Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Shared Psychotic Disorder Menjadi Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres
9 Desember 2022 9:50 WIB
Tulisan dari Muhamad Bintang Hermawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia digemparkan dengan pemberitaan tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Timur pada 11 November 2022. Saat pertama kali berita dipublikasikan, sudah banyak spekulasi dan teori yang diberikan oleh masyarakat mengenai penyebab kematian satu keluarga ini. Saat penemuan keempat anggota keluarga di rumah, hasil autopsi menunjukkan bahwa keadaan lambung jenazah kosong dan kulit yang kering karena dehidrasi. Spekulasi yang paling pertama disebutkan dalam penemuan empat anggota keluarga ini merupakan seluruh anggota yang meninggal akibat kelaparan. Spekulasi penyebab yang pertama kali dipublikasikan oleh pihak kepolisian tersebut mengundang banyak komentar masyarakat khususnya di media sosial. Dengan kondisi rumah yang dapat dibilang mewah, masyarakat percaya bahwa akibat kematian keluarga tersebut bukan kelaparan. Dari situ, masyarakat mulai mengembangkan spekulasi dan teori baru mengenai apa penyebab meninggalnya seluruh anggota keluarga yang dikaitkan dengan temuan-temuan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mulai dari teori adanya kaitan dengan sekte sesat, pembunuhan, hingga kondisi finansial dikemukakan oleh masyarakat. Dalam pandangan psikologi kasus ini menjadi hal yang menarik untuk dibahas.
ADVERTISEMENT
Kronologi dan Fakta Penemuan Jenazah
Dilansir dari Tim TvOne, satu keluarga ditemukan tewas di rumahnya yang berada di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. Keempat anggota keluarga tersebut terdiri dari Ayah, Rudyanto Gunawan usia 71 tahun, Ibu, K. Margaretha usia 58 tahun, Anak, Dian usia 40 tahun, dan Paman, Budyanto Gunawan usia 69 tahun. Dalam penemuan jasad tersebut ditemukan banyak kejanggalan. Kejanggalan pertama yang merupakan keempat jenazah ditemukan pada tiap ruangan berbeda di dalam rumah. Kejanggalan kedua merupakan waktu meninggal setiap anggota keluarga berbeda-beda. Kejanggalan ketiga merupakan ditemukannya mangkuk yang berisi kapur barus. Dan kejanggalan terakhir merupakan penemuan terbaru merupakan saksi dari pegawai koperasi simpan pinjam yang mengaku bahwa dia melihat dengan mata kepalanya sendiri mayat dari sang Ibu, K. Margaretha sejak bulan Mei 2022.
ADVERTISEMENT
Penyebab kematian yang dipublikasikan oleh pihak kepolisian yang menyatakan bahwa mereka kelaparan ditolak mentah-mentah oleh masyarakat. Hal tersebut dikarenakan kondisi rumah yang mewah serta aset yang dimiliki keluarga tersebut. Adapun kesaksian yang diberikan oleh anaknya yang lain dari keluarga tersebut, menyebutkan bahwa tidak ada masalah finansial yang dialami oleh keluarga tersebut. Melihat seluruh kejanggalan dan bukti yang ada, keluarga ini mungkin saja mengalami Shared Psychotic Disorder (SPD) semasa hidupnya. Hal tersebut didukung dengan kematian seluruh anggota keluarga di tempat yang sama dengan waktu yang berdekatan. Selain itu, hubungan keluarga dengan anaknya yang lain juga diketahui tidak terlalu baik sehingga sudah kehilangan kontak selama kurang lebih lima tahun lamanya.
Shared Psychotic Disorder
ADVERTISEMENT
Saif dan Khalili (2022) di dalam artikelnya yang berjudul Shared Psychotic Disorder dimuat di website “National Library of Medicine” menjelaskan bahwa SPD atau folie à deux merupakan keadaan gangguan psikologis langka ketika seseorang memberikan pikiran delusional kepada orang lain. Biasanya, gangguan ini akan dirasakan oleh dua orang, tetapi dalam beberapa kasus SPD dapat memengaruhi satu kelompok besar. Tak jarang pula kasus ini dapat menyerang satu keluarga dan disebut dengan folie à famille. Terdapat beberapa jenis gangguan di dalam SPD, yaitu:
1) imposed psychosis, dalam kasus ini seseorang akan memengaruhi pemikiran delisionalnya kepada orang lain yang baru ditemui. Biasanya jenis ini akan hilang beberapa hari setelah mereka berpisah.
2) simultaneous psychosis, dalam kasus ini pemikiran delusional akan dikembangkan secara bersamaan oleh sekelompok individu. Biasanya, kondisi ini merupakan faktor genetik yang dapat memengaruhi saudara.
ADVERTISEMENT
3) communicated psychosis, kasus ini serupa dengan imposed psychosis, namun di dalam gangguan ini seseorang akan mengalami hubungan yang cukup lama terlebih dahulu. Kemudian, pemikiran delusional tetap akan dimiliki walau individu tersebut terpisah.
4) induced psychosis, gangguan ini merupakan seseorang yang sudah memiliki pemikiran delusional yang kemudian dipengaruhi kembali oleh orang lain dengan gangguan yang sama.
Mengapa SPD Menjadi Penyebab Kematian Satu Keluarga
Gangguan SPD dapat menjadi alasan di balik kematian satu keluarga di Kalideres tersebut. Spekulasi pertama merupakan sang anak, Dian, yang memiliki gangguan SPD. Pemikiran delusional yang dimilikinya diberikan kepada anggota keluarga lainnya yang memiliki umur lanjut usia. Pemikiran delusional yang dimiliki Dian akhirnya diterima oleh seluruh anggota keluarga sehingga melakukan hal serupa yang dilakukan oleh Dian. Dengan keadaan yang lanjut usia, menunjukkan bahwa kondisi tubuh yang sudah renta menjadikan beberapa anggota keluarga meninggal terlebih dahulu daripada Dian. Entah pemikiran delusional apa yang dipengaruhi oleh Dian kepada keluarganya sehingga berujung pada kematian.
ADVERTISEMENT
Kematian empat anggota keluarga di Kalideres menuai beberapa persepsi dan teori dari masyarakat Indonesia. Dengan berbagai bukti yang ada, masyarakat mengembangkan teori baik yang masuk akal hingga teori yang gila. Beberapa penemuan yang ditemukan di TKP dapat membuktikan bisa saja bahwa keluarga ini mengalami Shared Psychotic Disorder. Keadaan ini merupakan gangguan jiwa pemikiran delusional yang dimiliki individu yang dapat memengaruhi individu lain hingga kelompok besar. Dalam kasus ini, keluarga mengalami folie à famille. Spekulasi dapat berupa salah satu anggota keluarga yang sudah mengalami gangguan psikologi berupa pemikiran delusional dan memengaruhi anggota keluarga lainnya sehingga menyebabkan kematian. Teori ini merupakan salah satu spekulasi dalam sisi psikologi dari banyaknya spekulasi yang beredar di masyarakat.
ADVERTISEMENT