Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
KKNT Inovasi IPB di Jatipurno Olah Limbah Rumah Tangga dan Kelola Kandang Ternak
25 Juli 2024 0:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhamad Husni Tamami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sampah merupakan permasalahan krusial yang tidak lagi hanya sekedar menyangkut permasalahan lingkungan namun juga sosial. Masalah sampah ini kerap kali mengganggu pemandangan hingga dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, sampah juga meresahkan masyarakat karena menimbulkan aroma tidak sedap terutama yang disebabkan oleh sampah organik.
ADVERTISEMENT
Mengatasi permasalahan sampah diperlukan penanganan dari sumbernya yaitu, rumah tangga. Pengelolaan sampah organik di tingkat rumah tangga merupakan salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh masyarakat.
Kelurahan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu daerah yang berusaha mencari solusi untuk mengatasi sampah organik. Potensi pengolahan limbah organik di Kelurahan Jatipurno tergolong besar, mengingat banyaknya limbah organik yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga, pertanian, dan peternakan.
Termotivasi dari permasalahan tersebut, Kelompok KKN-T Inovasi IPB WONOGIRIKAB04 di Kelurahan Jatipurno berupaya memberikan kontribusi nyata dengan memperkenalkan jaring kompos di Kelurahan Jatipurno sebagai salah satu alternatif pengolahan sampah organik. Melalui metode yang sederhana, hasil dari pengomposan akan memberikan banyak manfaat untuk pertanian dengan cara yang ramah lingkungan.
Kegiatan jaring kompos ini dilakukan dengan cara sosialisasi dan praktik secara langsung. Sosialisasi pertama diberikan kepada ibu-ibu PKK. Dalam sosialisasi ini dijelaskan pentingnya pengelolaan sampah organik terutama limbah rumah tangga sekaligus memperkenalkan jaring kompos sebagai alat yang sederhana namun efektif untuk pengelolaan sampah organik.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang diadakan pada Kamis, 4 Juli 2024 ini disambut dengan antusias oleh semua ibu-ibu PKK. Selain kepada Ibu-Ibu PKK, mahasiswa KKNT juga melakukan sosialisasi kepada kelompok peternak di Kelurahan Jatipurno pada hari Kamis, 11 Juli 2024 selama 2 jam dimulai dari pukul 14.00-16.00 WIB.
Tidak hanya tentang pengolahan limbah, pada kegiatan ini juga diberikan sosialisasi tentang manajemen pakan dan kandang yang baik serta pencegahan penyakit pada hewan ternak.
Materi pertama yang disampaikan adalah manajemen pakan ternak, meliputi manfaat dan pentingnya manajemen pakan, kebutuhan nutrisi ternak, jenis-jenis pakan, hingga penyimpanan pakan yang baik.
Materi selanjutnya adalah tentang manajemen kandang dan pencegahan penyakit. Materi-materi tersebut diberikan karena masyarakat peternak masih awam tentang pengelolaan ternak mereka, sehingga mereka sangat antusias dan semangat untuk belajar guna menambah wawasan.
ADVERTISEMENT
Terakhir, disampaikan juga terkait pengelolaan kotoran hewan yang dilakukan dengan cara memanfaatkannya menjadi kompos. Seluruh rangkaian acara ditanggapi dengan baik oleh audiens dalam sesi tanya jawab.
Di samping melakukan sosialisasi, program jaring kompos juga dipraktekkan secara langsung di salah satu rumah warga. Kegiatan praktik jaring kompos juga dilakukan di SDN 2 Jatipurno pada hari Rabu, 23 Juli 2024. Hal ini dilakukan untuk mengedukasi dan memperkenalkan kepada anak-anak pentingnya mengolah sampah dan memanfaatkannya dengan baik agar mereka bisa belajar sejak dini.
Sebagai output dari kegiatan ini, Kelompok KKN-T Inovasi IPB WONOGIRIKAB04 yang berada di Kelurahan Jatipurno menyusun handbook yang berisi panduan lengkap tentang cara pembuatan dan penggunaan jaring kompos.
ADVERTISEMENT
Sebagai tambahan, handbook yang disusun juga memuat tentang manajemen pakan dan kandang serta pencegahan penyakit untuk kelompok peternak. Handbook ini dibagikan kepada mitra sebagai pegangan yang dapat mereka baca ulang dan praktikkan secara mandiri.
Melalui program ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk pengelolaan sampah organik di tingkat rumah tangga. Selain itu, kelompok peternak juga diharapkan memiliki pengetahuan baru tentang manajemen yang baik untuk ternak mereka.
Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan limbah organik menjadi kompos yang berguna sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka melalui praktik pertanian dan peternakan yang berkelanjutan.