Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswa IPB Ciptakan Pestisida Nabati Ramah Lingkungan Berbasis Tanaman Lokal
28 Agustus 2022 6:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Muhamad Husni Tamami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mira Nadhira, Sindi Pramanik Maharani, Fetti Andriyani Kurniya Ningsih, Naila Mazidah, dan Fatimma Adz-Zahra yang tergabung dalam satu kelompok tim PKM-K IPB dan di bawah binbingan Ibu Lia Nurulalia, S.P, M.Si. menghadirkan inovasi pestisida nabati yang ramah lingkungan dengan mengangkat potensi tanaman lokal, yaitu mengkudu dan lerak.
ADVERTISEMENT
Pestisida nabati merupakan salah satu jenis pestisida yang mengandung bahan aktif dari tumbuhan ataupun bahan organik lainnya untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman.
“Penggunaan pestisida sintetis dengan dosis berlebih yang banyak dipraktikkan petani berpotensi menyebabkan menurunnya produktivitas lahan di Indonesia. Permasalahan ini memicu kami, sebagai mahasiswa pertanian, untuk berkontribusi menanggulanginya dengan cara membuat substitusi produk pestisida sintetis tersebut, yaitu pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan,” tutur Tim Lenosid.
Pestisida nabati berbahan dasar mengkudu dan lerak yang dinamakan Pestisida Lenosid ini merupakan salah satu inovasi yang lahir dari kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa subbidang Kewirausahaan atau PKM-K. Kegiatan PKM merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa). Tahun ini, tim PKM Pestisida Lenosid bersama ke-63 tim lainnya maju mewakili IPB di ajang PKM 2022.
“Dalam mengikuti kegiatan PKM ini, kami melakukan studi literatur mengenai tanaman lokal apa saja yang memiliki kandungan bahan aktif yang berpotensi sebagai pestisida. Dari informasi yang didapatkan, kami mencoba untuk memadukan dua komoditas tanaman lokal, yaitu mengkudu dan lerak dan mengolahnya menjadi produk pestisida nabati, yang tentunya dengan melakukan serangkaian percobaan dan pengujian di dalamnya,”kata Mira Nadhira.
ADVERTISEMENT
Mengkudu merupakan salah satu tanaman lokal yang dikenal memiliki aroma khas yang berpotensi sebagai zat repellent bagi hama karena mengandung asam kaproat. Adapun lerak yang pada umumnya dimanfaatkan sebagai sabun memiliki kandungan saponin yang tinggi yang berpotensi sebagai perekat alami untuk bahan tambahan pada formulasi pestisida. Selain itu, kedua tanaman ini memiliki berbagai kandungan bahan aktif lain yang dinilai efektif untuk dijadikan sebagai pestisida.
“Saat ini, kami mengeluarkan dua jenis produk pestisida nabati, yaitu Lenosid Ekstrak Murni dan Lenosid Siap Pakai, keduanya sudah dapat dipesan melalui platform e-commerce," pungkasnya.