Djarot Ungkap 4 PR yang Harus Dikerjakan Anies-Sandi, Apa Saja?

9 Oktober 2017 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Djarot Saiful Hidayat (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot Saiful Hidayat (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, terbuka memberikan masukan untuk Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang akan dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI terpilih, Senin (16/10). Djarot mengungkap ada 4 Pekerjaan Rumah (PR) besar yang harus dikerjakan Anies-Sandi. Apa saja?
ADVERTISEMENT
"Satu masalah kemacetan," ucap Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin (9/10).
Djarot mengatakan Pemrov DKI di bawah kepemimpinannya dan Ahok dia sudah berusaha maksimal untuk menata dan meletakkan dasar-dasar sistem transportasi publik berbasis rail (MRT, LRT) maupun berbasis bis. Tapi belum selesai.
"Terutama yang berbasis rail belum selesai. Kemudian kami sudah berusaha mengintegrasikan sistem transportasi itu. Sehingga kami harapkan lima tahun ke depan kemacetan Jakarta sudah terurai. Apalagi nanti akan kami pasang ERP," ujarnya.
Pembangunan jalur layang MRT. (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan jalur layang MRT. (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
PR kedua adalah masalah pemukiman, karena masih banyak warga yang tinggal di bantaran sungai. Pemprov DKI sudah berusaha dengan memindahkan mereka ke rusun. Karena konsep pemukiman Ahok-Djarot adalah pembangunan vertikal.
"Dengan kondisi seperti ini diharapkan pembangunannya dilakukan secara vertikal, untuk kemudian merelokasi mereka yang menempati tempat yang tidak sesuai dengan peruntukkannya," tutur Djarot.
Rusun (rumah susun). (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rusun (rumah susun). (Foto: Aria Pradana/kumparan)
"Ketiga, masalah persampahan. Karena kami selama ini bergabung kepada Bantar Gebang," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Soal ini, Djarot sudah mewacanakan agar dibandung teknologi pengolahan sampah yang disebut Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter. Rencananya dibangun Jakpro maupun dikerjasamakan dengan KBPU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha).
"Ini kan mau kami mau dorong ke sana. Itu tiga PR yang menjadi pekerjaan rumah kami," tuturnya.
Tapi rupanya tak hanya itu, Dajrot mengungkap ada masalah lainnya yaitu penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) sekaligus trotoar. Sebagaimana diketahui, trotoar di hampir seluruh sudut Jakarta saat ini sedang dibenahi.
"Dan tentunya harus tetap harus berlanjut untuk 15-20 tahun. Karena pembangunan Jakarta ini tidak bisa sepotong-sepotong. Termasuk mengintegrasikan pembangunan Jakarta dengan daerah penyangganya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT