Wapres JK Minta Spanduk Provokatif Dicopot

14 Maret 2017 14:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jusuf Kalla dan Istri mengikuti prosesi pemakaman (Foto: David Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla dan Istri mengikuti prosesi pemakaman (Foto: David Pratama/kumparan)
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mendukung tindakan aparat yang menertibkan spanduk-spanduk bernada provokatif, berisikan larangan menyalatkan jenazah umat muslim yang memilih pemimpin penista agama.
ADVERTISEMENT
JK yang juga menjabat Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) sudah meminta pengurusnya agar memastikan spanduk-spanduk serupa segera ditertibkan.
"Ya, spanduk itu sudah diturunkan. Saya juga sudah perintahkan Dewan Masjid (DMI) jangan sampai terjadi seperti itu," kata Wapres JK di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (14/3).
JK menilai masalah agama semestinya tak perlu dibawa ke politik. "Terlalu dibesarkan, bahwa ada pelanggaran dan membuat spanduk itu kita suruh bersihkan. Ya saya setuju," terang JK.
Sementara menanggapi masalah nenek Hindun yang ramai diberitakan tak disalatkan, JK sudah mendapat kabar bahwa sebenarnya nenek Hindun tetap disalatkan.
Menyalatkan jenazah dan mengurus pemakamannya itu adalah fardu kifayah atau wajib bagi umat Islam. 
"Kalau saya baca masalahnya itu dia tetap disalatkan ya kan, imamnya tetap salatkan cuma tidak di musala," tutur JK.
ADVERTISEMENT