Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perempuan dalam Sandaran
22 Juni 2024 9:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Muhamad Ardiyansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sandaran hidup yang ketemui tanpa sengaja, kini harapan yang menjadi kenyataan untuk bersama dia. Tanpa perjalanan panjang dengan luka yang tembus menjadi sebuah pelajaran, tak akan ku lihat perempuan manis yang selalu menjadi pelukan hangat ku.
ADVERTISEMENT
Dia adalah perempuan sempurna dengan beban yang selalu menumpuk dipundak. Lahir dalam tanggal manis dengan bulan yang menjadi awal dalam tahun yang berjalan. Di kota yang menjadi sosok ibu dalam sebuah negara besar, dalam daerah yang menjadi perbatasan sebuah kota.
Aku adalah manusia yang beruntung bertemu dengan dia, tetapi aku pernah menyia-nyiakan perempuan ini. Hingga akhirnya aku merasakan kehilangan yang sangat amat dalam yang menjadi titik sadar diriku betapa berharga dia untuk ku.
Ku penuhi tangis dimataku seolah semua penyesalan ku tumpahkan, tak ada yang bisa kulakukan untuk nya lagi, kecuali mengangkat nama dia dalam doa yang kupanjatkan kepada tuhan.
Hingga waktu yang tak pernahku bayangkan melihat wajah indah dengan senyuman khas, dalam waktu yang singkat. Sungguh ku ingin hentikan waktu dengan harapan melihat wajah dia di temani hening nya malam.
ADVERTISEMENT
Kini waktu yang sedang bekerja, aku yang sedang berjuang untuk bersama perempuan yang ku harapkan. Melanjutkan buku yang sudah kita tulis bersama, memulai dari bab baru bukan buku baru.
Kesalahan ku telah ku jadikan pelajaran untuk membahagiakan nya, menjadikan kesedihan menjadi kebahagian yang terukir selamanya.
Dia perempuan yang selalu bertanya kenapa aku mencintai dia, akan ku jawab tak ada alasan untuk tidak mencintai dia. Mencintai dia seolah energi besar yang ku dapatkan, mencintai dia adalah tujuan ku, mencintai dia adalah kewajiban ku untuk terus berjalan bersama dia.
Ukiran perjalanan telah tertanam dalam hati, tak akan ditemukan bila hanya melihat dengan mata. Sedalam laut yang ku arungi tak akan menyerah dalam memperjuangkan tujuan ku untuk selalu bersama dia. Hingga tuhan yang akan menyatukan dalam ikatan.
ADVERTISEMENT