Konten dari Pengguna

Kunjungan Ilmiah Sekolah Indonesia Riyadh ke Pabrik Indomie Dammam

Muhamad Ngafifi
Bekerja dengan totalitas, integritas, komitmen, dan ikhlas untuk perubahan yang lebih baik bagi diri sendiri dan orang lain.
25 Oktober 2019 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Ngafifi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto 1: Foto Bersama Pimpinan Pinehill Arabia Food Limited Ltd Bersama Siswa dan Guru Sekolah Indonesia Riyadh
zoom-in-whitePerbesar
Foto 1: Foto Bersama Pimpinan Pinehill Arabia Food Limited Ltd Bersama Siswa dan Guru Sekolah Indonesia Riyadh
ADVERTISEMENT
Proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, baik di dalam ruang kelas maupun di luar ruang kelas bahkan di luar sekolah. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan di luar sekolah yaitu metode pembelajaran pengalaman lapangan (experiental learning). Metode pengalaman lapangan adalah upaya membelajarkan, melatih keahlian, kemampuan dan kebiasaan peserta didik dengan memberikan pengalaman nyata dan memperkenalkan dengan obyek langsung di lapangan. Belajar melalui pengalaman berangkat dari sebuah pemikiran bahwa peserta didik akan dapat belajar secara lebih efektif apabila dalam keadaan fun. Melalui metode pengalaman lapangan diharapkan dapat membawa peserta didik ke dalam keadaan yang “favourable” sehingga mereka dapat dengan mudah mencerna materi yang diperoleh. Pembelajaran pengalaman lapangan ini berpusat pada peserta didik, dan berorientasi pada aktivitas dengan penekanan pada proses belajar bukan pada hasil. Berdasarkan piramida pembelajaran atau Cone of Experience yang dikemukakan oleh Edgar Dale, belajar akan lebih efektif serta memliki daya serap tinggi jika peserta didik melakukan sendiri apa yang telah mereka pelajari melalui pengalaman langsung di lapangan.
Foto 2: Peserta Kunjungan Ilmiah Sekolah Indonesia Riyadh Memperhatikan Presentasi Proses Produksi Indomie
zoom-in-whitePerbesar
Foto 2: Peserta Kunjungan Ilmiah Sekolah Indonesia Riyadh Memperhatikan Presentasi Proses Produksi Indomie
Berpijak dari teori pembelajaran pengalaman lapangan tersebut, Sekolah Indonesia Riyadh mengadakan kunjungan ilmiah ke pabrik indomie di kota Dammam, Arab Saudi sebagai implementasi dari metode experiental learning. Kunjungan ilmiah ini merupakan salah satu program kerja pengurus OSIS tahun pelajaran 2019-2020. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan softskill kewirausahaan, mengenalkan peserta didik dengan dunia usaha lebih dekat dan konkrit, serta menjalin kerja sama antara sekolah dengan perusahaan dalam hal ini yaitu dengan Pinehill Arabia Food Limited Ltd. Kunjungan ilmiah ini merupakan salah satu upaya sekolah untuk link and match antara konsep pengetahuan dengan kondisi nyata di lapangan dan dunia kerja. Muaranya tentu saja penyiapan SDM yang berkualitas, unggul serta tangguh menghadapi era globalisasi dan digitalisasi.
ADVERTISEMENT
Kunjungan ilmiah OSIS Sekolah Indonesia Riyadh ke pabrik indomie di kota Dammam ini dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Oktober 2019. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 10 sampai dengan kelas 12 SMA sebanyak 39 siswa dan beberapa guru pembimbing. Rombongan berangkat dari Sekolah Indonesia Riyadh menuju Dammam tepat pada pukul 06.30 WAS mengingat jarak kota Riyadh dengan kota Dammam kurang lebih 400 km. Setelah menempuh perjalanan selama empat jam, pada pukul 10.30 WAS rombongan tiba di pabrik indomie di kota Dammam dan diterima secara langsung oleh pimpinan perusahaan dan di bawa ke ruang pertemuan. Di ruang pertemuan tersebut selama kurang lebih satu jam rombongan Sekolah Indonesia Riyadh mendapat pemaparan tentang awal mula berdirinya perusahaan, presentasi dan ilustrasi proses produksi sampai dengan tahap marketing dan diskusi hangat tentang varian-varian produk indomie, inovasi produk, kapasitas produksi serta keamanan produk indomie untuk dikonsumsi. Peserta kunjungan ilmiah sangat antusias dalam diskusi tersebut dan membuat catatatan-catatan kecil sebagai bahan penyusunan laporan kunjungan ilmiah. Dari penjelasan Bapak Mondi, Bapak Akbar dan Bapak Azzam, kami memperoleh informasi dan pengetahuan bahwa produk indomie 100% tidak menggunakan bahan pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi. Namun demikian, untuk memenuhi standar gizi tentu saja konsumsi indomie harus ditambahkan dengan protein, vitamin dan mineral dari telur, ayam, dan sayuran. Faktor yang membuat Indomie tahan lama bukan dari bahan pengawet tapi karena proses produksinya melalui tahap penggorengan dengan suhu 150°C yang mampu mereduksi kadar air dari 34-35% menjadi 3% sehingga produk menjadi kering. Hal itulah yang menjadikan indomie awet serta tahan hingga 9-12 bulan.
