Anggota TNI Terluka Kena Celurit Remaja yang SOTR di Kemayoran

18 Juni 2017 18:39 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sahur on the road (SOTR) (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sahur on the road (SOTR) (Foto: Sari Kusuma Dewi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada keterangan versi lain dari peristiwa pengemudi mobil yang lawan arus, dan menabrak warga hingga meninggal di Kemayoran malam tadi. Salah seorang saksi menyebut ada anggota TNI yang lebih dulu kena tusuk para remaja yang sedang Sahur on The Road (SOTR), sebelum peristiwa pengemudi mobil tabrak warga.
ADVERTISEMENT
Kapolrestro Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Seto, Minggu (18/6), menjelaskan informasi itu didapat dari salah seorang saksi bernama Muhammad Zaenudin Nagara, anggota TNI di Kolinlamil Tanjung Priuk.
Peristiwa berawal pada pukul 23.47 WIB saat Zaenudin bersama 5 orang rekannnya yang salah satunya bernama Fery, sedang nongkrong di belakang ondel-ondel di Kemayoran.
Patung ondel-ondel Kemayoran (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patung ondel-ondel Kemayoran (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
"Saat saksi (Zaenudin) sedang ngopi-ngopi, tiba-tiba ada kelompok remaja sahur on the road menggunakan motor menghampiri berteriak kasar. Saksi tidak terima atas teriakan tersebut," ucap Kombes Suyudi Ario Setio.
Kemudian datang anggota TNI bernama Prada Ananda menghampiri remaja yang sahur on the road, dan menanyakan maksud teriakan kasar tersebut. Tetapi dua orang di antara mereka justru mengeluarkan celurit. Prada Ananda mengalah dengan melarikan diri, tetapi Prada Ananda ditusuk dari belakang mengenai pinggang kiri belakang sebanyak satu kali.
Prajurit TNI melakukan gelar pasukan pengamanan. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit TNI melakukan gelar pasukan pengamanan. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
"Selanjutnya Prada Ananda tetap melarikan diri dan terjatuh di depan saksi (Zaenudin). Pihak saksi lalu menolong Prada Ananda dibantu oleh AKP Ninggor Gultom, Kanit Intel Polsek Kemayoran, dibawa ke RS Hermina Kemayoran," terang Suyudi.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai dari rumah sakit, Zaenudin kembali menuju TKP dan melihat sudah ada Babinsa dan Garnisun. Tidak lama kemudian saksi kembali ke RS untuk mengecek korban, jawab pihak RS sudah dibawa oleh AKP Ninggor Gultom.
Selanjutnya Zaenudin bersama 11 anggota TNI lainnya (AD dan AL diantaranya Pratu Putra), menuju ke depan Polsek Kemayoran untuk menanyakan keberadaan Prada Ananda, tetapi tidak diketahui.
Mobil Tabrak Warga
Saksi kedua bernama Leonardo, menjelaskan kronologi berikutna, yaitu pada pukul 03.30 WIB saat dia sedang duduk di trotoar tengah patung ondel-ondel. Dia melihat sekelompok orang mengendarai sepeda motor dengan jumlah 15 orang menghampiri warga yang sedang duduk di tengah tugu ondel-ondel.
Namun setelah itu, sekelomok motor tersebut meninggalkan lokasi menuju ke arah Jalan H. Jiung, Kemayoran. Tidak berapa lama sekelomok orang yang sedang duduk di seberang apartemen Grand Palace melakukan penyerangan terhadap anak-anak di area Gang Laler dan terjadi lah tawuran.
ADVERTISEMENT
Saat tawuran, tiba-tiba ada kendaraan yang melintas dengan cara melawan arus memutar-mutar di area patung ondel ondel dengan jenis Daihatsu Ayla warna putih dengan kecepatan tinggi. Pengemudi mobil menabrak korban bernama Andrian Dwi Nanda (18 tahun), hingga meninggal dunia.
"Selanjutnya mobil tersebut turun dan mengeluarkan tembakan ke atas dan melarikan diri ke arah Ancol. Selanjutnya korban dibawa ke RS Hermina dan RS Mitra Kemayoran," ucap Kapolres Jakpus, Suyudi.
Polisi masih mendalami keterangan-keterangan saksi untuk menyelidiki peristiwa tersebut.