Mendagri: Saya Tak Pernah Larang Film G30S/PKI Diputar, Silakan Saja

15 September 2017 12:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendagri Tjahjo Kumolo. (Foto: Antara/Destyan Sujarwoko)
zoom-in-whitePerbesar
Mendagri Tjahjo Kumolo. (Foto: Antara/Destyan Sujarwoko)
ADVERTISEMENT
Munculnya desakan di media sosial agar diputar kembali film tentang G30S/PKI, direspons oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Tjahjo mempersilakan film itu diputar agar masyarakat tahu soal gerakan terlarang di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya silakan saja diputar di TV, namanya sejarah agar masyarakat dan generasi muda mengetahui bahwa pernah ada gerakan kudeta," ucap Tjahjo kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (15/9).
Tjahjo membantah pernah melarang diputarnya film tentang upaya kudeta PKI dengan membunuh 7 perwira militer. Dia sedang mencari tahu pihak yang membuat pernyataan hoax melarang pemutaran film itu.
"Kabar siapa? Fitnah. Saya tidak pernah buat pernyataan tersebut (melarang pemutaran film G30S/PKI). Sedang diproses diurus siapa yang buat berita fitnah. Orang dan no HPnya sudah ketahuan siapa yg menyebar berita fitnah tersebut," beber Tjahjo.
"Saya akan kejar yang membuat fitnah pernyataan saya, padahal saya tidak pernah buat pernyataan tersebut," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Desakan agar diputar lagi film pengkhianatan PKI di televisi itu ramai dibahas di media sosial Twitter dan Instagram. Salah satu yang menyuarakan adalah netizen Mustofa Nahra Wardaya. Film ini memang sudah ada di Youtube, sejak berhenti tayang memasuki era reformasi.
Mustofa menjelaskan panjang yang pada intinya adalah generasi muda tidak mengetahui sejarah PKI di Indonesia sebagai organisasi terlarang. Sehingga anak-anak muda justru dengan santainya menggunakan atirbut berbau PKI dalam beragam jenis.
"Saya sudah ngadain mini survei. Baik melalui online maupun melalui konvensional untuk anak-anak kelahiran 80 ke sini, pada enggak paham sejarah komunisme di Indonesia. Baik buruk sejarah, termasuk komunisme di Indonesia, ternyata tidak diketahui publik era milenial ini. Padahal itu sejarah kelam Indonesia," kata Mustofa kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (15/9).
ADVERTISEMENT