Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Merancang Kurikulum itu ternyata mudah,ya...!!
11 Juni 2017 13:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Muh.Wahyuddin S. Adam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bill Van Slyke sebagai guru kelas V di Ithaca, New York itu pernah merancang unit kurikulum sendiri yang untuk mengembangkan kebijaksanaan, refleksi berkelanjutan tentang nilai-nilai kejujujuran. Di slaah satu point kurikulumnya ini dia menunjukkan melalui sebuah film yang berjudul To Tell The Truth (Untuk mengatakan kejujuran). Film tersebut mempunyai nilai-nilai khusus, yaitu mereka dapat mendramatisir sebuah masalah moral dalam suatu cara yang menimbulkan minat siswa yang kuat dan mempunyai pengaruh emosional juga intelektual. Karena film ini mendemonstrasikan manfaat kejujuran dan juga bahannya penipuan.
ADVERTISEMENT
Ceritanya, ada anak yang berumur 8 tahun yang bernama Callie. Si Callie merasa buruk setelah melihat hasil rapornya yang mendapatkan hasil yang jelek. Dia pun enggan memberitahukan kepada yang lain bahkan dia berbohong kepada temannya kalau dia mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. Kemudian tiba-tiba secara tidak sengaja si Callie merusak PR yang dikerjakan oleh temannya yang bernama Tara. Guru melihat kejadian ini pun langsung menghampiri kejadian ini, dan mencari tahu apa yang terjadi dengan kertasnya Tara. Tapi tidak ada seorang pun yang mau mengakuinya. Bel istirahat pun berbunyi, semua siswa pun berlari keluar. Selamatlah si Callie dari hukuman gurunya. Tapi selama waktu istirahat teman-teman si Callie berteriak “Pembohong!Pembohong! kepada si Callie.
ADVERTISEMENT
Merasa telah berbuat salah, si Callie tidak sanggup lagi untuk menyembunyikan kebenaran yang sebenarnya karena dia merasa terbebani masalah hati nuraninya kepada gurunya. Dia pun pergi menemui gurunya, dan mengatakan kejadian yang sebenarnya. Namun reaksi gurunya mendengar kabar tersebut bukannya memarahi si Callie tapi malah menenangkannya dan menasehatinya dengan bijak. “Terkadang memang sulit untuk mengatakan kebenaran, tapi setiap orang akan merasa lebih baik pada akhirnya”. Si Callie pun, langsung pergi menemui Tara dan meminta maaf kepadanya atas perbuatannya. Tara dengan ikhlas pun memaafkannya. Mereka pumenjadi teman yang baik.
Arahan dari seorang guru menyampaikan dua hal dalam film tersebut itu memberikan pertanyaan untuk memfokuskan pemikiran siswa dan merangsang diskusi singkat. Itu lah salah satu contoh bentuk penanaman nilai-nilai moral kepada peserta didik melalui diskusi singkat. Tujuan dari guru Bill Van Slyke menutar film ini adalah untuk mempromosikan nilai-nilai kejujuran yang dimiliki siswa dengan orang tua, dengan teman-temannya, dan dengan orang-orang secara umum dan khususnya sebagai sikap positif komunitas kelasnya. “saya ingin mereka menemukannya secara bertahap, lebih mudah untuk berbuat jujur satu sama lain dan untuk mengetahui manfaat kejujuran dari waktu ke waktu”. Tuturnya.
ADVERTISEMENT