Tim PKM-PM IPB Gelar ToT di LPKA Kelas II Jakarta, Ini yang Dibahas

Muhamad Husni Tamami
Manusia yang suka berkelana.
Konten dari Pengguna
8 Oktober 2023 20:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Husni Tamami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tim PKM-PM IPB Gelar ToT di LPKA Kelas II Jakarta, Ini yang Dibahas
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Save the Andikpas hadir sebagai aktualisasi peran mahasiswa dalam mewujudkan tridarma perguruan tinggi melalui Pengabdian Masyarakat yang diterapkan di LPKA Kelas II Jakarta. Program inovatif tersebut merupakan aktualisasi gagasan kreatif dari empat mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang tergabung dalam tim Pekan Kreatif Mahasiswa (PKM). Save the Andikpas berfokus pada penanaman pendidikan melaui Technical and Vocational Education Training (TVET) berbasis fishpreneurship sebagai upaya pembentukan orientasi masa depan anak.
ADVERTISEMENT
Program Save the Andikpas memiliki fokus dalam membersamai dan menanamkan keterampilan kepada Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas). Program ini sebagai sebuah harapan dan upaya untuk menciptakan orientasi masa depan anak yang lebih baik, terkhususnya anak pelaku tindak kasus pencurian pasca masa binaan dari LPKA. Oleh karena itu, Tim menginisiasikan pelaksanaan Training of Trainer (ToT) yang bertujuan mengedukasi, memberi pemahaman, dan pelatihan lebih lanjut kepada para pembina dan Andikpas terkait program berlandaskan TVET.
Pelaksanaan ToT pada tanggal 31 Juli 2023, mendapat respon positif dari para pembina dan Andikpas. Rangkaian acara ToT meliputi pelatihan terkait sistem pendidikan TVET, strategi aktualisasi fishpreneurship terhadap Andikpas, gambaran pelaksanaan setiap subprogram, dan diskusi interaktif dengan Andikpas.
Pada tahap awal, ketua Tim Save the Andikpas yaitu Wirayudha Erlangga memberikan penjelasan terkait profil dan tujuan program. Kemudian, dilanjutkan pelatihan terkait konsep TVET. Bahwasanya TVET bukan hanya sebuah media untuk mencapai tujuan pelaksanaan program. Ketua Tim menjelaskan esensi TVET sebagai landasan pendidikan untuk pembentukan kualitas dan pembekalan keterampilan kepada Andikpas di LPKA Kelas II Jakarta. Bahwasanya Andikpas berhak dan membutuhkan hal tersebut untuk kehidupan pasca masa masa binaan, terkhususnya dalam pembentukan orientasi masa depan.
ADVERTISEMENT
Penyampaian materi dilakukan dengan pendekatan psikologis kepada Andikpas dan merenungi bersama akan esensi berpikir, berempati, dan bertindak. Andikpas juga diajak merenungi akan masa depan yang mereka inginkan, melalui media audio dan visual. Menetapkan pilihan yang harus mereka lakukan terhadap diri sendiri dan lingkungan. Menjadi sebuah refleksi diri untuk menetapkan orientasi masa depan Andikpas dan mencegah pengulangan Andikpas masuk ke dalam LPKA.
Wirayudha Erlangga selaku ketua Tim, memberikan beberapa pertanyaan interaktif untuk mengukur esensi berpikir, berempati, dan bertindak Andikpas dalam menanggapi suatu masalah. Layaknya sebuah proses transfer energi, Andikpas mulai terbuka terkait pola pandangnya ketika menghadapi suatu masalah. Hingga rangkaian acara masuk kedalam tahap pemaparan mengenai subprogram Save the Andikpas, yaitu Clarias Budaya dan Clarias lestari.
ADVERTISEMENT
Sebagai tahap akhir, Tim membersamai Andikpas dalam sesi Focus Group Discussion (FGD). FGD menjadi wadah bagi Andikpas dalam mengutarakan seluruh keinginan dan latihan dalam memecahkan suatu masalah secara berkelompok. Tanpa disadari, FGD menjadi media pendekatan Tim dan sesama Andikpas untuk saling memahami. Seketika terenyuh ketika beberapa Andikpas melakukan penjabaran dari “hati ke hati” tentang perasaan dan impiannya ketika kelak menjalani pasca kehidupan lapas. Bahkan, mereka mengungkapkan kegembiraan dan antusiasnya terhadap program Tim Save the Andikpas. Salah seorang Andikpas menuturkan “Kakak, nanti sering-sering kesini ya. Aku sudah tidak sabar ingin menanam kangkung dan memelihara lele, terus hasilnya nanti kita makan bersama ya kak.”
ToT bukan hanya sebuah pelatihan maupun pengenalan program Save the Andikpas. Namun, ToT merupakan media pendekatan psikologis untuk saling memahami dan media penyaluran energi, sehingga diharapkan mampu menunjang kenyamanan Andikpas selama keberlangsungan program. Selain itu, ToT menjadi sebuah saluran Tim untuk lebih mengenal karakteristik para Andikpas.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan ToT mendapatkan tanggapan positif dari Andikpas dan para pembina LPKA. Bahkan para Andikpas sangat antusias untuk melaksanakan program Save the Andikpas secara langsung di lapangan. Diharapkan antusias Andikpas akan selaras dengan ketercapaian program untuk menanamkan pendidikan TVET berbasis fishpreneurship bagi Andikpas.