ADVERTISEMENT
Pabrik indomie di kota Dammam ini berdiri sejak tahun 2007 sedangkan pabrik indomie di Jeddah sudah berdiri lebih awal. Berdirinya pabrik indomie di kota Dammam ini dilatarbelakangi oleh tingginya minat warga Arab Saudi mengkonsumsi indomie yang awalnya diperkenalkan oleh para expatriat atau Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi terutama yang bekerja di sektor informal yaitu para asisten rumah tangga. Pabrik indomie di Dammam ini lebih lengkap daripada pabrik di kota Jeddah karena tidak hanya memproduksi pillow packs noodle tapi juga memproduksi cup noodle. Sejak tahun 2007, Indomie sudah ekspor ke negara-negara GCC seperti Bahrain, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Oman. Coverage pabrik Indomie di Dammam ini untuk domestik wilayah sentral dan wilayah timur Saudi. Kapasitas produksi pabrik indomie Dammam untuk jenis pillow packs 2.5 juta kemasan per hari (72.000 pacs/jam) sedangakan jenis cup noodle 350.000 cup per hari (19.000 cup/jam). Produk indomie di Saudi sudah memenuhi standar kualitas ISO 22000, standar Saudi Arabia Standard, Metrology and Quality Organization (SASO), dan GCC Standardization Organization (GSO).
ADVERTISEMENT
Pada sambutannya, Bapak Mondi salah satu pimpinan perusahaan indomie di Dammam menjelaskan bahwa indomie merupakan produk asli Indonesia yang sudah mendunia tidak hanya di Timur Tengah namun juga di belahan dunia yang lain seperti di Nigeria yang juga sudah dikenal luas oleh masyarakat di benua Afrika tersebut. Hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Lebih lanjut Bapak Mondi berharap agar siswa Sekolah Indonesia Riyadh di masa depan mampu menjadi entrepreneur-enterpreneur yang mampu membuat produk yang bisa dikenal luas di dunia dan menjadi kebanggaan Indonesia. Setelah mendapat informasi melalui presentasi tentang produk indomie dan ilustrasi proses produksi serta ekspansi pasarnya, rombongan Sekolah Indonesia Riyadh disuguhi cup noodle dengan berbagai rasa. Sebagai ungkapan rasa terimakasih, OSIS Sekolah Indonesia Riyadh mempersembahkan yel-yel dan jingle Indomie yang dinyanyikan secara apik dan menarik. fOTO
Foto 3: Sambutan Pimpinan Pinehill Arabia Food Limited Ltd
Dari ruang pertemuan, rombongan diajak untuk melihat secara langsung proses produksi produk indomie. Sebanyak 13 siswa dari kelas 12 SMA dan 2 orang guru pembimbing mendapat kesempatan untuk masuk ke pabrik pembuatan Indomie. Bapak Azzam, dari divisi quality control department health indomie membawa kami ke ruangan produksi dari tahap mixing adonan, pembentukan untaian mie instan, pengukusan, cutting and folding, penggorengan, pendinginan, hingga tahap packaging. Dengan melihat secara langsung proses pembuatan Indomie ini, kami memperoleh banyak pengetahuan dan dapat menyimpulkan bahwa proses produksi indomie dengan cara mekanisasi ini sangat higenis dan memperhatikan standar mutu serta kebersihan.
ADVERTISEMENT
Foto 4: Presentasi dan Ilustrasi Proses Produksi Indomie
Foto 5: Kelas 12 Melihat langsung proses produksi indomie
Foto 6: Siswa Kelas 12 dan Guru Pembimbing Observasi Proses Produksi dan Packaging Indomie
Sebelum rombongan mengakhiri kunjungan ilmiah, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan Drs. Hartono Soekimin menyerahkan kenang-kenangan untuk Pinehill Arabia Food Limited Ltd dan begitu juga sebaliknya dari perusahaan menyerahkan kenang-kenangan kepada Sekolah Indonesia Riyadh. Masing-masing peserta kunjungan ilmiah juga mendapatkan goodie bag dari indomie. Eko Haryanto, Lc., M.A. mewakili sekolah menyampaikan rasa terimakasih kepada perusahaan yang telah memberikan izin kunjungan ilmiah kepada Sekolah Indonesia Riyadh. Sekolah Indonesia Riyadh berharap kerjasama dengan indomie di kota Dammam ini dapat dilanjutkan di masa mendatang karena memberikan banyak manfaat bagi peserta didik sebagai pengenalan awal terhadap dunia usaha, mengetahui proses produksi, marketing, quality control, dan managemen perusahaan.
Foto 7: Waka Kesiswaan Drs. Hartono Soekimin Menyerahkan Kenang-Kenangan dari Sekolah Indonesia Riyadh Kepada Pinehill Arabia Food Ltd
Foto 8: Pinehill Arabia Menyerahkan Kenang-Kenangan Kepada Sekolah Indonesia Riyadh
Foto 9: Guru Pembimbing Menyaksikan Proses Packaging Indomie Melalui Koridor
Muhamad Ngafifi, M.Pd (Guru Sekolah Indonesia Riyadh)
ADVERTISEMENT