Konten dari Pengguna

Pendidikan Demokrasi ala Mohammad Hatta

Muhamad Rafiudin
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta
29 Juni 2021 18:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Rafiudin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pixabay.com
ADVERTISEMENT
Pemuda zaman sekarang sudah dibekali dengan pendidikan demokrasi yang benar atau belum ya? Kalau banyak boomer yang bilang milenial pada apatis, ada baiknya sebelum benar-benar berpartisipasi aktif dalam kehidupan berdemokrasi, bekali diri dulu dengan pendidikan demokrasi.
ADVERTISEMENT
Bicara generasi muda maka bicara harapan, pasalnya generasi muda memiliki pengaruh yang besar untuk kemajuan suatu bangsa. Tidak heran jika eksistensinya sangat menentukan langkah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke depan.
Dalam sejarah panjang Indonesia, keterlibatan para pemuda banyak menghasilkan peristiwa-peristiwa bersejarah, salah satunya adalah peristiwa sumpah pemuda. Peristiwa di mana lahirnya komitmen kebangsaan dengan ikrar pengakuan bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia yang dipelopori oleh kesadaran kolektif pemuda.
Keterlibatan para pemuda dalam peristiwa penting di Indonesia telah membuktikan betapa kuatnya power generasi muda dalam mengubah atau membentuk kehidupan berbangsa.
Dewasa ini banyak generasi boomer yang mempertanyakan ke mana para pemuda Indonesia dalam mengawal kehidupan berdemokrasi di Indonesia?
ADVERTISEMENT
Menurutnya, banyak pemuda yang apatis dengan kehidupan politik di Indonesia. Jika kita lihat faktanya, tidak sedikit kok para pemuda yang vocal dalam menyuarakan pendapatnya terhadap kebijakan publik. Mulai dari mahasiswa, influencer, tokoh politik, atau warganet. Namun tidak sedikit pula yang diserang oleh buzzer, dikenakan UU ITE, dan sebagainya. Kalau sudah merasa tidak “aman”, bagaimana kemudian akan berani bersuara kembali?
Karena para pemuda memiliki hak dan kewajiban dalam berdemokrasi, maka para pemuda pun juga harus dibekali dengan pengetahuan yang benar tentang demokrasi itu sendiri. Jika sudah dibekali dengan pengetahuan yang cukup, maka dengan sendirinya mereka akan turut serta meramaikan kehidupan berdemokrasi di Indonesia.
Alexis de Toqueville (Branson, 1998) mengatakan bahwa “Democracy is not a machine that would go on itself, but must be consciously reproduced, one generation of another”. Artinya bahwa demokrasi bukanlah mesin yang akan berfungsi dengan sendirinya, tetapi harus dengan sadar direproduksi dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Jadi untuk membekali diri dengan pendidikan demokrasi bisa diambil contoh dari generasi sebelum kita, sebut saja dari tokoh nasional terdahulu. Salah satu tokoh nasional yang mempelopori ilmu demokrasi yang sangat terkenal adalah Mohammad Hatta.
Hatta memiliki pemikiran demokrasi yang terinspirasi dari kehidupan politik bangsa Indonesia yang minim akan pengetahuan berdemokrasi saat itu. Dalam konsep demokrasinya, Hatta menggabungkan demokrasi ekonomi dan demokrasi politik sebagai satu kesatuan yang tidak dipisahkan demi tercapainya demokrasi yang ideal. Lalu dari konsepnya tersebut, apa saja yang bisa dijadikan pendidikan demokrasi bagi generasi muda?
Buku karangan Mohammad Hatta yang berisikan pemikirannya mengenai Demokrasi
Berikut adalah pendidikan demokrasi ala Mohammad Hatta yang terdapat dalam buku karangannya yang berjudul Demokrasi Kita yang berguna untuk bekal pengetahuan generasi muda.
