi. Seorang kepala sekolah yang efektif biasanya melibatkan seluruh kegiatan umum untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik:menciptakan kepanitiaan yang mengidentifikasi target sekolah terhadap nilai moral dan menyediakan kepemimpinan yang berfungsi untuk mengimplementasikan program.
2. Disiplin sekolah dalam memberikan keteladanan, mengembangkan dan menegakkan nilai-nilai sekolah dalam keseluruhan lingkungan sekolah. Disiplin sekolah yang efektif adalah unsur vital kedua dalam lingkungan moral total di sekolah. Dalam buku fifteen thousand hours, peneliti Inggris Michael Rutter dan kolegannya melaporkan studi mereka kepada 2700 siswa dari 12 SMA berbeda di London. Tim Rutter mengidentifikasi anak usia 10 tahun yang memiliki risiko tinggi terhadap kekerasan. Dengan melakukan kontrol di kelas, para peneliti menemukan bahwa anak yang memiliki potensi kejahatan kemudian sekolah di SMA yang lemah dalam disiplin terdapat 48% kemungkinan anak menjadi anak yang jahat. Akan tetapi, apabila anak tersebut belajar di sekolah dengan disiplin yang baik, kemungkinan menjadi jahat turun drastis, yaitu menjadi 9%.
ADVERTISEMENT
3. Mengembangkan rasa komunitas seluruh sekolah, rasa komunitas seluruh sekolah yang kuat merupakan hal yang sering menjadi cara terbaik untuk mencegah tingkah laku yang kasar seperti penindasan , yang dengan mudah berkembang ketika ikatan komunitas tersebut lemah dan norma positif grup tersebut tidak ada.
4. Pengelola sekolah yang melibatkan murid dalam pengembangan diri yang demokratis dan dukungan terhadap perasaan”ini adalah sekolah dan kita bertanggung jawab untuk membuat sekolah ini sekolah sebaik mungkin yang dapat kita lakukan.” Strategi pengembangan karakter sekolahyang lain, jika digunakan dengan baik, dapat menantang murid untuk membantu mengelola kehidupan sekolah mereka.
5. Atmosfir moral terhadap sikap saling menghormati, keadilan, dan kerja sama menjadi nyawa bagi setiap hubungan di sekolah itu pula yang membuat hubungan orang dewasa di sekolah sebaik hubungan orang dewasa dengan para murid. Berdasarkan penelitian di dalam sekolah yang baik, terdapat masyarakat yang bermoral dan memiliki intelektual yang kuat di antara para orang dewasa. Hubungan kolegial staf dipelihara dengan baik. Para guru saling berbagi ide. Staf pengajar berpengalaman memandu guru baru. Sekolah ada administrasi juga mendukung untuk semua kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
6. Meningkatkan pentingnya moral dengan mengorbankan banyak waktu untuk peduli terhadap moral manusia. Dewasa ini, dua rintangan yang ada dalam memberikan waktu untuk pendidikan moral dan yang mencegah sekolah untuk menghabiskan waktu untuk mengajarkan pendidikan moral baik kecil maupun besar?dewasa ini, dua rintangan yang ada adalah tekanan akademik yang tidak tepat dan terlalu asyik dengan nilai tes sebagai ukuran keberhasilaan sekolah.