Saat Wapres JK Risih Bicara Kemiskinan di Hotel Bintang 5

9 Agustus 2017 11:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan IDF 2017 Hotel Westin. (Foto: Kevin Septha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan IDF 2017 Hotel Westin. (Foto: Kevin Septha/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka acara Indonesian Development Forum 2017, Rabu (9/8). Acara dihelat di Hotel Westin, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Forum pertama yang digelar oleh Kementerian Bappenas ini mengusung tema "Memerangi Ketimpangan Untuk Pertumbuhan Indonesia Lebih Baik di Masa Yang Akan Datang."
ADVERTISEMENT
JK membuka sambutannya dengan mencuplik bahwa ketimpangan juga ada di Amerika Serikat. Lalu JK tiba-tiba menyindir tema ketimpangan yang dibicarakan di hotel mewah, Westin (bintang 5).
"Bicara ketimpangan tentu, bisa dilihat berbeda sisi. Di AS juga selalu terkenal 1 persen lawan 99 persen. Artinya juga ketimpangan luar biasa. Tetapi dia ketimpang dalam kemakmuran. Kita di Indonesia jumlah ketimpangan antara miskin dan kaya," ucap JK, Rabu (9/8).
"Jadi dua hal yang tentu harus jadi perhatian kita, walaupun saya sedikit agak risih berbicara kemiskinan di ruang yang indah ini. Tentulah agak sedikit berbeda dan harus kita kemukakan," imbuh JK.
Pembukaan IDF 2017 Hotel Westin. (Foto: Kevin Septha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan IDF 2017 Hotel Westin. (Foto: Kevin Septha/kumparan)
Tampak hadir Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menkominfo Rudiantara, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi, dan Staf Khusus Wapres Wijayanto, M. Abduh.
ADVERTISEMENT
JK mengatakan, banyak ukuran melihat ketimpangan. Ada ketimpangan pendapatan, ketimpangan antara sektor, petani, industri dan sebagainya, juga ketimpangan berapa terendah, berapa tertinggi pendapatan.
"Kalau di banyak negara tentu timpang tapi perbedaannya tinggi. Di Jakarta antara pendapatan rendah dengan tinggi bisa ratusan kali itu perbedaannya. Antara gaji UMR dan gaji profesional yang tinggi. Itu tentu menjadi perhatian kita bahwa seberapa jauh kita harus melakukan (melihat ketimpangan) seperti itu," ujarnya.
Pembukaan IDF 2017 Hotel Westin. (Foto: Kevin Septha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan IDF 2017 Hotel Westin. (Foto: Kevin Septha/kumparan)
Menurut JK, apabila ketimpangan di ukur dari kemiskinan, maka yang harus diperhatikan adalah produktivitas di bidang masing-masing. Solusinya banyak, solusi fiskal, makin kaya suatu negara kadang kadang pajaknya makin tinggi. Skandinavia contohnya, yang pajaknya bisa 60 persen. Di AS bisa 30 persen, di Eropa 40 persen.
ADVERTISEMENT
"Pemimpin bangsa ini sejak dahulu memberikan tugas kepada kita semua, membangun bangsa yang adil dan makmur. Selalu terjadi pembicaraan, makmur dulu baru adil, atau sejalan. Ini tak mudah menyelesaikan prioritas seperti ini. Apakah kue dibesarkan dulu baru dibagi, atau langsung dibagi kuenya," ucap JK.
"Ini banyak teori tentunya seperti itu, karena tidak mungkin ada dibagi tanpa kue yang besar," imbuhnya.