4 Program Sandi yang Muncul Usai Pilgub

8 Mei 2017 12:15 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anies -Sandi di Rumah Kertanegara. (Foto: Antara/Dedi Wijaya)
Pemungutan suara Pilgub DKI telah usai dan menghasilkan Anies-Sandi sebagai pemenang setelah melawan Ahok-Djarot. Masyarakat lalu mengingatkan soal janji-janji Anies-Sandi selama masa kampanye, yang direspons mereka dengan menunggu pelantikan Oktober 2017.
ADVERTISEMENT
Sambil menunggu pelantikan, sang cawagub terpilih, Sandiaga Uno, mewacanakan beberapa janji baru yang bahkan mungkin belum dibahas rinci dengan Anies Baswedan. Saat Sandi bicara program baru, Anies justru irit bicara. (Baca juga: Anies Kini Ogah Bicara soal Program Kerja)
Anies dan Sandi dalam Milad PKS ke-19 (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Berikut 4 janji dari Sandiaga yang muncul setelah Pilgub DKI selesai, dihimpun kumparan (kumparan.com) Senin (8/7):
1. Lari ke Kantor
Program ini dilontarkan Sandi usai acara tasyakuran bersama tim relawan Komunitas Medis Peduli di Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin. Idenya sederhana, PNS Pemprov DKI akan diminta lari pagi ke kantor untuk membiasakan pola hidup sehat.
"Kan saya setiap hari Selasa Jumat (lari). Nanti kita pilih satu hari sebagai hari lari ke kantor," ucap Sandi, Minggu (8/5). (Baca juga: PNS DKI, Siap-Siap Sehatkan Diri dengan Program Lari ke Kantor)
ADVERTISEMENT
Sandiaga Uno ikut acara Jakarta Berlari. (Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan)
Nantinya akan dirotasi dinas mana yang kebagian program lari, jadi tidak setiap hari dan tidak sekaligus semua lari tiap pagi ke kantor. Sandi menyebut program ini juga upaya pendekatan kepada warga.
"Sambil melihat bagaimana Jakarta itu harus kita perbaiki seperti pendestriannya, tempat penyebrangannya, orangnya. Kita akan lihat PKL yang bisa kita bisa gunakan OK OCE," ujar Sandi.
2. Kartu Jakarta Jomblo (KJJ)
Kartu ini digagas Sandi sebagai variasi dari model kartu sakti Jakarta lainnya. Isu jomblo digunakan Sandi sejak merespons video yang dibuat oleh opini.id yang meminta perhatian pemerintah bagi kaum jomblo Ibu kota.
"KJJ itu waktu di penghujung akhir di kampanye kami gunakan sebagai salah satu varian untuk menggabungkan program utama kita, OK-OCE dan rumah DP 0 rupiah," kata Sandi usai menghadiri tasyakuran Aisyah di Mesjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Senin (1/5).
ADVERTISEMENT
You are not alone. (Foto: Sattwika Duhita/kumparan)
Sandi terinspirasi dari program di Singapura, Social Developmetn Network (SDN) yang memfasilitasi para jomblo untuk mencari pasangan. Namun Sandi menerapkannya dalam kartu untuk mengakses program seperti DP Rp 0 dan OK OCE.
Belum ada penjelasan rinci soal manfaat KJJ ini dan teknis realisasi programnya, karena baru sebatas wacana yang dilemparkan Sandi. Tepatnya program ini baru sekedar menurunkan segmen dari program Anies-Sandi yang sudah ada. (Baca juga: Membandingkan Program untuk Jomblo dari Ridwan Kamil dan Anies-Sandi)
3. Pojok Taaruf
Pojok Ta'aruf masih bagian dari program untuk warga jomblo Ibu Kota. Ta'aruf (bahasa Arab) memiliki arti perkenalan dalam bahasa Indonesia. Berbeda tipis dengan KJJ, pojok ta'aruf lebih kepada upaya agar para jomblo mendapatkan pasangan.
ADVERTISEMENT
Program ini akan direalisasikan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang jumlahnya sudah 100 lebih di Jakarta. (Baca juga: Ahok: Bebas Saja Anies-Sandi Mau Bikin Pojok Ta'aruf di RPTRA)
"RPTRA mungkin nanti bisa difasilitasi, ada pojok taaruf, jadi mungkin yang mau ta'aruf bisa bergabung di RPTRA. Dan ini kita fasilitasi dengan bungkusan yang sangat menarik untuk anak-anak muda," kata Sandiaga Uno di GOR Otista, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (2/5).
Kenampakan Kalijodo Skatepark dari udara. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Sandi belum merinci bagaimana program ini akan direalisasikan. Soal apakah ada ruang khusus, pengawasannya bagaimana, dan lainnya karena masih sebatas wacana. (Baca juga: Ahok: Mau Jomblo Atau Enggak, Warga Jakarta Bahagia)
4. Program DP Rp 0 untuk Buruh
ADVERTISEMENT
Program ini masih menjadi bagian dari program DP nol rupiah, namun membangun segmen untuk buruh. Ide ini dilontarkan Sandi saat peringatan hari buruh pada 1 Mei lalu.
Rumah susun (rusun). (Foto: Aria Pradana/kumparan)
"Rumah dengan DP nol rupiah ini, nanti akan kita buka kesempatan ini untuk para buruh. Mungkin bisa dikhususkan rumah DP 0 rupiah itu dekat dengan kawasan-kawasan mereka bekerja," kata Sandi usai menghadiri tasyakuran di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Senin (1/5).
Bagaimana menurutmu program tersebut?