Konten dari Pengguna

Pelatihan Pengembangan Karyawan Keuangan untuk Efektifitas dan Efisien

Muhamad Iqbal
Mahasiswa Prodi Manajemen, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
31 Oktober 2024 15:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Iqbal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sebagai organisasi besar yang tersebar di seluruh Indonesia, memiliki tantangan yang unik dalam mengelola keuangan. Organisasi ini bertanggung jawab untuk mengelola dana yang berasal dari berbagai sumber, termasuk donasi, dana internal, dan hasil usaha. Pengelolaan dana tersebut menjadi krusial untuk mendukung berbagai program sosial, pendidikan, dan keagamaan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi Muhammadiyah adalah integrasi data keuangan dari berbagai cabang yang tersebar luas, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung proses pencatatan dan pelaporan yang efisien.
ADVERTISEMENT
Pimpinan Pusat Muhammadiyah memiliki ratusan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap cabang memiliki pencatatan keuangannya sendiri, yang kemudian harus dikumpulkan dan dilaporkan ke pusat. Sistem pencatatan yang tidak terintegrasi menyebabkan banyak data keuangan menjadi tidak sinkron atau terlambat diterima, yang mengakibatkan kesulitan dalam penyusunan laporan keuangan yang cepat dan akurat. Proses konsolidasi manual dari setiap cabang menimbulkan risiko kesalahan pencatatan dan memakan banyak waktu, sehingga informasi keuangan yang diterima sering kali sudah usang.
Sumber: Freepik.com (Ilustrasi teknologi digital)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Freepik.com (Ilustrasi teknologi digital)
Penggunaan teknologi digital memang sudah mulai diinisiasi, namun tanpa sistem yang benar-benar terpusat dan terintegrasi, pencatatan keuangan di setiap cabang masih sulit dipadukan dengan data pusat. Selain itu, perbedaan infrastruktur dan konektivitas internet antar daerah juga menjadi hambatan besar dalam menciptakan sistem keuangan yang terintegrasi.
ADVERTISEMENT
Selain integrasi data, pengembangan SDM menjadi tantangan utama dalam pengelolaan keuangan. Penggunaan teknologi akuntansi dan digital yang efektif membutuhkan SDM yang kompeten dan terlatih. Pada kenyataannya, banyak staf keuangan di Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang belum terbiasa menggunakan perangkat lunak akuntansi, dan hal ini berdampak pada kecepatan dan keakuratan laporan keuangan. Kurangnya pelatihan yang berkelanjutan dan terbatasnya akses ke kursus atau workshop terkait teknologi keuangan menyebabkan keterlambatan dalam adopsi sistem digital di seluruh lini organisasi.
Sumber: Freepik.com (Ilustrasi pengembangan SDM)
Pengembangan SDM yang lebih baik melalui pelatihan yang berfokus pada penggunaan perangkat lunak keuangan, pemahaman dasar-dasar akuntansi, dan pentingnya menjaga akurasi data sangat diperlukan. Selain itu, pembinaan terkait pentingnya tata kelola keuangan yang transparan dan efektif akan meningkatkan kualitas pelaporan, mengurangi kesalahan pencatatan, dan meningkatkan efisiensi.
ADVERTISEMENT
Salah satu nilai penting dalam organisasi besar seperti Muhammadiyah adalah menjaga transparansi dalam pengelolaan dana. Transparansi tidak hanya membangun kepercayaan di antara para anggotanya, tetapi juga memastikan bahwa dana yang diterima digunakan dengan cara yang sesuai dan tepat. Proses pengelolaan yang belum sepenuhnya digital membuat transparansi sulit untuk diwujudkan, karena verifikasi data dan pelaporan keuangan seringkali membutuhkan banyak waktu dan langkah yang rumit.
Sumber: Freepik.com (Ilustrasi Standar Operational Prosedur)
Pengembangan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang lebih rinci dalam pencatatan keuangan, serta pengembangan sistem audit yang terjadwal, dapat membantu meningkatkan transparansi di seluruh cabang. Namun, tanpa SDM yang mampu melaksanakan standar tersebut dengan disiplin, tantangan ini masih akan tetap ada.
Kesimpulan dan Saran
Masalah pengelolaan keuangan di Pimpinan Pusat Muhammadiyah bukan hanya terkait dengan penggunaan aplikasi berbasis cloud, tetapi lebih luas pada integrasi data antar-cabang, pengembangan SDM, dan tata kelola yang efektif. Dengan menghadapi tantangan ini, Muhammadiyah dapat mengambil beberapa langkah perbaikan, antara lain:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan penerapan sistem yang lebih terintegrasi dan pengembangan kapasitas SDM yang lebih baik, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan keuangannya, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi kemajuan organisasi serta pelayanan kepada masyarakat.
Nama: Muhamad Iqbal
NIM: 20220410552
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta