Tim Anies-Sandi: Jumlah PPSU di Jakarta Tidak Akan Dikurangi

24 Mei 2017 19:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pekerja Petugas Pelayanan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) membersihkan got. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja Petugas Pelayanan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) membersihkan got. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sejak Sabtu (20/5) hingga hari ini, tim sinkronisasi terus mengadakan pertemuan intensif dengan pihak Pemprov DKI untuk menyinkronkan program Pemprov dengan program usulan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Namun tengah pembahasan itu, muncul isu bahwa Anies-Sandi akan mengurangi jumlah pasukan oranye (PPSU). Juru bicara Anies-Sandi, Naufal Firman Yusak, membantah isu itu dan menyebut konteksnya adalah pengelolaan sampah.
"Kemarin itu kan topiknya adalah soal bahwa warga bisa mengelola sampah sendiri. Kemudian kan ada statement bahwa dari situ PPSU bisa berkurang. Konteksnya kan enggak gitu. Tidak ada hubungan antara warga bisa mengelola sampah sendiri dengan jumlah PPSU karena PPSU ngurusin fasilitas publik," kata Naufal di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (24/5).
Sekda tinjau pertemuan Tim Sinkronisasi  (Foto: Nadia Jovita/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekda tinjau pertemuan Tim Sinkronisasi (Foto: Nadia Jovita/kumparan)
Naufal mengatakan ada banyak sarana dan prasarana yang harus diurus oleh PPSU, termasuk sarana dan prasarana yang tidak tersentuh oleh PPSU, sehingga tidak ada hubungannya antara warga yang mengelola sampah sendiri dengan jumlah PPSU.
ADVERTISEMENT
"Yang saya sudah klarifikasi adalah tidak akan ada pengurangan PPSU. Justru kita pengen bikin mereka naik kelas. Caranya gimana lagi-lagi OK OCE, semua aspek bagaimana mereka bisa naik kelas," terangnya.
Sebagai contoh, Naufal mengatakan PPSU nanti bisa fokus di wilayah tertentu mengambil sampah rumah tangga, sementara ada wilayah di mana warga secara mandiri dapat mengurus sampahnya sendiri.
Di saat yang bersamaan PPSU juga dapat memanfaatkan sampah-sampah yang telah mereka kumpulkan sebagai usaha mereka sendiri.
Tabungan Bank Sampah Ok Oce di Cilincing (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tabungan Bank Sampah Ok Oce di Cilincing (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
"Kemudian kalau dia mau bikin wirausaha secara bersama untuk mengelola sampah kan bisa juga kita kasih pendampingan," kata Naufal.
Untuk menata Jakarta, ujar Naufal, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Warga juga tidak bisa terus menerus mengandalkan PPSU untuk mengurus kebersihan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Makanya gagasannya adalah gerakan warga. Yang di rumah yang di lingkungan warganya bisa pengelolaan sampah sendiri, kan ada beberapa contoh waktu kita kampanye kemarin, bank sampah," tuturnya.
Pasukan Oranye "bertempur" membersihkan jalanan ibu kota. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan Oranye "bertempur" membersihkan jalanan ibu kota. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sementara, Asisten Pembangunan Lingkungan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah DKI, Gamal Sinurat, menuturkan nantinya akan ada program mengenai pengelolaan sampah rumah tangga yang baik dan benar. Jika program itu sudah ada, maka akan dilakukan evaluasi apakah jumlah PPSU perlu dikurangi atau tidak.
"Kalau ini sudah berjalan dengan baik baru dilakukan evaluasi apakah memang perlu pengurangan PPSU. Mungkin 5 tahun ke depan. Gitu loh," kata Gamal.
"Jadi pendekatannya sekarang mengoptimalkan, memaksimalkan pengelolaan sampah pemukiman akan dikelola secara mandiri. Nah nanti kalau itu sudah berjalan dengan baik beberapa tahun ke depan baru dilakukan evaluasi, apakah sudah berjalan dengan baik, apakah masih diperlukan PPSU sejumlah sekarang," tutupnya.
ADVERTISEMENT