ADVERTISEMENT
Kedaulatan rakyat
Dalam konsepnya, kedaulatan rakyat sangat menjadi concern. Baginya kedaulatan rakyat berarti kekuasaan untuk pemerintah negara ada pada rakyat. Rakyatlah yang berdaulat, berkuasa untuk menentukan cara bagaimana ia harus diperintah. Namun, putusan rakyat yang dapat menjadi peraturan pemerintahan bagi orang semuanya ialah keputusan yang ditetapkan melalui mufakat dalam satu perundingan yang teratur bentuknya dan jalannya. Dapat disimpulkan bahwa kedaulatan rakyat merupakan kekuasaan yang dijalankan oleh rakyat atau atas nama rakyat di atas dasar permusyawaratan.
Jadi keputusan yang diambil pun harus sesuai dengan musyawarah seluruh rakyat.
Kedaulatan rakyat juga berarti meletakkan tanggung jawab yang terbesar kepada rakyat. Jadi kita sebagai generasi muda tidak bisa sewenang-wenangnya. Mentang-mentang diberi kedaulatan, tapi tidak tanggung jawab. Semua tindakan, pendapat yang kita suarakan, dan keputusan yang kita ambil semua harus dipertanggung jawabkan. Makanya sebagai generasi muda kita jangan asal dalam bertindak.
ADVERTISEMENT
Penting dipahami bagi generasi muda, bahwa kedaulatan rakyat harus ditanami sedini mungkin, karena jika penanaman kedaulatan rakyat tidak dilakukan, rakyat tidak akan mengenal akan harga dirinya. Kalau sudah tertanam, maka ke depannya akan lancar dalam pelaksanaannya.
Membangun semangat kebangsaan
Semangat kebangsaan dilakukan terlebih dahulu dengan menyempurnakan bangsa sendiri. Membangunkan semangat kebangsaan berarti membangunkan kemanusiaannya, membangkitkan kebahagiaan dan kebenaran hati pada orang banyak yang dahulunya kehilangan sifat dan budi.
Dalam dasar kerakyatan, untuk mencapai masyarakat yang berdasar keadilan dan kebenaran, maka rakyat harus sadar akan hak dan harga dirinya. Kemudian haruslah ia berhak menentukan nasibnya sendiri dan bagaimana ia mesti hidup dan bergaul. Rakyat harus diberi hak untuk menentukan nasibnya dalam pengertian yang seluas-luasnya, yaitu berhak untuk menyusun pemerintahannya sendiri dan mengatur ekonominya sendiri dengan mufakat.
ADVERTISEMENT
Bagi Pemerintah
Selain bagi masyarakat. Kita juga bisa mengambil pendidikan demokrasi dalam konsepnya Hatta untuk pemerintah ke depannya. Karena bagaimanapun, generasi muda adalah generasi yang selanjutnya akan memimpin bangsa ini.
Dalam memperhatikan asas-asas kedaulatan rakyat dapat dilakukan melalui mendidik rakyat dalam hal-hal politik, ekonomi, dan sosial.
1. Pendidikan politik, dilakukan agar rakyat sadar akan hak dan harga dirinya bertambah kuat dan pengetahuan tentang hal politik, hukum, dan pemerintahan negara bertambah luas
2. Pendidikan ekonomi, dilakukan agar terdapat suatu perekonomian baru bagi rakyat Indonesia yang berdasar cita-cita milik bersama dan supaya pergerakan bekerja sendiri menjadi berkembang
3. Pendidikan sosial, dilakukan agar dapat mempertinggi keselamatan kehidupan rakyat dengan memberi pelajaran umum pada rakyat serta menunjukkan jalan bagaimana memerangi segala mara bahaya dan penyakit yang merusak sendi penghidupan nasional
ADVERTISEMENT
Dari konsep Hatta mengenai demokrasi, sangat jelas bahwa perlu adanya penanaman nilai itu sendiri dalam diri masyarakat. Jika masyarakat sudah sadar akan hak dan kewajibannya maka proses kehidupan berdemokrasi akan jalan semestinya. Dengan pendidikan demokrasi yang diajarkan oleh Bung Hatta ini diharapkan dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk generasi muda dalam menjalankan roda demokrasi di negeri ini.