Konten dari Pengguna

Mentalitas Kepiting! Jangan Miliki Mentalitas Seperti Itu

Muhamad Ihsanul Faadil
Mahasiswa dengan asal kampus UNJ dengan fokus di bidang Manajemen Pendidikan. seorang pembelajar Lifelong-Learnner, Learning and Development Enthusiast, Writer and Podcaster, Co - Founder Eduffold.id and Peradaban Cendikia Unggul Foundation
2 Oktober 2022 22:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Ihsanul Faadil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokument Penulis.
zoom-in-whitePerbesar
Dokument Penulis.
ADVERTISEMENT
Pernahkan kamu melihat puluhan atau bahkan ratusan kepiting dalam suatu ember besar, kemudian terdapat beberapa kepiting yang mencoba menarik ataupun menghambat pergerakan kepiting lainnya yang ingin mencoba untuk keluar dari ember besar itu?
ADVERTISEMENT
Jika iyaa, berarti kamu sudah melihat suatu fenomena yang dinamakan, “Crab Mentality”.
Lalu, apa Crab Mentality itu? Secara harfiah, Crab Mentality adalah suatu mentalitas yang terdapat pada makhluk hidup kepiting (suka menarik dan menyapit). Kalau pembaca dapat memahami kasus di atas (kepiting dalam ember), pasti kalian tahu dan paham atas makna dari mentalitas kepiting itu.
Kalau bicara secara istilah, mentalitas kepiting adalah suatu kepribadian yang ditandai dengan adanya sikap ketidaksukaan makhluk hidup kepada makhluk hidup lainnya yang ingin mencapai atau mendapatkan suatu hal (mencapai goals).
Misalkan di dalam kehidupan nyata ini, crab mentality adalah suatu bentuk keadaan atau cara berfikir seseorang untuk memperhambat gerakan orang lain untuk mencapai kesuksesan atau berusaha untuk keluar dari zona nyaman.
ADVERTISEMENT
Memiliki mentalitas seperti itu tentunya tidak baik, karena itu suatu kepribadian buruk yang harus dihindari dan itu akan menjadi sebagai “senjata” ketertinggalan dan kegagalan bagi seseorang yg memiliki mentalitas seperti itu.
Orang yang memiliki mentalitas seperti ini, memiliki prinsip “If I can’t have it, neither can you”. Banyak penyebab yang ditimbulkan dari mentalitas itu. Faktor terbesar adalah ketidakinginan seseorang melihat keberhasilan dari orang lain ataupun ia tidak suka ketika orang lain keluar dari zona nyaman. Selain itu, penyebab lainnya adalah ketika seseorang tidak senang jika teman atau orang yang dikenal mendapatkan suatu prestasi yang baik dan bisa unggul dibanding orang yang bermental tersebut.
Ciri-ciri dari orang yang memiliki mentalitas kepiting, seperti:
ADVERTISEMENT
1. sering menyalahkan orang lain daripada menolong
2. mereka panik dan gelisah jika orang lain senang atau berkembang (sukses), bisa juga mengalami cemburu
3. menganggap teman sebagai kompetitor
4. mereka banyak menghabiskan waktu untuk berbicara keburukan orang lain, dibanding mencari solusi
Untuk cara menghadapi atau menyikapi orang-orang yang punya mentalitas seperti itu adalah sebagai berikut:
1. Pahami apa itu crab mentality
Kalau kita sudah paham dan mengetahui ciri² dari mentalitas seperti itu apa, maka kita akan lebih mudah mengidentifikasi dan menganalisis orang² yang bisa kita jadikan sahabat atau lingkungan yang positif agar diri kita terus bisa berkembang,
2. Terima pertemanan, jangan musuhi, dan kasih paham
Orang-orang yang memiliki mentalitas layak kepiting, perlu dirangkul dan dirubah paradigmanya bahwa setiap insan perlu melakukan perubahan. Untuk melakukan perubahan tersebut pastinya perlu dorongan dan motivasi tinggi, satu diantara sumbernya adalah bantuan dan dorongan dari teman, sahabat, orang tua, dan sebagainya. Oleh sebab itu, kita perlu kasih paham ke orang-orang yg memiliki mentalitias kepiting agar mereka bisa opem minded terhadap perubahan.
ADVERTISEMENT
3. Jauhi teman yang memiliki mentalitas seperti itu
Ini adalah cara terakhir jika meraka yang memiliki mentalitas kepiting tidak dapat memahami artinya perjuangan atau kebersamaan dalam menggapai kesuksesaan (pertemanan). Kita perlu menjauhi orang tersebut, namun jangan sampai dibenci, cukup jauhi saja. Hal tersebut bisa dilakukan agar orang tersebut tidak mengganggu rencana kita untuk menggapai kesuksesan.