Pemprov DKI Punya Mesin Penyimpanan CAS untuk Kendalikan Harga Pangan

6 Juni 2017 20:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sayur-sayuran yang dijual di pasar. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sayur-sayuran yang dijual di pasar. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Pemerintah Provinsi DKI melalui PD Pasar Jaya memiliki mesin bernama Controlled Atmosphere Storage (CAS), yang berfungsi menyimpang bahan pangan segar dalam waktu lama, seperti bumbu pokok, sayuran, dan buah segar.
ADVERTISEMENT
Mesin CAS dirancang untuk mempertahankan kondisi optimum bahan pangan dengan masa simpan hingga sekitar 6 bulan. Mesin yang per unitnya sekitar Rp 5,5 miliar itu punya kapasitas puluhan ton.
Plt Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengatakan, dengan alat itu maka Pemprov DKI bisa memastikan ketersediaan pangan. Bila terjadi kelangkaan, pemerintah bisa langsung memasok barang dari simpanan yang ada.
"Yang penting kita bisa melindungi petani kita dari permainan harga, sama konsumen masyarakat, supaya tidak ada permainan harga. Jadi yang sudah masuk (ke CAS) sekarang bawang merah dan cabai, karena ini salah satu pemicu inflasi apalagi menjelang lebaran," kata Djarot di Pasar Induk Kramatjati, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa, (6/6).
Djarot di Pasar Induk Kramatjati (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot di Pasar Induk Kramatjati (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
"Tujuannya bukan hanya sekadar mengendalikannya inflasi, itu adalah tujuan jangka pendek. Tapi tujuan jangka panjangnya ini sebagai pilot project untuk kita mewujudkan kedaulatan pangan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
CAS yang saat ini dimiliki Pasar Induk Kramat Jati terdiri atas 1 kopel dengan kapasitas 16 ton. Rencananya, PD Pasar Jaya akan menambah kapasitas. "Agustus kita ada 3 kopel," kata Direktur PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin.
Cara kerja CAS adalah dengan menjaga komposisi kadar karbon dioksida dan oksigen agar stabil dalam jumlah tertentu di dalam ruang penyimpanan, sehingga memperlambat pematangan dan penuaan bahan pangan segar.
Dengan penggunaan mesin tersebut, pemerintah diharapkan dapat menyuplai kebutuhan pasar saat produk mulai langka. Sehingga harga bahan pangan terutama yang menjadi kebutuhan pokok warga, dapat tetap terjangkau. Rencananya akan ada dua unit CAS yang dibeli.