Konten dari Pengguna

Eksistensi Daily Vlog dan Indikasi Bentuk Katarsis

Muhamad Bintang Hermawan
Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta
19 Desember 2022 14:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Bintang Hermawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
Vlog sehari-hari atau daily vlog merupakan salah satu konten yang banyak dibuat oleh para kreator konten. Penulisan keseharian di dalam blog sudah ketinggalan zaman, sekarang blog tersebut dialihkan ke dalam bentuk video.
ADVERTISEMENT
Daily Vlog dapat ditemukan pada banyak platform media sosial, seperti Youtube, Instagram, hingga Tik Tok. Di dalam konten ini, pembuat konten akan menceritakan dan meliput kegiatan yang dilakukan selama satu hari penuh dan diunggah dalam bentuk video.
Hal ini memiliki kaitan dengan cara pelepasan perasaan katarsis di dalam dunia psikologi. Katarsis yang dikenal biasanya dilakukan dengan cara menulis untuk mencurahkan isi hati. Tetapi, dengan maraknya konten daily vlog ini apakah bisa termasuk ke dalam cara katarsis?
Katarsis di dalam Dunia Psikologi
Secara etimologis katarsis berasal dari bahasa Yunani, yaitu kathoros yang memiliki arti “menyucikan” atau “membersihkan”. Di dalam dunia psikologi, istilah ini digunakan bagi orang-orang yang meluapkan perasaannya dikarenakan adanya penumpukan emosi di dalam pikiran.
ADVERTISEMENT
Katarsis di dalam teori Sigmund Freud merupakan sebuah keadaan ketika seseorang melepaskan peristiwa yang memberikan perasaan sakit pada masa lalu melalui cara yang diartikulasikan secara menyeluruh. Freud di dalam teori ini mengemukakan bahwasanya manusia secara alamiah memiliki sifat agresif.
Tetapi, keberadaan sifat tersebut tidak dapat dibenarkan di dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap agresif hingga pemarah yang dimiliki oleh manusia dapat menumpuk hingga meledak sewaktu-waktu. Dengan begitu, seorang manusia sebenarnya tidak boleh memupuk, memendam, dan menghilangkan perasaan agresif yang mereka miliki.
Wahyuningsih (2017) di dalam jurnalnya yang berjudul Teori Katarsis dan Perubahan Sosial menganalogikan perasaan manusia dengan mesin mobil dan knalpot. Knalpot memiliki fungsi untuk mengeluarkan asap yang tertimbun di dalam mesin mobil.
ADVERTISEMENT
Mesin dianalogikan sebagai manusia yang memupuk emosi negatif di dalam diri dan knalpot merupakan berbagai cara, seperti agama, seni, dan ideologi untuk menyalurkan emosi negatif tersebut. Teori ini memberikan kesempatan bagi manusia untuk mengeluarkan sifat agresif yang dimiliki dengan cara yang tidak merugikan pihak mana pun.
Apa Itu Daily Vlog?
Keberadaan media sosial yang memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan manusia memiliki banyak konten menarik di dalamnya. Daily Vlog atau vlog keseharian merupakan jenis dari beberapa video blog yang dijadikan konten.
Keberadaan daily vlog ini biasanya dapat ditemukan di platform Youtube, namun sekarang, banyak pembuat konten yang mengunggah daily vlog di media sosial Tik Tok dan Instagram melalui akun pribadinya. Video blog ini berisikan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh pembuat konten yang diringkas ke dalam beberapa menit.
ADVERTISEMENT
Biasanya, konten ini memuat perjalanan yang dilakukan seharian penuh hingga menceritakan pengalaman menarik dari seorang pembuat konten. Berbeda dengan konten yang terdapat di blog, vlog mengandalkan kemampuan berbahasa lisan untuk menceritakan pengalaman yang sedang dialami.
Daily Vlog Sebagai Salah Satu Katarsis?
Katarsis yang umum direkomendasikan oleh para psikolog adalah kegiatan jurnalisme. Pasien yang mengalami emosi negatif yang menumpuk diminta untuk menuliskan segala keluh kesahnya ke dalam bentuk tulisan. Tetapi, menulis tentunya bukan cara yang tepat untuk sebagian orang.
Kegiatan menulis dapat menjadi aktivitas menyita waktu dan menyulitkan. Eksistensi daily vlog di media sosial dapat diindikasikan sebagai salah satu bentuk katarsis. Meskipun tidak terdapat penegasan bahwa daily vlog yang dapat ditemukan di media sosial merupakan katarsis, tetapi apa yang dimuat di dalam daily vlog dapat menjadi salah satu bentuk katarsis.
ADVERTISEMENT
Arief Muhammad, salah satu pembuat konten vlog yang terkenal di Indonesia, dilansir dari CNN Indonesia (Maulana dan Fajrina, 2016) mengaku bahwa vlog yang pertama kali diunggah merupakan dokumentasi persiapan pernikahannya.
Tetapi, unggahan tersebut ternyata diminati oleh banyak masyarakat sehingga dia mulai mengunggah konten secara rutin. Arief mengaku bahwa membuat konten vlog merupakan hal pribadi, maka dari itu diperlukan persiapan matang dalam membuat daily vlog sehingga tidak terlalu menyinggung kehidupan pribadinya.
Bagi pembuat konten yang sudah memiliki nama yang besar, daily vlog malah dapat menjadi sebuah bumerang. Jika alasan awalnya untuk mengeluarkan emosi negatif yang mereka miliki dan ternyata unggahan menyita perhatian banyak masyarakat, konten daily vlog malah akan menjadi sebuah beban bagi pembuat konten.
ADVERTISEMENT
Alih-alih mengeluarkan emosi negatif, pembuat konten malah akan memupuk emosi negatif dikarenakan konten unggahannya. Dengan begitu, daily vlog yang terdapat di media sosial merupakan konten dengan alasan materi dan budaya populer melainkan alternatif katarsis.
Katarsis menjadi salah satu cara di dalam dunia psikologi untuk mengeluarkan emosi negatif dan sifat agresif yang dimiliki manusia dengan cara yang tidak merugikan pihak mana pun. Konten daily vlog yang mengandalkan bahasa secara lisan dapat menjadi alternatif katarsis dibandingkan dengan menulis.
Hal tersebut dikarenakan tidak semua orang memiliki kemampuan menulis. Tetapi, konten daily vlog yang diunggah oleh pembuat konten yang sudah memiliki nama yang besar di masyarakat tidak dapat menjadikan daily vlog sebagai alternatif katarsis. Oleh karena itu, daily vlog untuk katarsis lebih baik menjadi konsumsi pribadi dan tidak diberikan kepada masyarakat luas.
ADVERTISEMENT