Djarot Ibaratkan Kekalahannya seperti Belanda Vs Jerman Barat

27 April 2017 15:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Karangan bunga untuk Ahok Djarot (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karangan bunga untuk Ahok Djarot (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, berterima kasih atas kiriman karangan bunga dari warga yang sampai hari ini masih terus berdatangan. Djarot menilai karangan bunga tersebut merupakan ungkapan cinta kepada Ahok-Djarot.
ADVERTISEMENT
"Ini kan demo karangan bunga, artinya dengan cinta. Jadi bentuk apresiasi bahwa tingkat kepuasan warga pada kinerja Basuki-Djarot sangat tinggi," tuturnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (27/4).
Karangan bunga untuk Ahok di Balai Kota (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karangan bunga untuk Ahok di Balai Kota (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Djarot menyadari banyak warga yang masih kecewa dengan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei dan real count KPU DKI. Menurut Djarot, sejarah akan mencatat bahwa yang kalah justru dianggap sebagai pemenang.
Tulisan karangan bunga yang baper untuk Ahok  (Foto: Chusnul)
zoom-in-whitePerbesar
Tulisan karangan bunga yang baper untuk Ahok (Foto: Chusnul)
Hal itu dia ibaratkan seperti final Piala Dunia 1974, ketika Jerman Barat berhadapan dengan Belanda. Meskipun Jerman Barat yang keluar sebagai pemenang, publik lebih mengingat Belanda dibandingkan Jerman Barat.
"Kenapa? Karena dia melakukan revolusi sepak bola Michelle dan Johan Cruff dengan menggunakan total football," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Djarot bermain bola bersama Persija. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot bermain bola bersama Persija. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Jadi yang dikenang adalah kinerja, yang dikenal adalah keberanian, kejujuran, dan kesungguhan untuk secara total melayani warga Jakarta," lanjut Djarot.
Menurutnya, dia dan Ahok harus menenangkan dan membesarkan hati warga dan keluarga akibat kekalahan di Pilgub DKI. "Termasuk juga membesarkan hati warga yang masih tidak percaya," imbuhnya.
Karangan bunga untuk Ahok di Balai Kota (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karangan bunga untuk Ahok di Balai Kota (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Dan terus terang apresiasi ini bukan hanya ada di warga Jakarta, tapi seluruh (warga) Indonesia memberikan apresiasi terhadap apa yang sudah kita kerjakan," tutupnya.